12. Ywa

131 10 0
                                    

Fairi kembali dengan sedikit memapah Finn, melewati deretan tamu yang sedang sibuk berbincang. Rata-rata membahas tentang gadis berambut merah di samping Aldebaran. Cewek itu pura-pura nggak mendengar dan berjalan melewati mereka.

Raja Edmund sedang terlibat pembicaraan dengan Ratu Julia dari Barat dan Raja Gillbert dari Utara. Sementara Ratu Odellia dan kedua pangeran Selatan duduk di sebuah sofa di bawah pohon rindang yang berhiaskan bintang-bintang dari kaca. Ratu Darya dan Putri Adeena dari Utara turut berada dalam pembicaraan yang mengarah pada perjodohan antar anak raja.

Kehadiran Fairi dan Finn yang diam-diam rupanya tidak lepas dari perhatian Ares, Quentine, dan Eric. Sang pangeran mahkota hampir saja berdiri kalau bukan karena tangan adiknya yang menahannya dengan sangat kuat. Kakaknya menatapnya sadis namun cowok pirang itu nggak bergeming, sebelum ia menyerah dan memanggil Fairi untuk mendekat dengan isyarat jarinya.

Cewek yang telah membersihkan sisa-sisa darahnya dengan pengendalian airnya itu mendekatkan kepalanya, bersiap untuk hukumannya.

"Jangan pernah hilang dari pandanganku, atau aku akan *******"

Fairi menelan ludahnya sementara matanya masih melotot, terperangah dengan apa yang didengarnya. Nggak perlu kekuatan penyihir seperti Alde untuk membuatnya mengikuti kemauan Eric, Fairi akan dengan sadar akan mengikutinya.

"Hidupmu nggak nyantai banget, ya?" Finn menghela nafas dan menatapnya sekilas dengan iba saat ia kembali berdiri di deretan para pengawal. Ares menyembunyikan tawanya dengan batuk, namun cengirannya tetap ada.

Keinginan Fairi untuk melempar shuriken ke cowok-cowok ini bangkit lagi.

~**~

Setelah pesta pernikahan anak dari Ketua Komite Penyihir selesai, waktu berlalu dengan cepat sekali. Musim pun sudah resmi berganti dengan turunnya salju pertama malam ini. Suhu udara makin dingin dan hampir semua penghuni istana menggunakan jaket tebal mereka.

Kasus pertambangan sudah seleaai dengan ditangkapnya pelaku yang sesungguhnya dan membebaskan Mandor Warren dan para pengendali. Istana juga memutuskan untuk tidak membeli bukit tambang yang dijual utara setelah Eric mengutus menteri kesehatan untuk meninjau kualitas udara, air, dan tanah di sana. Hasilnya, wilayah pertambangan itu sudah tercemar oleh Arsenik dalam tingkat yang parah.

Meski Utara tidak terlalu puas dengan keputusan itu, namun upaya untuk menjodohkan Eric dan Adeena tetap dilanjutkan. Beberapa kali hadiah dari negara itu datang dan dialamatkan pada sang pangeran. Ratu Odellia juga diam-diam memberikan hadiah pada Putri Adeena dengan mengatasnamakan putranya, membuat hubungan kedua negara makin erat.

 Ratu Odellia juga diam-diam memberikan hadiah pada Putri Adeena dengan mengatasnamakan putranya, membuat hubungan kedua negara makin erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesta pertunangan Anne tinggal menghitung hari, membuat hampir semua orang sangat sibuk. Emma bilang sampai-sampai ia tak sempat bernafas.

R18++++++++!!! Skip if you're not.

FAIRI : Istana Kaca (Buku 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang