━━━━━━━ ◆ ◇ ◈ ◇ ◆ ━━━━━━━
yunseong
x
donghyun━━━━━━━ ◆ ◇ ◈ ◇ ◆ ━━━━━━━
keum donghyun (atau yang lebih sering disapa keumdong buat membedakannya sama donghyun-donghyun lain di luar sana) lagi berdiri di lobi sekolah. nungguin hujan reda supaya bisa jalan ke halte dan pulang.
tapi kayaknya, hujan hari ini awet banget. terbukti udah keitung satu jam sejak dia berdiri kayak orang-orangan sawah. ada sih bangku, tapi penuh sama murid-murid yang juga berteduh sekalian nunggu jemputan.
kumpulan murid-murid di lobi lama-kelamaan bubar, tinggal keumdong sendirian. ini nih akibat tadi pagi bandel disuruh bawa payung sama bundanya tapi gak mau. pikirnya, wong ramalan cuaca bilang seharian bakalan cerah kok. kenapa bawa payung segala?
sekarang malah gak bisa pulang.
akibat durhaka nih. untung gak dikutuk jadi pisang batu.
"kamu donghyun, kan?"
keumdong gak langsung nengok begitu denger namanya disebut. iyalah, wong yang namanya donghyun bukan cuma dia doang.
"dek, kamu keum donghyun, kan?"
nah, baru keumdong nengok. agak kaget karena sosok yang berdiri di depannya.
hwang yunseong. ketua ekskul dance bermuka melas kayak orang gak punya harapan hidup. lebih kaget lagi, karena yunseong tau namanya. "iya saya, kak?"
"nunggu jemputan atau nunggu hujan reda?" tanya yunseong.
"nunggu hujan reda sih, kak. soalnya hari ini saya pulang naik bus. harus agak terenceng dulu baru bisa ke halte."
yunseong awalnya mau bales pake 'gue-elo' tapi gak jadi. kesannya nanti keliatan kasar banget karena keumdong pakenya 'saya-kakak'.
"pulang sama saya, yuk?" ajak yunseong.
keumdong spontan nengok. udah gitu cengo. "hah?"
yunseong lebih cengo. bisa-bisanya rem blong gini. tapi udah terlanjur, yaudah sekalian deh. "iya pulang sama saya. mau ke halte juga nih."
"kak yunseong ada payung emang?"
yunseong ngangguk dan ngangkat payung bening di tangan kanannya. "yuk?"
keumdong mau nolak aslinya. tapi bayang-bayang indomie rebus pake telur melintas di otaknya, bikin dia pengen cepet-cepet pulang. udah gitu makin dingin pula.
"ngerepotin gak, kak?"
yunseong ketawa kecil, bikin keumdong kena mini heart attack. iyalah, yunseong tuh lebih sering nunjukkin muka-muka orang lelah hidup ketimbang muka seneng habis ketiban lotre. "enggak lah, dek. sini deketan, payung saya kecil soalnya. takutnya nanti kamu basah."
MODUSNYA BISA AJA, BAPAK.
keumdong makin mati kutu ketika yunseong narik pinggangnya buat lebih deket sama kakak kelasnya itu.
bundaaa aku mau jadi pisang aja rasanya T____T
di tengah perjalanan ke halte, nggak ada yang berniat buat buka obrolan. yunseong dengan muka lempengnya sementara keumdong yang nahan latah karena petir.
"kamu takut petir ya, dek?" tanya yunseong diselipi tawa kecil.
keumdong geleng, "enggak kok. cuma kaget aja sih, kak."
"oh gitu," yunseong ngangguk. "kamu pernah denger gosip kalo saya suka sama kamu, gak?"
saatnya keumdong cosplay jadi kelomang upin ipin seribuan depan sd, "hAh?!"
hwang yunseong si cowok mahal naksir keum donghyun si murid ajaran baru? kayaknya gak mungkin. lagian keumdong gak mau kepedean. siapa pula yang bikin gosip?
"belum tuh, kak?" ujar keumdong kemudian, tentunya setelah berhasil balik dari cengonya.
"iyalah. orang gosipnya barusan saya bikin. mau gak kalo kamu bantuin saya merealisasikan gosipnya?"
"hAH?!?!?!"
"saya bukan keong, dek. jangan di-hah-in, dong."
keumdong pusing. "udah sore, kak. kalo ngomong sama saya jangan pake kiasan. saya pusing."
yunseong nyubit pipi keumdong gemes. "singkatnya, mau gak jadi pacar saya?"
"HAH?!?!?!?!?"
aku lagi sebel bgt niatnya mau jalan eh malah diundur beberapa hari ke depan >:(
jadi semoga menghibur ya, semoga malam minggu kalian menyenangkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
[book 2] love whisper ➳bxb✓
Fanfictionbxb oneshoot collections. [book 1] summer rain [book 2] love whisper [book 3] sweet chaos [book 4] pit a pat