Part 12 🌻

2.1K 107 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(Bismillahirrahmanirrahim)

Selamat membaca 😊
.
.
.
---------------------------***---------------------------
"Oh iya Put, bagaimana kabar Kak Adnan sekarang, apa dia juga masih disini? Tanyaku.

Tidak ada jawaban sama sekali dari Putri, dia hanya diam, membuatku jadi merasa khawatir. Apa sesuatu yang buruk terjadi pada Kak Adnan.

"Put." Panggilku sambil menepuk bahunya pelan.

"Eh iya, kenapa Ra? Maaf tadi aku lagi gak fokus." Ucap Putri yang terlihat terkejut.

"Kamu kenapa? Apa terjadi sesuatu sama Kak Adnan? " Tanyaku dengan nada khawatir dan menatap Putri lekat menunggu jawaban darinya.

"Kak Adnan baik-baik aja ko Ra, kamu gak usah khawatir. Dia sekarang kuliah di Yogyakarta. Dia sangat pintar sehingga dia dapat beasiswa disana, Dia juga anak akselerasi jadi ia lulus dengan cepat waktu SMA. Dan sekarang dia sudah tingkat akhir." Ucap Putri.

"Benarkah? Wah hebat sekali Kak Adnan, aku jadi kangen sama dia." Ucapku dan mencoba membayangkan bagaimana Kak Adnan sekarang. Sedangkan Putri hanya menatapku tanpa arti.

"Hey sepertinya kalian lagi pada flashback ya." Ucap Zya yang tiba-tiba datang.

"Iya dong." Ucap Putri dan aku serentak.

"Baiklah baiklah, udah dulu dong flashbacknya kan aku juga pengen diajak ngobrol." Ucap Zya dengan wajah memelasnya. Aku dan Putri pun terkekeh dibuatnya.

"Oh iya Put besok kita mau jalan-jalan kemana nih?" Tanya Zya.

"Bagaimana kalau kita kuliner, Aku tahu tempat makan yang enak disini, pasti kalian suka." Ucap Putri.

"Setujuuu." Teriak aku dan Zya bersamaan.

***

Sekitar pukul 10.00 WIB. Kita pun pergi untuk jalan-jalan menyusuri kota Bandung. Sampai akhirnya mobil pun terparkir disebuah tempat makan, yang menyajikan banyak makanan khas Bandung.

"Zahra, Zya kalian mau pesan apa?" Tanya Putri.

"Wah sepertinya makanannya sangat enak-enak ya disini, aku jadi bingung." Jawab Zya yang masih melihat-melihat daftar menu makanan yang ada disini.

"Kalau aku mau mie kocok aja deh sepertinya enak." Jawabku menunjuk gambar yang ada di daftar menu.

"Kamu milihnya lama banget sih Zy." Ucapku sambil melihat Zya sangat serius melihat daftar menu makanan, seperti orang yang sedang membaca soal ujian.

"Kita kan jarang-jarang pergi ke Bandung, jadi aku mau pilih makanan yang paling enak disini." Jawabnya.
Aku dan Putri hanya terkekeh melihat tingkah laku Zya.

"Sayang kamu mau makan apa?" terdengar suara lelaki yang duduk di meja tepat dibelakangku.

"Aku mau colenak aja deh yang." Jawab perempuan yang memesan makanan khas Bandung itu.

"Kenapa aku merasa tidak asing yah dengan suara yang sepertinya sepasang kekasih itu, apa mungkin hanya perasaanku saja." Batinku.

Tapi aku sangat penasaran, akhirnya akupun mencoba menoleh ke belakang.
Mataku membulat sempurna, tubuhku terasa menegang, langsung kualihkan lagi pandanganku membelakangi sepasang kekasih itu.

Zya dan Putri yang melihat perubahan sikapku, langsung mengernyit bingung.

"Ra kamu kenapa, ko pucat begitu." Tanya Zya khawatir.

GARIS WAKTU [COMPLETED] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang