بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(Bismillahirrahmanirrahim)Selamat membaca 😊
.
.
.
------------------------🌻🌻🌻-----------------------Hari ini Kak Raihan benar-benar menghindar dariku. Saat di kantin pun dia pergi begitu saja saat aku dan Zya datang, padahal biasanya kan dia selalu nyapa aku dan Zya.
"Sebenarnya Kak Raihan kenapa sih?" Gumamku sambil menenggelamkan wajahku pada boneka teddy bear besar pemberian Ayah yang selalu aku simpan di tempat tidurku.
"Tok tok tok"
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.
"Masuk gak dikunci ko." Teriakku. Terlihat Kak Zidan yang membuka pintu dan masuk ke kamarku. Dia pun duduk di sofa kamarku.
Kak Zidan hanya diam, dan melamun. Wajahnya terlihat resah. Aku hanya menatapnya bingung. Kemudian, Aku pun memilih turun dari tempat tidur dan duduk di samping Kak Zidan.
"Kak ada apa?" Tanyaku sambil menepuk bahu Kak Zidan.
"Ra." Panggil Kak Zidan sambil menoleh kearahku.
"Heem"
"Kakak bingung." Ucapnya lirih.
"Bingung kenapa Kak?"
Kak Zidan menghela napasnya sejenak. Aku tahu pasti Kak Zidan lagi ada masalah karena tidak biasanya wajahnya ditekuk seperti itu.
"Kakak dijodohin." Ucap Kak Zidan, yang membuat mataku membulat sempurna.
"Apa? Kakak dijodohin? Sama siapa? Ko Ayah dan Ibu gak bilang sama aku?" Tanyaku bertubi-tubi, yang membuat Kak Zidan menggelengkan kepalanya pelan.
"Kamu bisa gak kalau nanya satu-satu?" Ucap Kak Zidan sambil mencubit pipiku.
"Ih sakit tau. Abisnya aku kaget sih, tiba-tiba Kakak mau dijodohin."
"Kakak dijodohin bukan karena permintaan Ayah dan Ibu, tapi Mamah sama Papah, mereka mau ngejodohin Kakak sama anak teman mereka yang ada disini. Mereka nyuruh Kakak buat nemuin dia besok." Jelas Kak Zidan.
"Terus Ayah dan Ibu udah tahu?"
"Belum, Kakak belum bilang, niatnya sih Kakak pengen nemuin perempuan itu dulu, kalau emang Kakak ngerasa cocok, baru Kakak mau ngasih tahu Ayah sama Ibu." jelas Kak Zidan, yang hanya diangguki olehku.
"Besok kamu gak ngampus kan, jadi kamu harus temenin Kakak buat nemuin dia." Ucap Kak Zidan.
"Iya Kak boleh deh lagian aku penasaran, perempuan seperti apa yang mau jadi kakak iparku." Ucapku sambil tersenyum usil. Sedangkan Kak Zidan hanya memutar bola matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
***
"Zahraaaa cepett" Teriak Kak Zidan, yang membuatku mempercepat langkahku.
"Kakak ih sabar dong, jangan teriak-teriak gitu kan jadinya kaget." Ucapku sambil mengatur napasku yang terengah-engah.
"abisnya kamu lama sih udah siang nih. Ucap Kak Zidan.
"Eh tapi gak apa-apa deh yang penting kamu kelihatan cantik hari ini." Tambah Kak Zidan yang melihatku dari atas sampai bawah.Aku pun mengulum senyumku karena senang, tidak biasanya Kak Zidan muji aku kaya gituh.
"Jadinya kan Kakak gak malu bawa-bawa kamu." Tambahnya, yang membuatku menatap Kak Zidan tajam, Sedangkan Kak Zidan hanya terkekeh dengan puasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS WAKTU [COMPLETED] √
Romance[Roman-Spiritual] 🌻Az-Zahra Nafeeza Fatharani🌻 Seorang perempuan yang sederhana dari keluarga yang begitu harmonis. Namun sayang, hubungan percintaannya tidak seharmonis keluarganya. Berkali-kali dia berharap pada laki-laki yang dia sayang, berkal...