Pasar Malam

54 18 2
                                    

Mereka tiba di tempat yang dituju. Keadaannya sangat ramai. Yuki dengan semangat menarik tangan Melvin. ia langsung mengajak Melvin untuk mengantri menaiki komedi putar. Dilanjutkan dengan menaiki kora kora. Keduanya keliatan sangat menikmati setiap permainan yang mereka naiki.

"Ahhhhhhhh,"teriak Yuki dengan sangat kencang.

Sementara Melvin hanya tertawa lepas melihatnya. Yuki memegang pegangannya dengan sangat erat. Melvin mencoba melepaskan pegangan Yuki yang membuat Yuki meracau tak jelas dan sesekali memukul lengan Melvin. Hingga akhirnya permainan itu usai Yuki masih meracau tak jelas.

Mereka berdua mengistirahatkan diri sebentar sebelum melanjutkan permainan lainnya. Yuki berlari menuju stand gula kapas sementara Melvin hanya mengikutinya dari belakang. Ternyata Yuki memesan dua gula kapas, satu berwarna putih dan satu lagi berwarna merah muda. Yuki menyerahkan gula kapas bewarna merah muda.

"Gue yang putih, lo yang ini ya,"

"Kok gue yang warna ini sih?!" Gerutu Melvin tak terima.

"Gue lagi mau yang ini," tunjuk Yuki pada gula kapasnya.

"Masa gue yang warna beginian sih Yuki," sewot Melvin tak terima.

"Gue kan lakik, masa warna yang begin-" Omelan Melvin terpotong karena Yuki memasukkannya sedikit gula kapas kedalam mulut Melvin yang sedang ngomel dan berjalan mendahului Melvin.

Melvin akhirnya berjalan mengikuti Yuki sambil mencomot sedikit demi sedikit gula kapasnya.

"Enak juga."

Melvin melebarkan langkahnya menyusul Yuki yang kian menjauh.

"Lo mau naik itu gak?" Tunjuk Yuki pada bianglala.

Jujur saja, Melvin masih takut ketinggian. Tapi setelah melihat Yuki memohon padanya ia jadi tidak tega untuk menolaknya.

Melvin dengan senyum palsunya mencoba untuk mengangguk.

"Yaudah ayok kita ngantri," dengan girang Yuki menggandeng tangan Melvin.

"Lo laki. Lo bisa. Lo harus berani," Melvin menyerap energi positif dan menghirup nafas dalam.

Hingga akhirnya sampailah mereka di depan bianglala. Yuki masuk terlebih dulu. Disusul Melvin. Mereka hanya berdua.

"Vin? Lo sakit?" Tanya Yuki.

Kedua manik mata mereka bertemu. Tampak kulit Melvin yang putih kini menjadi pucat pasi serta keringat mulai bercucuran dari keningnya. Melvin menyerah, ia tidak bisa melawan rasa takutnya dan memilih menutup matanya rapat-rapat.

Yuki yang duduk berseberangan dengan Melvin langsung berpindah ke sisi Melvin. Ia mengelus punggung Melvin dengan perlahan guna menghilangkan rasa takut Melvin.

"Harusnya lo nggak usah maksain naik ini, gue bisa sendiri kok. don't make me worry about you, promise?" Yuki mengulurkan jari kelingkingnya pada Melvin.

Melvin membuka matanya dan menatap jari kelingking Yuki dan wajah Yuki secara bergantian.

"I'll promise. You don't worry about me. I'm okay," ujar Melvin sembari mengaitkan jari kelingkingnya.

Tak lama wahana itu berhenti dan mereka turun secara bergantian. Yuki merasa sedikit canggung sejak kejadian tadi. Jadi ia memutuskan untuk pulang. Melvin hanya mengiyakan.

 Melvin hanya mengiyakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi

"Woi pelangi," teriak Jenno dari seberang lapangan basket.

"Apaan?" Ujar pelangi.

"Lo akhir-akhir ini liat Melvin nggak?" Tanya Jenno.

"Liat doang gue, kenapa emangnya?" Tanya Pelangi balik.

"Gue pengen minta maaf sama dia, gue ngerasa bersalah banget," Tutur Jenno yang membuat senyum di wajah Pelangi merekah.

Pelangi memukul lengan Jenno,"Gitu dong, temen-temennya gue musti akur."

"Gue yakin dia bakal maafin lo." Tambah Pelangi kemudian mendribble bolanya.

Jenno merebut bola dari Pelangi dan melambungkanya ke arah ring basket.

"Woi gue ikutan dong," teriak Melvin berlari kecil kearah lapangan.

"Melvin?" Ujar Pelangi dan Jenno barengan.

"Lo nggak marah sama gue?" Tanya Jenno hati-hati.

"Marah? Nggak lah. Gue cuma kesel doang kemaren." Imbuh Melvin.

"Gue beli minum bentar ya," ujar Pelangi kemudian meninggalkan dua orang itu.

"Lo mau tanding?"celetuk Melvin.

Tanpa aba-aba Jenno sudah memulai permainannya. Setelah 30 menit keduanya baru usai bermain. Tampak keduanya ngos-ngosan terkapar di tengah-tengah lapangan.

"Tuh cewek-kemana? Kok-gak balik?" Tanya Melvin terputus-putus.

"Pulang kali," jawab Jenno asal.

Pelangi yang baru saja datang langsung melempar dua botol air mineral dingin.

"Suudzon lo pada sama gue,"

Mendengar suara pelangi Melvin dan Jenno langsung mengubah posisi mereka menjadi duduk dan segera meminum minumannya.

Pelangi menjitak kepala Melvin dan Jenno bergantian.

"Gak pake jitak bisa nggak neng?" Balas Melvin menjitak kepala pelangi.

"Gue kirim ke asgard mampus lu," ujar Jenno sembari mengelus kepalanya bekas jitakan pelangi.

"Nanti yang ada lo pada kangen gue lagi," goda pelangi.

"Amit amit bangsat," teriak Melvin dan Jenno di telinga Pelangi kemudian berlari meninggalkan Pelangi.

"Bangsat, gue ditinggal," pelangi bangkit kemudian berlari mengejar kedua temannya itu.






-tbc-

ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang