Un-believe 1.1

21 6 4
                                    

"But I still Want you~" sepenggal lirik lagu milik salah satu boyband terkenal di kota ginseng itu mengalun lembut ditelinganya. Yuki bukan salah satu dari banyaknya wanita pemuja kaum Adam khas Korea Selatan itu. Hanya saja ia menyukai beberapa lagu berbahasa Korea yang menurutnya beat lagu itu cocok di telinganya. Terutama lagu bergenre Ballad.

Yuki masih belum tahu menahu perihal sosok yang meneror ia dan Melvin. Melvin sendiri enggan memberi tahunya walaupun hanya sekedar inisial doang. Melvin masih menyimpan rapat-rapat siapa sih pengirim itu.

"YUKIIIII, ITU ADA MELVIN DIBAWAHH," Yuki langsung bangun mengganti celana pendeknya dengan celana yg menurutnya lebih pantas. Ia dengan cepat membereskan kamarnya dahulu sebelum beranjak menemui Melvin yang sudah menunggunya di ruang tamu.

Malu dong kalo ketahuan berantakan, hehe.

"Ada apa lo kesini? Perasaan kita nggak ada janjian deh," Melvin yang mendengar hanya menatap Yuki tanpa berkedip. Melvin baru tersadar ketika Yuki menjentikkan jarinya.

"E-eh...anu... itu.." Melvin jadi gugup, sementara Yuki masih menunggu lanjutan kalimat yang akan keluar dari mulut lelaki di depannya ini.

"..gue udah tau dia, maksud gue si pengirim mawar hitam itu. Yah... walaupun belum fix, gue tau dimana bisa beli bunga kayak gitu di kota ini." Lanjutnya yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari Yuki.

"Suer lo! Demi apa?!" Tukas Yuki yang mendapat balasan anggukan dari Melvin. "Gue juga udah tau alamat toko bunga itu, kalo lo mau... lo bisa ikut gue. Kita pastiin sendiri," ujar Melvin kali ini tanpa gugup.

Dengan jurus langkah seribu Yuki berlari kencang bak seorang atlet sprint hingga Mamanya harus berteriak dari arah dapur memperingatkan anak bungsunya itu agar tak berlarian di dalam rumah. Melvin terkekeh kecil mendengarnya.

Tak butuh waktu lama Yuki sudah tampak lebih rapi daripada beberapa saat yang lalu. Yuki berlari ke arah dapur dan mendapat teriakan dari sang Mama, lagi. Ibu dan anak itu beriringan jalan ke arah ruang tamu.

"Mau pergi ke mana kalian?" tanya Mama Yuki sembari mengelap kedua tangannya itu di celemek yang ia pakai. Mama dan anak sama saja, ck.

"Mau pergi beli kado buat temen Tan," Mama Yuki melirik kepada Yuki.

"Yuki bilang mau ke Gramedia, Melvin bilang mau beli kado. Mana yang bener sih?!" Mama Yuki menaruh curiga pada Yuki dan Melvin. Melvin yang tak mengerti maksud ucapan Mama Yuki.

"Eung.. gini ma, Melvin mau nyari kado temennya trus aku nanti mau ke Gramedia beli buku, iya kan Melvin," Melvin yang mendapat senyum mengancam dari Yuki langsung mengangguk setuju.

"Oh.., yaudah. Hati-hati ya kalian di jalan."

Yuki lantas menghela nafas setelah mendengar tuturan sang Mama.

Yuki lantas menghela nafas setelah mendengar tuturan sang Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ReleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang