Taehyung menyalakan motornya, memakai jaketnya sembari berkaca pada kaca spion sebelah kanan motornya tersebut.
"Ma, Taehyung berangkat." Ucapnya sedikit berteriak.
"Iya nak, hati hati!" Jawab wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu Taehyung.
Disisi lain, seorang gadis yang kini tengah menyikat giginya kembali menengok kearah jam dinding, enam lewat tiga puluh. Ah sial, dia telat akibat semalaman tidak tidur melainkan maraton drama, inilah hasilnya bangun dengan mata hitam seperti panda serta handphone yang lupa dicas semalam. Dia yakin sebentar lagi teman lelakinya akan datang menjemputnya untuk sekolah.
"YERIN, TAEHYUNG SUDAH DATANG!"
"Iyaa, tunggu."
****
"Taehyung maaf!" Ucap gadis berponi tersebut untuk yang ke 56 kalinya.
"Udah aku maafin," Jawab Taehyung untuk yang ke 55 kalinya.
"Taehyung kalo udah maafin mukanya gak asem gitu, gue ngerasa bersalah." Ucap gadis tersebut. Gadis yang diketahui bernama Yerin tersebut menggeser tubuhnya menjadi menghadap Taehyung yang sedang sibuk mencabut rumput liar diarea sekolahnya, untungnya murid murid yang terlambat masuk kelas bukan hanya mereka berdua saja melainkan ada murid lainnya, sehingga tugasnya lebih ringan dan lebih tidak terasa melelahkan. Na'as nya mereka harus mendapat hukuman yang lebih banyak dari pada yang lain, karena jika yang lain telat hanya satu sampai lima menit, Yerin dan Taehyung ini telat sampai tiga puluh menit. Hukuman mencabut rumput liar diarea lapangan sekolah, bukankah sepadan?
"Semalem sehabis lo sama Jimin pulang gue maraton drama dan sekarang gue nyesel, gue tadi pagi kesiangan dan nyeselnya juga sekarang!! Maafin gue Kim Taehyung," Yerin merengek menarik narik lengan jaket yang dipakai Taehyung. Taehyung menunduk, menahan senyuman yang sejak tadi mati matian dia tahan akibat ulah sahabat nya ini.
"Udah aku maafin, santai aja kamunya. Rin aku punya lipbalm dan belum aku pake sama sekali lhoo, Mau gak?" Tanya Taehyung setelah mendongakan kepalanya, memegang kantungnya sendiri berinisiatif memberitahu sesuatu disana.
Yerin tersenyum, lebar sekali sampai hampir saja merobek kedua sudut bibirnya. Gadis itu mengangguk cepat kemudian memeluk Taehyung, menepuk punggung Taehyung dengan tangan mungilnya berkali kali.
Ingat mereka sedang apa sekarang?
"Yer, baju sekolah aku kotor kena tanah yang ada ditangan kamu." Ucap Taehyung tidak santai. Seketika Yerin tersadar dengan apa yang dia lakukan, Upss! Dia melakukan kesalahan lagi.
"Taehyung maaf!" Taehyung mengembuskan nafasnya kemudian melanjutkan tugasnya yang tadi sempat terhenti.
"Taehyung maaf."
"Taehyung maaf."
Dan kegiatan mereka berdua tidak luput dari perhatian seseorang yang berdiri diantara pepohonan didepan kelas Yerin. Dengan tatapan datar, dia mencoa memikirkan sesuatu untuk menghentikan keduanya menjadi lebih dekat. Ya harus!
****
Tidak ada yang berbeda untuk Yerin hari ini pergi sekolah dengan Taehyung, bertemu dengan sahabatnya disekolah, bercanda dengan para bobrokers kelas, dan canggung saat sudah mulai mendekati Jenni.
"Eumm, Jenni.. Ada tugas apa aja untuk besok?" Ucap Yerin berusaha menghapus kecanggungan diantara keduanya. Selalu seperti ini, hanya Yerin lah yang mulai pembicaraan dan Jenni sudah tidak pernah secerewet dulu, bahkan Yerin sampai merindukan gummy smile Jenni.
Jenni mengedikan bahunya sebagai jawaban dari pertanyaan Yerin. Yerin tersenyum kemudian membuang nafasnya dan memejamkan matanya menahan air mata yang akan tumpah saat ini. Entahlah rasanya sangat sakit dicampakan oleh sahabat dekat tanpa alasan yang jelas. Ya, bahkan sampai saat ini Yerin belum tau alasan Jenni melakukan hal ini kepadanya.
Yerin menengok ke arah Jimin dan Taehyung yang ternyata saat ini juga tengah memandangnya dengan sebuah senyuman. Taehyung meletakan sepasang jari telunjuknya pada masing masing sisi bibirnya sendiri, menariknya membentuknya senyuman yang lebar membuat Yerin yang melihatanya tanpa sadar tersenyum dan itu membuat kedua lelaki tersebut lega.
Kembali Yerin mencoba berbicara dengan Jenni, kali ini bukan hanya bicara.
"Jenni lo ada apa si? Kenapa gak cerita ke gue?" Tanya Yerin membuat Jenni menatap ke arah Yerin.
"Kalo gue cerita, dua cowo itu bakal ngebela lo, dan gue? Hahaha..." Jawab Jenni acuh. Kembali membuat Yerin penasaran.
Yerin menatap Jenni tidak percaya, bukankah mereka—Taehyung dan Jimin— juga sahabat Jenni? Apa Jenni lupa ingatan?
"Jenni!" Panggil Jimin saat Jenni beranjak dari tempatnya, seakan tuli Jenni bahkan tidak berbalik ataupun berhenti sebentar untuk menjawab Jimin.
****
"Kenapa?! Kenapa lo diem, Hah?" bentak Jenni pada lelaki dihadapannya.
"Lucu! Alesan lo jauhin Yerin cuma karena itu? Sumpah, gak nyangka lo sebego ini Jen!" Sarkas lelaki yang masih mencekal tangan gadis dihadapannya tersebut.
"Lo seharusnya mikir Jen, kenapa lo gak bisa kayak Yerin! Ya karena ini, lo itu pengen semua mata natap ke arah lo! Lo egois Jen, beda sama Yerin! Sorry gue ngebanding bandingin lo. Gue pergi, gue gak akan benci sama lo mungkin kecewa."
Jenni terus memperhatikan kepergian Jimin, Entahlah rasanya dia semakin kesal dengan Yerin.
"Sialan tuh cewe, liat aja lo Rin!"
*****
Saat ini Taehyung sedang berada dikelasnya, menonton Youtube adalah kegiatan andalannya sekarang, lain halnya dengan Jimin yang sedang bermain Game.
Brakk!
Suara gebrakan meja membuat penghuni satu kelas itu terkejut. Sang pelaku tertawa terbahak bahak saat dirinya diserang bersama sama, lucu fikirnya.
"Apaan si lo rin, kaget gue!" Ucap Lisa pada Yerin membuat Yerin lebih terbahak lagi.
"Selamat siang anak anak."
Dengan cepat Yerin beranjak ke arah tempat duduknya saat mendengar suara guru baru saja masuk ke dalam kelas dan akan memulai pelajaran.
"Siang bu,"
"Keluarkan Buku Bahasa Inggris kalian!"
"Iya bu," Jawab murid serempak.
PRANGGG!!
"YERIN?!"
****
Hai, maaf atas ketelatan up nya..
Jangan lupa vote dan commentnya ya!
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Man [✓]
FanfictionJung Yerin gadis berparas imut yang satu ini memiliki teman lelaki yang kelakuannya tidak mencerminkan lelaki. Kim Taehyung namanya, dia sangat suka berbelanja kebutuhan wanita. Kemudian muncul ide ingin merubah Taehyung menjadi lelaki tulen, apakah...