Sebenarnya cerita ini udah selesai tapi bingung mau kapan update nya hm... Anyway selamat membaca dan jangan lupa untuk komen dan vote
-
"Aku yakin itu Owen, jangan bilang aku gila, dan jangan sekali kali membela dia, karena aku yakin itu Owen" Jelas Allison yang sedang mondar mandir di kamar Violet dengan panik nya "dari semua laki laki yang ada di dunia ini, kenapa kamu harus tertarik pada nya?"
Violet menghelakan nafas "Allison-"
Allison mengangkat jari nya "no no no, aku bilang jangan membela nya"
Violet memutarkan mata "please berhenti mondar mandir, kamu membuat ku pusing"
Allison berhenti dan duduk di kursi belajar nya "apa yang harus kita lakukan?"
"Kita sudah menelpon polisi, bahkan mama dan aunt Paige akan mengatur semua nya" jelas Violet
Allison menghelakan nafas "Violet, orang itu datang, mengikuti kita, dan juga menunjukan pada kita bagaimana dia akan membunuh kita okay? Orang ini sudah gila, dan dia berhasil membuat ku takut" Allison menggigit jari nya dan berfikir "tunggu... jika dia berniat melakukan sesuatu atau mencoba mengambil sesuatu dari kita, orang ini tidak akan dengan terang terangan menunjukan ancamannya..." Allison melihat pacar nya dan menghampirinya "Violet, orang ini mengikuti kita tepat di belakang mobil kita!"
"Ya Allison, aku menyaksikan nya ingat?"
"No no no... orang ini sama sekali tidak mempunyai masalah jika kita melihat nya" Allison bertekuk lutut dihadapan Violet disaat ia mengira ia telah menemukan sesuatu "Violet, jika kamu sedang diam diam mengikuti seseorang, akan kah kamu membiarkan orang ini tahu kalau kamu sedang mengikutinya?"
"Hm.. no.."
"Tepat sekali! Kamu akan berusaha agar kamu tidak terlihat, bukan? Tapi orang ini sama sekali tidak menyembunyikan keberadaan nya. Dia mau kita tahu kalau dia ada dibelakang kita"
Violet mengangkat tangannya dan meraih wajah Allison "kurasa kamu benar, dia bahkan telah mempersiapkan topeng itu untuk menutupi wajah nya karena dia hanya ingin kita menyadari keberadaannya" Violet tersenyum lalu mencium bibir Allison
Allison memundurkan wajahnya dan cemberut "Violet... fokus, jangan cium cium dulu, tidak kah kamu takut?"
Violet berfikir, apakah dia takut? Violet melihat wajah Allison dan berkata "tak sedikit pun..." gumamnya, Violet mencoba mencium nya lagi tetapi gagal karena Allison berdiri dari hadapannya
"Violet, orang ini mau kita takut"
"Iya tepat sekali, Allison. Dan jika kamu takut, kamu telah membiarkan orang itu menang. Sekarang berhenti menghawatirkan segala sesuatu dan cium aku"
Allison mencium Violet lalu kembali lagi mondar mandir dengan kehawatiran yang masih berada di kepalanya
Violet menghelakan nafas lalu berdiri "Allison? Sini..." Violet menggenggam tangan Allison dan menuntunnya ke atas kasur. Violet tersenyum lalu bersandar pada Allison "nah gini kan enak..."
Allison tersenyum lalu membaringkan tubuh mereka di kasur, tangan nya membelai lengan Violet sambil ia mencium aroma wangi rambut kekasih nya. Tetapi tak lama kemudian Allison berbicara lagi "kamu juga berfikir itu Owen kan?"
Violet hanya terdiam untuk sementara sebelum ia menarik tangan Allison untuk mengeratkan pelukan nya "kamu tidak akan menyukai jawaban ku, jadi mengapa aku harus menjawab nya"
Allison memutarkan mata nya "jadi kamu tidak berfikir itu Owen? Why? Apa yang membuat mu berfikir Owen begitu suci nya di mata mu"
"Aku tidak mengatakan Owen sebagai orang yang suci, hanya saja aku tidak mau menuduh nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Year (girlxgirl)
عاطفية18+ (girlxgirl) TAMAT (06/11/19) "orang yang suka sesama jenis membuatku jijik" - Violet, 2012. Itu lah yang diucapkan Violet sahabat masa kecil dari seorang yang telah sadar akan seksual orientasinya sebagai seorang lesbian, Allison. Kata kata it...