Puter Balik (+Yuki)

39 14 8
                                    

Yuki melempar tasnya kesembarang arah begitu sampai di rumah. Hari ini terlalu panas hingga ia langsung berlari membuka kulkas dan mendinginkan dirinya. Ia tidak menghiraukan ucapan Mamanya yang menyuruhnya menutup kulkas, berganti baju dan lain sebagainya. Harusnya tadi ia pulang naik ojol saja daripada menunggu angkot. Ia tidak bisa menebeng di motornya Galang karena hp Galang tidak aktif. Melvin? Ayolah, Yuki terlalu malu untuk meminta bantuan kepada Melvin. Apalagi setelah kejadian ia memperkenalkan Melvin dan Galang, diantara mereka seperti ada aura menyeramkan yang tak bisa diajak kompromi sama sekali.

Padahal dengan jelas Melvin menampakkan wajah ramahnya kepada Galang tapi berbeda dengan auranya yang menyeramkan. Jangan tanya Galang, tentu saja ia menampilkan wajah datarnya kepada siapapun yang tidak dikenalnya. Yuki saja yang tidak memiliki kemampuan sixth sense mampu mengartikan gerak gerik keduanya.

R

"Yukiiii," teriak Mamanya dari arah dapur.

Dengan langkah gontai ia berjalan menghampiri Mamanya.

"Ada apa ma?"

"Beliin gula 2kg, garam, sama tepung terigu 1kg dong Yuki di warung," suruh Mamanya.

"Uangnya?" Yuki menengadah tangannya meminta uang.

Mama Yuki menyerahkan uang lima puluh ribu kepada Yuki.

"Kembaliannya buat aku ya ma."
"Iya iya,"

Kinan yang hanya mengenakan kaos putih polos dan celana selutut pergi ke warung terdekat. Ia harus melewati lapangan yang biasanya dijadikan tempat nongkrong di daerah rumahnya. Karena sudah sore jadi ia pikir tidak ada lagi yang duduk disitu. Tapi ia salah, malah banyak anak berseragam SMA duduk disitu. Ia berhenti sebentar sebelum melanjutkan langkahnya.

Mulai dari ia melangkah melewati lapangan itu banyak pasang mata yang melihatnya.

"Mau kemana neng? Aa' anter yuk."

"Kau bidadari jatuh dari surga dihadapanku,"

"Eaaak," kompak mereka semua.

Diantara keributan itu ada seorang siswa yang memanggilnya.

"Mbak?" Panggil salah seorang diantara mereka. Yuki berhenti dan menatap kearah mereka.

"Gue sekarang percaya kalo bidadari pernah turun ke bumi." Ujarnya lembut. Tapi tentu saja membuat Yuki malu setengah mati.

Ia akhirnya melangkah dengan cepat meninggalkan mereka.

R

Akhirnya Yuki memilih jalan memutar yang dua kali lebih jauh dari jalan awal.

"Muter deh gue,"

"Gak papa jauh yang penting gue aman."


















Chapter ini cuma bonus aja.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 74
Semoga semakin maju, berdaulat, dan segala sumber dayanya makin maju.

ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang