Sehari Bersama Galang

28 13 10
                                    

"Kan gak mungkin dia gue bawa kerumah. Ntar apa kata bunda gue kalo gue pulang-pulang bawa cewek, luka-luka lagi,"

Saat Galang ngomel panjang lebar, Yuki malah asik dengan es krimnya. Sebagai sogokan tutup mulut katanya. Yuki mana bisa nolak disogok yang begituan.

Habis eskrimnya, Yuki melanjutkan memakan beberapa Snack yang dibawa Galang. Galang juga membawa kue coklat dari toko bundanya untuk Mama Yuki. Kata Galang sebagai tanda terimakasih doang udah bantuin dia sama ngobatin kaki Rena.

"Gue fine-fine aja lo bawa temen lo ke sini. Untung kemaren ayah gue lagi gak dirumah. Bisa-bisa lo diamanin ayah gue."

"Ayah lo emang ramah sih, tapi tetep nyeremin." Pikir Galang mantap.

"Ngerti gue kenapa anaknya modelan begini." Galang langsung mendapat tatapan tajam dari Yuki. Galang hanya cengengesan kemudian membuat tanda peace dengan jari tangannya. Yuki kembali memakan Snack yang dibawa Galang.

"Lo tumben-tumbenan hari Minggu kesini. Toko bunda lo lagi tutup?"

"Nggak, tokonya dipake buat Arisan keluarga. Bobby lagi kegereja, Makanya gue cabut kesini." Galang mengambil sebungkus Snack yang ia bawa. Ia ikut mencomot Snack itu dengan rakus kemudian meminum soda kaleng, ia makan lagi kemudian minum. Begitu-begitu terus sampai salah satunya habis.

"Cabut yuk jalan-jalan, kemana gitu kek." Ajak Galang yang sudah mulai bosan. Yuki mengangguk setuju, karena ia sudah lama tidak menghirup udara segar jauh dari perkotaan.

"Ijin dulu gue sama ayah gue. Lo bantuin gue ya," pinta Yuki pada Galang. Mau tidak mau suka tidak suka. Galang hanya mengangguk.

Yuki buru-buru membereskan sisa jajanannya, membuang sampah, dan pergi ke kamar mengganti bajunya. Sementara Galang sibuk menyiapkan kata-kata yang akan ia sampaikan pada ayah Yuki.

"Eh ada nak Galang. Mau ngapain lang?" Pucuk dicinta ulam pun tiba nih namanya, pikir Galang.

"Mau main doang om. Si Tante mana Om?" Galang mencoba berbaur dengan ayah Yuki.

"Itu si Tante," tunjuk Om pada sekumpulan ibu-ibu yang ada di depan rumahnya, "ibu-ibu kalo udah jumpa bakal lama ngobrolnya."

"Bunda juga gitu Om kalo udah jumpa sama tetangga, ngobrolnya bisa sampe dua jam."

"Iya kan. Mau keluar sama Yuki ya lang?" Tanya ayah Yuki dengan cepat.

"I-iya Om. Om mau ikut?" Tawar Galang.

Anjir, ngapain ngajak ayahnya Yuki sih gueee!?

"Kapan-kapan aja lang, Om baru aja selesai gotong royong sama warga, pulangnya jangan sampe jam 9 malem ya." Kata ayah Yuki, Galang yang mendengarnya pun merasa lega.

Ayah Yuki pamit kebelakang, gak tau ini Galang perasaannya gimana habis salah ngucap. Deg-degan takut ayah Yuki jawab 'ayok, Om juga udah lama nggak jalan-jalan.' kan gak lucu kalo ayahnya Yuki setuju tadi.

Saking takutnya Galang tadi, ia sekarang sudah meneguk kaleng sodanya yang kedua.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang