Cerita Lalu

42 14 20
                                    

Yuki hari ini janji untuk mengajak Rallen kerumahnya. Rallen mendesak Yuki agar menceritakan segalanya selama ia tidak masuk sekolah. Akhirnya Yuki menyetujui Rallen karena ia terus-menerus didesak Rallen.

Yuki hari ini pulang bersama Rallen. Ia lupa mengirim pesan pada Melvin Agar tidak menjemputnya.

Yuki berjalan ke arah gerbang sekolah dan mendapati Melvin menunggunya di depan motornya. Ia melirik kearah Rallen yang sepertinya sibuk dengan dunia maya-nya. Yuki berjalan semakin mendekat kearah Melvin, manik mata mereka bertemu. Melvin dengan senyum lebarnya dan Yuki dengan senyum menawannya.

Melvin yang memiliki aura positif mengundang banyak orang yang melihatnya saat itu.

'anak mana sih dia? Ganteng banget'

'udah taken belum sih?'

'dia bukannya sering pulang bareng Yuki, bukan?'

'Yuki dikehidupan sebelumnya nyelametin kota ya? Perasaan yang dekat sama dia orangnya cakep-cakep'

Yuki diam saja mendengar bisikan orang-orang yang melewatinya. Ia menarik nafas panjang dan memperlambat langkah kakinya. Rallen baru tersadar kalo dia sudah tidak berjalan disamping Yuki.

"Llen." Panggil Yuki pada temannya yang masih setia menatap layar ponselnya.

Rallen menyimpan hpnya, matanya menelisik ke arah jam 11. Ia menemukan seorang siswa yang tak pernah ia lihat.

"Yuki, itu yang dibilang kak Galang?"

Yuki mengangguk. Kemudian berjalan kearah Melvin dengan Rallen masih disebelahnya.

"Lo nemu beginian dimana?" Bisik Rallen pada Yuki.

"Panjang ceritanya. Mau dia yang cerita atau gue?"

"Dia aja. Eneg gue liat muka lo." Rallen memasang ekspresi seolah-olah ingin muntah.

"Yang gituan doang mau lo."cibir Yuki pada Rallen yang sudah menarik paksa dirinya ke arah Melvin.

"Rezeki. Gak boleh ditolak." Balas Rallen dengan senang hati. Yuki hanya memutar bola matanya jengah dengan tingkah temannya itu.

"Dia itu emang anaknya kalo awal-awal jaim-an vin, kalo udah kenal bacotnya banyak banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia itu emang anaknya kalo awal-awal jaim-an vin, kalo udah kenal bacotnya banyak banget." Yuki menatap Rallen dengan tatapan sinis, tapi Rallen bersikap biasa saja dan meneruskan percakapannya dengan Melvin.

"Iya, pertama kali ketemu sama gue manggilnya mas," ujar Melvin menambahi.

Melvin dan Rallen tampak akrab sekarang. Rallen dengan gampang memiliki banyak teman karena ia humble. Circle pertemanannya juga jauh lebih luas dari Yuki.

Yuki disini lebih seperti orang asing diantara Melvin dan Rallen. Yuki menyeruput minumannya sambil menscroll Instagramnya.

ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang