Allison terbangun dengan rasa sakit yang menyerang kepalanya, ia mengerang di atas tempat tidur Violet, Violet terbangun mendengar sahabatnya yang sedang kesakitan dan langsung membantu Allison memijit kepalanya "kamu gapapa?" tanya Violet, menghawatirkan sahabatnya.
"aku terlalu banyak minum" gumam Allison
"iya aku tahu" gumam Violet
Allison melihat sahabatnya "aku enggak inget apapun, apa yang terjadi semalam? aku enggak ngelakuin hal hal yang bodoh kan?" tanya Allison
Violet tersenyum lemas, dia bahkan masih belum bisa mempercayai apa yang telah terjadi tadi malam, bagaimana ia bisa mengatakannya pada Allison?
"kenapa?" tanya Allison yang melihat Violet terbisu
"gapapa, aku ambilkan air mineral ya" Violet berdiri dari kasurnya dan pergi meninggalkan Allison dalam kebingungan
Violet tidak bisa berhenti memikirkan apa yang telah ia saksikan dimalam Allison dan Isabella berciuman. Violet kembali dengan segelas air mineral ditangannya, Allison tersenyum dan berterima kasih padanya. Tangan mereka yang tersentuh membuat Violet menyentak kaget
*prank*
"shit!" Violet menggerutu kesal melihat gelas kaca yang sudah pecah dilantai. Sejak ia melihat apa yang selama ini telah terjadi diantara sahabatnya dan Isabella, Violet terus terusan memecahkan benda kaca yang ada ditangannya
"biarkan aku yang mengurus pecahannya" Allison berdiri dari kasur lalu menunduk disamping Violet yang sedang membereskan kesalahannya
Tubuh mereka kembali tersentuh sehingga membuat Violet tersentak lagi "just stop okay?!" (berhenti! okay?!) Violet mengambil satu langkah menjauhi Allison
Allison terkejut, merasa bingung dengan apa yang sedang menganggu sahabatnya "apa yang sedang terjadi padamu?! berhenti apa?!" tanyanya
Violet menghembuskan nafasnya, menemukan dirinya susah untuk menatap mata sahabatnya "gapapa..." Violet berkata lalu melanjutkan membereskan gelasnya yang pecah
Allison merasakan keanehan yang sedang terjadi tetapi karena Violet sedang berada di suasana yang buruk, Allison pun mencoba untuk melupakannya. Ia lanjut membantu Violet. Keduanya tidak mengatakan apapun sesampai tangan Allison tertusuk oleh salah satu dari pecahan gelas itu
"ouch..." gerang Allison sambil memandangi jarinya yang sedang berdarah
Mata Violet terbuka lebar karena panik "kamu tunggu disini" Violet berlari dari kamarnya untuk mengambil obat merah dan sebuah perban. Ia kembali ke kamarnya tetapi Allison tidak ada disana "Allison?" panggilnya
"aku di kamar mandi" Allison berkata dari dalam kamar mandi
"oh uhm... ka-kamu eng-enggak te-telanjang kan?" tanya Violet yang sekarang takut jika ia menemukan sahabatnya tanpa baju
Allison tidak mengatakan apapun, Allison baru mengerti dengan apa yang sedang menganggu Violet. Allison mematikan keran wastafel ketika ia telah selesai mencuci luka nya lalu keluar dari kamar mandi. Allison melihat Violet yang sedang berdiri seperti orang bodoh yang tidak tahu harus mengatakan apa. Allison mengambil obat merah dan perban yang ada di tangan Violet tanpa menyentuh tangan Violet karena ia takut jika ia menakuti Violet lagi
"biarkan aku yang mengobatimu"
"oh thank you, tapi gak usah aku bisa kok" tolak Allison dengan senyuman
Violet merasa kecewa pada dirinya sendiri sambil melihat Allison mengobati tangannya. Ia kembali menyibukan dirinya dengan sisa sisa pecahan gelas yang ada dilantainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Year (girlxgirl)
عاطفية18+ (girlxgirl) TAMAT (06/11/19) "orang yang suka sesama jenis membuatku jijik" - Violet, 2012. Itu lah yang diucapkan Violet sahabat masa kecil dari seorang yang telah sadar akan seksual orientasinya sebagai seorang lesbian, Allison. Kata kata it...