"Jung Eunbi!"
"Hadir pak."
"Jung Yerin!"
"Hadir pak."
"Kang Eugun, Kang Agung, Kang Uge—
"Kang Daniel aja pak biar gampang," Potong sang pemilik nama secara langsung.
"Oke Kang Daniel. Lanjut, Kim Taehyung!"
"Hadir pak."
.
.
.
.
"Park Jimin!""Hadir pak."
Setelah selesai mengabsen, guru yang menyandang gelar 'Pak guru Tertampan dan Terbaik' itu pun langsung meletakan kertas absen barusan diatas mejanya, dia membuka buku Seni yang berada didalam tasnya kemudian menunjuk muridnya secara mendadak, "Choi Yuna coba nyanyikan sedikit lagu yang menggambarkan perasaanmu pagi ini!" Suruhnya dengan lembut tak lupa senyuman yang menghipnotis para murid perempuan.
"Baik pak suho," Yuna mulai bernyanyi, dia memilih lagu Letto yang berjudul Ruang Rindu, sesekali matanya melirik ke arah Jimin yang sedang menyaksikannya dengan senyuman yang hampir membuat pingsan siapapun yang melihatnya, suaranya yang halus membuat seisi kelas tersenyum menikmati keindahan suara Yuna. Setelah selesai seisi kelas memberikan tepuk tangannya kepada Yuna.
"Bagus sekali Yuna, kamu mengikuti les bernyanyi atau bagaimana?" Tanya pak suho. Yuna tersenyum menjawab pertanyaan dari gurunya tersebut, "Otodidak pak."
Pak suho tersenyum mendengar jawaban dari anak didik berbakatnya, dia berjalan ke arah meja yang diduduki oleh Jenni dan Yerin, jangan tanyakan bagaimana kondisi jantung mereka berdua sekarang. Mereka takut ditunjuk. "Jennie nyanyikan lagu yang menggambarkan perasaan kamu pagi ini!" Jenni terkejut, sedikit mengeluarkan senyumnya yang terkesan memaksa akibat kegugupan yang melandanya Jenni kemudian berdiri, sedikit merelaxkan tubuhnya karena sejujurnya dia tegang. Semua murid mengalihkan pandangan ke arah Jenni sama seperti Yuna tadi.
Jenni mulai bernyanyi kali ini dia memilih lagu dari Yura Yunita yang berjudul Cinta dan Rahasia, dengan suara khas yang dia miliki dia melantunkan lagu tersebut sesekali dia menjentikan jarinya agar rasa gugupnya hilang. Benar. Seiring lantunan yang dia lontarkan lama kelamaan suaranya mulai ringan dan debaran jantungnya mulai memelan.
Yerin yang berada disebelahnya menatap heran kepada Jenni, kenapa dia menyanyikan lagu tersebut untuk mewakili perasaannya? Apakah ada rahasia yang Yerin belum ketahui mengenai Jenni atau mungkin Jenni hanya secara kebetulan menyanyikan lagu tersebut?
Sibuk dengan fikirannya sampai Yerin tidak sadar bahwa Jenni sudah selesai bernyanyi beberapa menit lalu. Ia baru tersadar saat Pak Suho mulai memukul papan tulis untuk mengembalikan Atensi murid kedepan.
"Jadi seperti ini anak anak, pada zaman dahulu musik hakikatnya digunakan sebagai bahan untuk acara acara Religi. Namun seiring berjalannya waktu musik sedikit demi sedikit beralih fungsi menjadi sebuah bahan hiburan, kenapa musik menjadi bahan hiburan ada yang bisa menjawab?"
"Saya pak." Aju lelaki tampan bak pangeran yang kini mengangkat tangannya, sejujurnya kelas Yerin adalah kelas yang dipenuhi oleh cogan. Oh bukan. Tetapi sekolah Yerin adalah sekolah yang isinya para anak anak yang memiliki kelebihan dalam visualnya. Namun jangan tertipu karena dibalik Visual memabukan yang mereka miliki terdapat kebobrokan didalamnya.
"Coba bagaimana jawabanmu Jung Jaehyun?"
"Menurut saya ya pak, musik itu mememiliki elemen yang dapat membuat kita yang mendengarnya merasa nyaman, sehingga dijadikan bahan untuk menghibur, musik juga bisa dijadikan bahan untuk menyatakan perasaan pak, perasaan saya ke My Baby Yerin," Ucap Jaehyung sukses membuat para lelaki dikelas tersebut bersorak, bukan bersorak senang namun bersorak tidak terima dengan yang Jaehyung ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soft Man [✓]
FanfictionJung Yerin gadis berparas imut yang satu ini memiliki teman lelaki yang kelakuannya tidak mencerminkan lelaki. Kim Taehyung namanya, dia sangat suka berbelanja kebutuhan wanita. Kemudian muncul ide ingin merubah Taehyung menjadi lelaki tulen, apakah...