Part 3 🌻

4.6K 168 3
                                    


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Selamat membaca 😊
.
.
.

***

"Emm sepertinya kita pernah bertemu, tapi dimana yah?" katanya sambil terlihat mencoba mengingat-ingat sesuatu.

"Tentu saja kita pernah ketemu, mungkin kamu tidak ingat" jawabku dengan mencoba tersenyum padanya.

"Benarkah?" ucapanya penasaran.

Tentu saja kita pernah ketemu dan mana mungkin aku tidak mengenalinya, dia kan Aditya Pradana, mantan ketua OSIS di Sekolah. Tapi dia sama sekali tidak mengenaliku.
"Ahh memangnya aku ini siapa, mana mungkin dia mengenaliku." Gumamku dalam hati

"Hey kenapa kamu malah bengong?" tegurnya karena tidak kunjung mendapat jawaban dariku atas pertanyaannya tadi.

"Ah iya maaf, kita memang pernah bertemu dan kita Sekolah di Sekolah yang sama. Saya mengenalimu karena kamu pernah menjadi ketua OSIS di Sekolah." jawabku mencoba menjelaskan padanya.

"Pantas saja ternyata kita satu Sekolah. Maafkan saya karena tidak mengenalmu, saya hanya merasa kita pernah ketemu Sebelumnya." katanya sambil menggaruk kepalanya, yang aku yakini tidak gatal itu, mungkin dia merasa tidak enak padaku.

"Sudahlah tidak apa-apa ko, jurusan kita memang berbeda kamu anak IPS sedangkan saya anak IPA jadi wajar kalau tidak tau. Walaupun kamu pernah jadi ketua OSIS tapi bukan berarti hapal wajah dan nama semua murid di Sekolah kan" Jawabku yang mencoba mencairkan suasana canggung ini.

"Iya benar, sekali lagi maaf yah. Kalau boleh tau namamu siapa? Emm biar nanti kalau ketemu lagi aku bisa menyapamu." Tanyanya

"Iya boleh, nama saya Az-Zahra Nafeeza Fatharani bisa dipanggil Zahra."

"Drrrt Drrt Drrtt"

Smartphoneku tiba-tiba berbunyi, tanda ada yang menelepon, dan setelah dilihat ternyata yang meneleponku itu Rina.

"Maaf sebentar saya mau angkat telepon dulu" ucapku pada Adit sambil berjalan agak jauh darinya, karena tidak enak jika harus berbicara di depannya.

"Baiklah silahkan."
.
"Assalamualaikum Rin, kenapa? "

"Waalaikumsalam Ra, aku udah selesai nih, sekarang aku udah di depan toko buku, kamu udah belum beli bukunya?"

"Oke Rin tunggu sebentar yah, aku juga udah selesai ko tinggal bayar aja"

"Oke cepet ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"tuuuttt" telepon pun ditutup.
.

"Maaf Adit, sepertinya saya harus duluan, soalnya saya udah ditunggu sama teman saya. Permisi, Assalamualaikum." aku langsung berlalu pergi untuk membayar buku yang aku beli ini.

"Iya hati-hati Zahra, Waalaikumsallam" Ucapnya yang masih bisa aku dengar.
***

Cuaca hari ini sangat mendung dan sepertinya sebentar lagi akan turun hujan, sehingga aku dan Rina pun memutuskan untuk segera pulang.

GARIS WAKTU [COMPLETED] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang