Love or Something ?

33 13 2
                                    

Yuki sedang duduk dipinggir lapangan selesai pelajaran olahraga beberapa menit lalu. Cuacanya sangat terik. Yuki suka pelajaran olahraga, tapi kalau cuacanya terik begitu ia pun jadi malas. Untuk sekedar untuk pemanasan saja dia malas.

"Yuki, kantin yuk." Ajak salah satu teman sekelasnya.

"Ayok, lagian kan udah mau selesai nih jam olahraga." Yuki bangkit dari duduknya dan pergi menuju kantin.

Ternyata kantin sedang ramai. Padahal KBM masih berlangsung.

"Sebelah sana yuk,"

Yuki hanya mengikuti langkah kaki temannya ke tempat duduk yang dimaksud.

"Nah.... disini adem kan," kata Rallen dengan senang hati.

"Lo tau aja tempat yang adem llen."

Rallen dengan angkuhnya merapikan seragam olahraga yang ia kenakan.

"Yuki, gue mau nanya deh sama lo." Ujar Rallen sambil menatap Yuki intens.

"Nanya apaan?"

"Lo belakangan ini gue liat gak pulang bareng kak Galang lagi. Berantem ya lu?"

"Gue sama dia berantem? Nggak lah." Yuki menanggapi ucapan Rallen dengan santai. Sementara gadis bambut panjang itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Gue kira lo sama kak Galang berantem gara-gara lo sering pulang bareng orang lain,"

Yuki membulatkan matanya dengan ekspresi terkejut. Rallen hanya melihatnya dengan tatapan polos. Jauhkan Rallen dari segala metode yang memberatkan kepalanya. Seketika kedua sudut bibir Rallen terangkat, tatapannya seolah ia dapat menebak apa yang ada dipikiran Yuki.

"Lo..."

"-Liat gue kemaren?" Tanya Yuki ragu-ragu.

"Gue kan izin 3 hari. Gimana gue liat lo?" Sekarang Yuki yang diam tak bergeming. Batinnya bersorak bergembira mendengar penyataan Rallen.

"Trus Lo tau dari mana?"

"Tadi pagi gue liat kak Galang sendiri. Pas gue papasan sama dia, gue nanya, 'kak, kok gak bareng Yuki?' terus dia jawab ' gak ah, si Yuki kayaknya lagi pdkt'. Nah, gue mau nanya serius sama lo." Kalimat terakhir Rallen membuat Yuki diam tak bergeming tapi ia tak menunjukkan rasa was-was nya dihadapan Rallen. Rallen memang tidak cepat mengerti ucapan seseorang. Tapi Rallen pandai membaca ekspresi dan gerak tubuh, jadi Yuki harus ekstra hati-hati.

"-Lo lagi pdkt?"

'bisa nggak gue punya kekuatan teleportasi?'

'bisa nggak gue punya kekuatan teleportasi?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue serius suka sama lo." Pekiknya diikuti deru nafas yang tak beraturan.

"Gue bisa buktiin ke lo kalo gue beneran suka sama lo. Berikan gue waktu dua Minggu." Ia berujar dengan lantang dan masih berdiri dengan berani di depan Galang.

ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang