2014

13.7K 1K 11
                                    

Allison merasakan hangatnya sinar matahari yang masuk melewati jendela kamar sahabatnya. Ia tertidur dibawah selimut yang memberikannya kenyamanan dan aroma nya yang mengingatkannya pada Violet. Hal ini sudah biasa bagi mereka, menghabiskan malam bersama di kasur yang sama. Benar yang dikatakan Isabella tentang dua perempuan ini, seberapa besar usaha Allison untuk menjauhi teman homophobic nya, mereka tidak akan pernah bisa dipisahkan.

Allison menyingkirkan selimut yang ada pada dirinya dan dirinya pun menyaksikan sahabatnya berdiri dengan hanya memakai bra and pantie di depan lemari bajunya. Allison merasa dirinya mulai membayangkan bagaimana rasanya jika ia menaruh tangannya di tubuh Violet dan merasakan kelembutan kulit sahabatnya.

Violet membalikan tubuhnya menghadapi sahabatnya yang telah terbangun sehingga Allison harus memalingkan pandangannya dari Violet "gimana menurut mu?" Violet berpose didepan sahabatnya, memegang dress yang akan ia pakai untuk makan malam di acara ulang tahun nenek nya Owen dan Isabella

"bagus" jawab Allison singkat, tidak mau begitu terlihat terpesona akan kecantikan Violet. Allison mempunyai banyak alasan kenapa ia tidak seharusnya menyukai sahabatnya sendiri. Pertama, Violet akan menjauhinya. Kedua, Allison tidak mau mengacaukan apa yang telah ia miliki bersama Isabella. Menurut Allison, ia tidak akan mungkin bisa menyukai Violet dicara yang sama seperti ia menyukai Isabella.

'Violet itu sahabatku, mana mungkin aku menyukainya seperti itu' itulah yang Allison selalu berusaha untuk meyakinkan dirinya.

"bagus aja?" Violet mengharapkan pujian yang lebih dari Allison "kayak pekerjaan Ahok yang bagus? udah? bagus aja?"

Allison tersenyum menyeringai "jadi kamu mau aku bilang apa?" Allison mendekatkan dirinya pada Violet "sini ikut aku" Allison menarik tangan Violet, menuntunnya kearah kaca yang berdiri di ujung kamar Violet. Allison mengambil dress yang ada ditangan Violet dan menaruhnya di kasurnya. Violet berdiri di depan kaca menunggu sahabatnya melanjutkan apa yang sedang ia ingin katakan. Allison berdiri di belakang Violet, mengagumi tubuh Violet dari pantulan kaca yang ada di hadapan mereka "hm..." di dekat Violet, Allison mengambil nafas yang panjang dan mengeluarkannya lagi. Walaupun Violet masih belum tersadar, tapi ia menemukan kenyamanan akan kehangatan tubuh Allison didekatnya.

Seakan tubuh mereka ditakdirkan untuk bersatu.

"kamu lebih cantik begini, enggak pakai apa apa" komentar Allison

Violet tersenyum menyeringai dan menggelengkan kepalanya "bener bener deh, terkadang aku berfikir kamu itu laki laki yang ada di dalam tubuh wanita" komentar Violet

"kok gitu?" tanya Allison terbingung

Violet berjalan mengambil kaos putih yang super besar lalu memakai nya "entahlah, tapi aku sering menangkapmu memperhatikan tubuhku" jawabnya dengan senyuman tipis yang memuji wajahnya

Allison merasa malu, dia tidak menyangka Violet akan tersadar akan hal itu "hahaha!" Allison berusaha bersikap tenang "terus lah bermimpi Violet" jawab Allison

"aku enggak bohong kok! Kamu tuh ya... Kadang suka bengong kalau lagi ngomong ama aku" Violet tertawa "trus kalau aku lagi ganti baju kamu tuh suka ileran, tuh liat tuh tuh tuh" Violet menggenggam wajah sahabatnya, memaksa Allison untuk membuat duck face nya

Allison mmendorong tangan Violet dari wajahnya "kan aku baru bangun! Ya ileran lah!" bantah Allison masih tidak mau mengakui apa yang selama ini ia lakukan "lagian kalau aku suka ngeliatin cewek ganti baju, kamu bakal ada di antrian cewek yang paling terakhir yang pengen aku liatin"

Violet merasa kecewa, karena menjadi nomor satu adalah sesuatu yang selalu menjadi keahliannya "kamu gak usah sekejam itu... Kan aku cuman bercanda..." Violet melingkarkan kedua tangannya di pinggang Allison, memeluk dengan eratnya dan menyandarkan kepalanya di bahu sahabatnya

Senior Year (girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang