Boys

32 15 0
                                    

Menjelang 17 agustus, semua sekolah pasti mengadakan perlombaan. Entah itu tarik tambang, balap karung, paku dalam botol atau bahkan futsal. Semua siswa pasti bersemangat tentunya saat perlombaan. Sejak pukul 8 pagi perlombaan mulai hingga pukul 12 siang ini.

"Panas banget ini," ujar Yuki sembari menutup kepalanya dengan kedua telapak tangannya.

"Iya, ini mah namanya jemur kulit." Sambar salah satu teman sekelasnya.

"Mana nggak boleh masuk kelas lagi," lanjutnya.

"Kemarin anak osisnya razia skincare kan ya. Banyak banget skincarenya, suer. Bisa buat stok gue beberapa bulan kayaknya." Ujar salah satu siswi dengan semangat masih dengan mengipas wajahnya menggunakan buku tulis.

Yuki yang mendengar hal itu tidak merespon sama sekali. Ia juga tidak berniat untuk nimbrung bersama yang lainnya. Toh, mereka hanya akan membicarakan orang lain yang kadang sama sekali tidak dikenal. Aneh bukan?

Yuki memilih untuk pergi ke kantin membeli minuman yang kemungkin dapat mendinginkan badannya. Yuki memilih duduk di kantin yang lebih sepi dari biasanya ketimbang berada di pinggir lapangan outdoor sekolah yang panasnya bukan main. Hingga lonceng pertanda pulang telah berbunyi baru dia bergegas pergi dari Kantin untuk segera pulang mendinginkan badannya.

Ia berjalan menuju gerbang sekolah dengan buku yang sengaja ia pegang diatas kepalanya guna menghalangi kepalanya dari sinar matahari. Jangan tanya Galang dimana. Ia sudah dipastikan pulang terlebih dahulu sebelum berbunyi a.k.a cabot. Yuki saja sampai saat ini tidak percaya ia bisa berteman dengan orang seperti Galang.

Melvin hari ini berinisiatif membawa dua jaket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melvin hari ini berinisiatif membawa dua jaket. Entah apa yang ia pikirkan hingga membawa dua jaket sekaligus. Satu ia pakai dan yang satunya lagi ia letakkan di dalam tasnya yang hanya berisi satu buku dan satu pulpen, itu juga pulpen yang ia dapat dari laci meja teman-teman sekelasnya. Ia hari ini tidak memiliki jadwal apapun. Jadi dia pulang lebih awal, tetapi melewati sekolah Yuki.

Dan benar saja, Yuki masih setia menunggu angkot dibawah teriknya matahari. Melihat hal itu, Melvin dengan semangat melajukan motornya. Namun Dewi Fortuna sepertinya sedang tidak berpihak padanya. Ia lagi-lagi kalah cepat dari seorang siswa yang ia yakini teman Yuki yang menjemput Yuki beberapa hari lalu.

Melvin akhirnya memberhentikan motornya tidak jauh dari tempat itu.

"Gue kenapa telat mulu sih," gerutu Melvin pada dirinya sendiri.

Melvin mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan. Terlihat Yuki sedang berbicara dengan temannya itu, namun saat Yuki memalingkan wajahnya kearah jam sepuluh. Tampak Melvin yang baru saja mengusap wajahnya.

"Mampus, gue keliatan." Melvin merutuki dirinya sendiri

Senyum Yuki merekah dan mengajak Melvin untuk ke tempatnya. Melvin bingung harus gimana. Otaknya berusaha mencari cara agar menghindar dari Yuki untuk saat ini tapi kedua tangannya malah melakukan motornya secara perlahan ke arah Yuki.

Galang yang melihat Yuki tersenyum langsung melihat kearah pandang Yuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang yang melihat Yuki tersenyum langsung melihat kearah pandang Yuki. Ia tidak tau siapa pria itu, yang jelas dia anak SMA dilihat dari seragam yang dikenakan. Galang penasaran siapa orang itu. Dia kenal sama Yuki? Kapan kenalnya? Beda Sekolah kan? Banyak pertanyaan yang terlintas di kepala Galang.

"Lang." Panggil Yuki cukup keras hingga Galang kaget.

"Lo liatnya biasa aja dong. Temen gue sama gue masih cantikan gue." Ujar Yuki dengan bangga.

Galang yang gemas menoyor kepala Yuki hingga gadis itu bergeser.

"Yaiyalah cantikan lo bocah," teriak Galang cukup keras hingga beberapa pasang mata melihat kearah mereka.

"Lo pelet gue biar jadi temen lo kan bocah?!"

"Enak aja lo. Lo kali yang pelet gue biar mau jadi temen lo?!" Jawab Yuki tak terima.

"Gua ganteng, gampang punya temen." Sahut Galang sambil merapikan kerah seragamnya.

"Iya," Yuki menggantungkan kalimatnya,"tapi gak punya otak." Diikuti suara tawa Yuki. Galang hanya mengelus dadanya melihat temannya itu.

Sementara Melvin hanya diam terduduk di atas motornya. Hingga Yuki akhirnya tersadar dan langsung berhenti tertawa.

Melvin turun dari motornya dan bergabung diantara Yuki dan temannya itu. Melvin dapat melihat sekilas temannya Yuki sedikit melirik kearahnya, kemudian ia berdehem.

"Lang, Vin." Panggil Yuki kepada keduanya.

Keduanya kompak menoleh kearah Yuki.

"Vin, ini Galang," tunjuk Yuki kearah Galang.

Kemudian arah matanya mengarah ke Galang.

"Lang, ini Melvin." Tunjuk Yuki kearah Melvin.

Galang menatap Melvin dengan tatapan datar. Melvin hanya sedikit menyunggingkan senyumnya pada Galang.

Keduanya akhirnya sama-sama mengulurkan tangannya.

" Melvin."

"Galang."







-tbc-

ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang