بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(Bismillahirrahmanirrahim)Selamat membaca 😊
.
.
.-----------------------🌻🌻🌻------------------------
Sebulan setelah acara lamaran, Kak Zidan dan Kak Riani memutuskan untuk segera menikah.
Setelah menikah Kak Riani pun tinggal bersama kami. Awalnya Kak Zidan berencana ingin membuat rumah sendiri, namun Ibu memaksa agar mereka tinggal disini saja, akhirnya Kak Zidan pun tidak bisa menolak permintaan Ibu.Mungkin Ibu tidak ingin kehilangan Kak Zidan lagi, karena selama ini Kak Zidan tidak bersama kami, hingga akhirnya sekarang kita bisa tinggal bersama di rumah ini. Rumah ini pun terasa lebih hangat dan ramai sekarang.
🌻
Selepas memarkirkan mobil di parkiran kampus. Aku pun hendak berjalan menuju ruang kelas. Namun langkahku terhenti ketika ada seseorang yang menyapaku.
"Assalamualaikum Ra." Ucap Kak Raihan yang kini berada di hadapanku.
Degg
Entah kenapa hatiku suka gak beres ketika berada di dekat Kak Raihan."Waalaikumsalam Kak." Jawabku yang diakhiri dengan senyuman.
"Boleh ikut Kakak sebentar ke kantin? Ajak Kak Raihan. Aku melihat jam tanganku sejenak. Karena masih ada waktu sebelum masuk jadi aku iyakan ajakan Kak Raihan.
Aku pun berjalan dibelakang Kak Raihan, hingga sampai di Kantin. Kami duduk saling berhadapan. Di Kantin tidak terlalu banyak orang sekarang.Terlihat Kak Raihan begitu gugup, matanya terus memperhatikan keadaan di kantin.
"Kak, Kakak kenapa? ko celingak celinguk gituh, kaya mau nyuri." Ucapku sambil terkekeh.
"Iya Kakak mau nyuri hati kamu." Ucap Kak Raihan polos.
Blusshhh
What? Apa tadi? Mau nyuri hatiku ? Batinku.Aku menatap Kak Raihan sejenak.
"Ihh Kakak apaan sih garing banget." Ucapku sambil memalingkan wajahku melihat kearah lain, lebih tepatnya menyembunyikan senyum bahagiaku.Kak Raihan terkekeh sejenak, lalu kembali serius.
"Ra? " Panggil Kak Raihan.
"Hmmm" Yang dijawab deheman olehku.
"Ra, malam ini keluarga kamu ada di rumah kan?" Tanya Kak Raihan.
"Ayah dan Ibu ada Kak, tapi kalau Kak Zidan dan Kak Riani gak ada karena tadi pagi mereka pergi ke Bali untuk bulan madu, memangnya kenapa Kak?" tanyaku sambil mengernyit bingung.
"Kakak mau ke rumah kamu boleh?
"Boleh Kak, memangnya ada perlu apa? " Tanyaku penasaran.
Terlihat Kak Raihan menghela napas sejenak.
"Kakak mau minta ijin sama Ayah dan Ibu kamu, buat bawa orang tua Kakak untuk ngelamar kamu." Ucap Kak Raihan sambil tersenyum.Deggg
"Kak Raihan mau ngelamar aku? Apa dia sedang bercanda? Batinku.Aku hanya melongo tidak percaya.
"Kakak gak becanda, Kita emang belum lama kenal, tapi perlu kamu tahu Kakak sayang sama kamu Ra, Kakak gak mau nahan perasaan ini lama-lama, Kakak udah yakin sama kamu. Kakak pengen kamu jadi istri Kakak, Ibu dari anak-anak Kakak nantinya. Kamu mau kan?" Ucap Kak Raihan dengan senyuman di wajah teduhnya.Tak terasa air mataku jatuh, aku terharu, ternyata Kak Raihan sayang sama aku, dan dia serius mau ngelamar aku.
Aku tak bisa berkata apa-apa, aku hanya mengangguk dengan senyum bahagia terukir dari wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS WAKTU [COMPLETED] √
Roman d'amour[Roman-Spiritual] 🌻Az-Zahra Nafeeza Fatharani🌻 Seorang perempuan yang sederhana dari keluarga yang begitu harmonis. Namun sayang, hubungan percintaannya tidak seharmonis keluarganya. Berkali-kali dia berharap pada laki-laki yang dia sayang, berkal...