"Violet buka pintu nya" Allison mengetuk ngetuk pintu Violet dari balkon nya.
Violet yang menolak untuk bertemu siapa pun hanya menangis di dalam kamar nya.
"kamu gak bisa terus terus an gini, ini namanya kamu menghukum orang orang yang gak salah padamu hanya karena Owen" Allison berkata dengan tangan nya yang masih mengetok ngetok pintu Violet
Allison menghelakan nafas yang panjang lalu ketika ia melihat Monica sedang memarkirkan mobil nya, Allison berlari dari kamar nya dan keluar dari rumah
"hi Mrs. Youth, apa kabar?" tanya Allison, yang segera ingin ikut masuk kedalam rumah sahabatnya
Monica yang sudah mengerti maksud anak dari sahabatnya tersenyum "kenapa Allison, kamu enggak bisa masuk ke kamar Violet? Kalian berantem lagi?" tanya nya
Allison menggaruk dagu nya "um... Iya hehe... Aku tadi gak sengaja bikin Violet diomelin guru"
"ah, kok bisa?" tanya Monica, sambil mencari kunci rumah nya
"Iya tadi aku lagi nyontek trus bikin suara, trus pas Mrs. Edward meriksa, dia malah ngeliat Violet yang cuman lagi minjem pengapus, jadi Mrs. Edward mengira Violet yang sedang menyontek" Allison berbohong pada Monica karena ia merasa bukan tempat nya untuk mengadu tentang Owen. Dan Allison juga tahu, Owen adalah sosok malaikat di mata kebanyakan orang, seperti para wanita, guru di sekolah, bahkan penjual penjual makanan di kantin mereka.
Monica membebaskan suara tawa dari mulutnya sambil menggelengkan kepalanya "kamu sama aja kayak mama kamu" komentarnya, membuat Allison tersenyum.
Pintu rumah terbuka, membuat Allison langsung berlari kedalam dan naik ke lantai dua untuk menemui sahabatnya. Sesampai di atas Allison berharap Violet tidak mengunci pintunya, dan ketika Allison selesai berharap, ia pun membuka pintu kamar Violet yang ternyata memang tidak terkuncikan.
Allison melihat sosok Violet yang sedang berada sepenuhnya dibawah selimut, Allison menghelakan nafas yang panjang lalu menutup pintu kamar Violet.
"Violet..."
Allison tidak mendapatkan respon apapun dari Violet, sehingga Allison berkeinginan untuk mencari wajah sahabatnya. Allison duduk di kasur dan secara perlahan membuka selimut sahabatnya
Violet terlihat seperti orang yang telah kelelahan dari menangis dan dirinya pun tertidur dengan pulas nya. Allison tersenyum lemas melihat betapa manis nya Violet yang sedang tertidur dengan hidung dan kelopak matanya yang sudah memerah. Allison merasa dirinya ingin menghelus wajah sahabatnya, di dalam perjalanan tangan Allison meraih wajah Violet, rasa takut mengambil alih. Seperti Allison takut jika sentuhan tangannya akan menyakiti Violet, seperti Violet adalah hal yang paling terapuh di hadapannya.
"aku harap kamu tahu betapa cantik nya dan berharga nya diri mu, Violet" bisik Allison yang sangat tersadar tidak ada satu kata dari kalimatnya akan berarti sesuatu bagi Violet.
Tatapan Allison terarahkan kepada bibir sahabatnya, mengingatkan sensasi yang telah ia rasa kan dari bibir itu. Allison tidak tersadar bahwa bibirnya semakin mendekati bibir sahabatnya yang sedang tertidur. Sesampai ketika pergerakan yang dilakukan Violet membuat Allison terkejut dan hampir melompat
Violet terbangun sambil cemberut "kamu ngapain disini?" ketus nya
Allison hanya mengheluskan dada setelah ia mendapatkan respon yang tidak ia harapkan dari Violet
"ya seperti yang seorang sahabat lakukan lah, menghibur mu"
"aku gak butuh kamu ngangguin aku"
Allison mengangkat satu alis nya, lalu setelah beberapa saat mereka saling beradu tatapan tanpa berkedip, Allison menghelakan nafas dan berdiri dari kasur Violet untuk pergi meninggalkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Year (girlxgirl)
Romance18+ (girlxgirl) TAMAT (06/11/19) "orang yang suka sesama jenis membuatku jijik" - Violet, 2012. Itu lah yang diucapkan Violet sahabat masa kecil dari seorang yang telah sadar akan seksual orientasinya sebagai seorang lesbian, Allison. Kata kata it...