Hari ini aku pulang bersama seungmin,anak ini yang meminta agar aku pulang bersama nya. Aku tahu dia pasti takut jika aku akan pulang bersama yoonbin lagi. Lihat saja dia menatap yoonbin yang juga menatap kami dengan raut tidak suka.
Aku heran dengan seungmin yang entah karena apa berubah menjadi posesif. Ia sangat tidak suka jika aku dekat dengan yoonbin.
Iya aku tahu,yoonbin itu preman sekolah,anak berandal dan suka cari masalah. Tapi sebenarnya dia baik,ramah dan tidak semenakutkan seperti wajahnya yang datar dan dingin. Yoonbin juga punya hati yang hangat dan humor yang tinggi.
Sejak tadi aku hanya diam diboncengan motor seungmin. Tidak seperti biasanya aku selalu berkoar-koar mengajak seungmin mengobrol seperti kemarin-kemarin. Kali ini aku memilih diam, menikmati suasana perjalanan yang ramai.
Ngomong-ngomong motor seungmin bukanlah motor ninja atau motor keren yang seperti difilm,drama atau wattpad. Motor seungmin hanya motor biasa—motor metic berwarna hitam dengan sedikit garis list hijau dibody motor.
Sesampainya di depan gerbang rumahku,aku segera melepas helm dan memberikannya pada seungmin.
"Makasih",ucapku datar.
Jujur aku masih sangat kesal padanya. Aku kesal dengan sikapnya itu yang membuatku enggan berbicara padanya saat ini.
Aku lebih memilih memutar tubuh agar masuk ke halaman rumah. Meninggalkan dia yang masih setia diatas motor. Mungkin dia heran karena biasanya aku menawari nya untuk mampir walau hanya sekedar basa-basi.
Bukankah sudah ku katakan aku sedang kesal padanya.
Baru saja aku melangkah,dia bersuara yang membuat langkahku kembali terhenti.
"Bingkisan dari siapa?"
Nah kan. Sudah ku katakan aku sangat benci dengan sikap protektifnya ini. Aku tahu dia peduli denganku tapi tolonglah dia terlalu berlebihan.
"Udah malem,mending kamu pulang. Nanti dicari bunda" finalku mengubah pembicaraan lalu melangkah memasuki rumah.
Aku lelah dengan sikap seungmin akhir-akhir ini.
"Kok seungmin gak mampir dulu?".
Aku melirik bunda sekilas yang ternyata duduk menonton televisi. Aku tersenyum sembari menggeleng,"Seungmin buru-buru,udah dicari bunda nya", dustaku.
Sesampainya dikamar aku langsung menghempaskan tubuhku dikasur epukku. Aku sangat lelah sekali hari ini. Bau bantal dan kasur membuatku ingin segera tidur saja. Tapi aku ingat aku masih memakai baju seragam bahkan sepatu dan tas ranselku masih setia ditubuhku.
Aku segera bangun ingin cepat mandi. Aku menaruh ponsel pemberian yoonbin yang sudah ku pakai ini dimeja nakas. Baru saja aku melangkah bunyi notif line menghentikanku.
Line~
Yoonbin
|Udah sampe rumah belum?
19.35
ReadUdah. Emang kenapa?|
19.36
ReadWah aku berdecak kaget melihat yoonbin yang begitu cepat membaca balasanku. Apa dia sedang menunggu balasan dariku?
|Gpp. Gue cuma mau mastiin kalo lo sampe rumah dengan selamat😁
19.36
ReadAku selamat kok😁|
19.36
Read|Udah makan?
|Udah mandi?
19.36
ReadTolong lempar aku sekarang ke kutub utara atau lempar aku ke afrika atau tendang aku sekarang ke segitiga bermuda. Sungguh,aku sangat meleleh ditanya oleh yoonbin seperti ini.
Tuhan... Aku modar ini😅
Ting!
Suara notif line kembali berdering memenuhi seisi kamarku. Membuatku segera tersadar dari lamunan gila ku.
|Di read doang nih?
19.39
ReadAku baru sampe jadi belum sempat makan apalagi mandi|
19.40
Read|Yaudah deh sana mandi dulu terus makan
19.40
ReadIyaa|
19.41
Read|Padahal mau ngajak chatting nya agak lama😂
|Tapi ternyata masih bau😅
19.42
ReadHaha... Yaudah aku mandi dulu|
19.43
Read|Oke
|Jangan lupa makan
|Terus istirahat
|Dan jangan lupa mimpiin gue😎
19.44
ReadOke,aku segera membanting ponselku diatas kasur. Sumpah demi apapun aku sangat senang bercampur malu membaca chat terakhir yoonbin. Aku segera mengambil handuk tidak berniat untuk membalas chat dari yoonbin.
Tapi lagi-lagi langkahku terhenti ketika melihat kantong plastik yang tergeletak dikasurku. Aku jadi ingat bahwa hyunjin tadi nenyuruhku membuka itu ketika aku sampai dirumah.
Aku kembali mengurungkan niat untuk mandi. Aku duduk disisi ranjang sambil membuka kantong plastik pemberian hyunjin.
Mataku terbelalak kaget melihat isi dari kantong plastik itu. Di dalam sana,ada satu kotak berbentuk persegi panjang yang sudah dapat kutebak isi nya apa.
Dan benar saja dugaanku. Ini adalah kotak ponsel baru lengkap dengan isi nya. Aku senang bukan main karena mendapat dua ponsel baru.
Ternyata si dingin itu masih menyadari kesalahannya itu. Lagipula wajar dia memberiku ponsel baru,pasalnya dia lah yang pantas mengganti ponselku,bukan yoonbin.
Ada secarik kertas kecil yang terselip dilengkungan kotak itu. Karena penasaran aku mencoba untuk melihat isi surat itu. Dan lagi-lagi aku mengundur jadwal mandiku.
Sorry,waktu itu gue gak sengaja. Semoga lo suka dan bisa maafin gue.
Senyuman kecil tergambar diwajahku. Sungguh,isi surat itu sangat lucu menurutku. Haha, apa hyunjin sedang merengek agar aku memaafkannya?
Astaga kenapa aku malah membayangkan ekspresi nya jika mengatakan itu secara langsung padaku.
"Nara,udah mandi belum? Makan dulu baru tidur".
Itu teriakan bunda yang kupastikan sedang menungguku dimeja makan. Aku segera membereskan kotak ponsel yang berserakan ini. Kuputuskan untuk pergi mandi dengan cepat dan turun kebawah untuk makan. Karena jika aku tidak turun bunda pasti akan mendatangi kamarku dan mengomel hingga besok pagi.
"Iya,bun. Lima menit lagi aku turun kebawah" teriakku dan bergegas masuk kedalam kamar mandi.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden prince[Hwang Hyunjin]✓
Teen FictionTeruntuk kamu.. pria tampan dengan sikap yang dingin. seorang pria berandal,menyebalkan,pendiam,ketus dan keras kepala. pria yang mampu membuatku mengenal apa yang nama nya cinta. pria yang mampu membuatku salah tingkah dan gugup jika berhadapan lan...