Why?

108 15 0
                                    

You dont know, but you understand. You understand, but you dont know.
—HHJ


"Gue mau ngomong sama lo".

Cowok itu menarikku agar mengikuti langkahnya. Aku hanya menurut sambil berjalan dengan langkah gontai dibelakangnya.

Dalam hati aku terus menggerutu dirinya yang sangat suka memerintahku, menyuruhku agar selalu menuruti kemauannya. Cih, dia pikir dia ini siapa?

Dia membawaku kebelakang bangunan kelas kami. Aku tidak tahu apa mau nya dan apa maksudnya membawaku ke tempat ini.

Aku hanya menatapnya dengan tatapan malas, melipat kedua tanganku  di depan dada sambil menunggunya untuk bersuara.

Dia menatapku intens—sangat. Air wajahnya berubah menjadi sangat dingin dan kesal.

"Lo kenapa sih?" Ucapnya,dengan nada sedikit tinggi.

Aku membelalakkan mata, menatap dia dengan mata melotot. Bukan karena melihat wajahnya, tapi aku kaget mendengar pertanyaan bodoh darinya. Seharusnya aku yang mempertanyakan hal itu padanya. Dan apa ini? Apa aku tidak salah dengar dia mengubah panggilan kami? Apa aku tidak salah dengar seungmin baru saja meninggikan suara nya?

Aku sangat terkejut mendengar penuturan kata seungmin yang sangat kasar saat ini. Dia mengatakan 'Lo' dan 'Gue'?. Bukankah kami selalu menggunakan 'Aku—Kamu'?

Aku mendelik—menatapnya tajam dengan raut wajah bingung.

"Seharusnya aku yang tanya itu sama kamu?"

Dia menatapku tak kalah tajam lalu,"Lo tahu kan yang barusan boncengan sama lo tadi?" , Sarkasnya, masih menggunakan Lo—Gue.

"Iya,aku tahu dia Ha Yoonbin. Emang kenapa?"

"Punya hubungan apa lo sama dia,huh?!"

Aku tersentak kaget ketika seungmin kembali meninggikan nada bicaranya. Jujur aku sangat kesal dengan tingkahnya saat ini.

"Kamu kok jadi kasar gini sih? Main bentak-bentak aku lagi. Kamu sehatkan?"

Aku mencoba meredam emosiku sambil meletakkan punggung tangan dikening seungmin. Siapa tahu dia sedang kerasukan roh jahat saat ini. Dia segera menepis tanganku lalu menggenggam pergelangan tangan itu. Dia kembali menatapku tajam.

"Jawab gue,ra" sarkasnya tanpa mengalihkan pandangan dariku.

Kedua alisku terangkat sambil tersenyum miring—merasa aneh dengan sikap gila sahabatku pagi ini.

"Aku bakal jawab asal kamu ubah nada bicara kamu" sarkasku tak kalah tajam memandangnya.

Seungmin menghempaskan tanganku yang sedari tadi ia pegang erat, mengalihkan pandangan ke sekeliling kami hanya sebentar. Setelah itu dia kembali menatap wajahku,mengacak rambutnya sambil membuang napas kasar.

"Maaf, aku lost kontrol" gumamnya, dengan kepala tertunduk.

Aku tidak mengerti apa yang sedang seungmin lakukan saat ini. Aku memilih untuk diam sambil memperhatikan gerak-gerik si genius aneh ini.

"Sekarang jawab aku,punya hubungan apa kamu sama yoonbin?"

Dia mengubah nada suara nya, berkata lemah-lembut seperti seungmin yang ku kenal. Aku tersenyum senang yang membuat dia menautkan kedua alisnya.

"Kalo aku sama dia punya hubungan spesial gima—"

"Gak boleh!" Potongnya tegas.

"Kenapa? Aku bosen juga jomblo"

"Pokoknya gak boleh!"

"Dih ngatur banget. Emang kamu siapa nya aku? Cuma sahabat seungmin. Ih... Posesif banget"

"Aku bukan posesif, ra"

"Terus? Kamu mau bilang khawatir gitu?"

"Bukan. Tapi aku cemburu"

Tenggorokanku terasa tercekat. Kutelan kembali kata-kataku susah payah sambil mengalihkan tatapan mata seungmin dariku, membiarkan seungmin menatap wajahku kali ini.

Kenapa anak ini hobi sekali membuat suasana awkward seperti ini?

Dia berdehem untuk memecah keheningan antara kami, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sorry, maksud aku gak gitu. Tapi aku cuma gak mau kamu dekat-dekat dengan cowok gak benar. Aku gak mau kamu dekat sama cowok berandal. Itu aja,gak lebih".

Aku mengganggukkan kepala canggung, kutatap wajah seungmin yang tertunduk. Sebenarnya aku heran dengan sikap dia akhir-akhir ini, dia jadi lebih posesif terhadap diriku. Mengatur aku semaunya yang membuatku kesal. Um.. bukan akhir-akhir ini tapi ketika kami masuk SMA. Sikapnya itu... Ah entahlah aku tidak mengerti.

"Aku mau ke kelas" dia melangkah meninggalkanku kemudian langkahnya terhenti.

Dia menoleh kearahku yang juga menatapnya,"Aku dengar kamu tarik-tarik hyunjin beberapa hari yang lalu. Pokoknya aku cuma minta sama kamu jauhi yoonbin atau hyunjin. Mereka gak baik buat kamu", finalnya lalu menghilang dari pandanganku.

Aku mengerutkan dahi karena tidak mengerti dengan ucapan ambigu dari seungmin. Aku hanya diam berusaha mencerna ucapan dari seungmin.

"Ehm.."

Astaga demi Tuhan jantungku terasa berdebar tak karuan. Jantungku terasa melompat keluar ketika mendengar suara berat itu. Tubuhku terasa lemas dengan wajah pucat.

Kulirik manusia biadab yang hampir membuatku hampir mati jantungan. Wajah tidak berdosa milik pria bermata elang ini hanya menatapku dingin tanpa ekspresi. Dia hanya memperhatikan aku yang mengelus dadaku untuk menetralkan detak jantungku yang hampir copot ini.

Dan.. hey biadab! Kenapa dia menatap aku dengan aktivitasku saat ini. Bahkan dia menatap dengan mata datar dan dingin.

"Lagi lihat apaan kamu?!" Hardikku tanpa rasa takut seperti saat aku bertemu dengannya beberapa waktu lalu.

Aku melepaskan tas ranselku dan menutupi dadaku. Dia malah tersenyum miring tanpa dosa sambil melihat wajah dan tas ranselku secara bergantian.

"Nametag lo kemana?" Dinginnya.

Aku segera memastikan ucapannya. Dan ternyata benar nametag milikku tidak ada. Pasti terjatuh saat naik motor kebut-kebutan tadi.

Dia menyodorkan benda kecil yang kupastikan adalah milikku.

"Gue lihat jatuh diparkiran" ucapnya,sambil menyodorkan nametagku.

Aku segera meraih benda itu dengan kepala tertunduk malu. Dia terkekeh kecil yang membuatku mendongak.

Astaga apa dia sedang tersenyum?

Ini adalah pertama kali nya aku melihat dia tersenyum begitu lebar, membuat kedua matanya menghilang membentuk garis seperti bulan sabit. Manis dan tampan.

"Buat lo" dia kembali menyodorkan kantong plastik yang entah apa isinya. Tidak tunggu lama,aku kembali maraih kantong plastik pemberian dari nya.

"Apa ini?" Tanyaku,sambil berusaha melihat isi kantong plastik itu.

"Dirumah aja buka nya. Semoga lo suka. Maaf kalo jelek" ucapnya sambil tersenyum lagi meski kecil.

Aku tertegun lagi melihat senyum indah miliknya merekah. Dia juga berbicara cukup banyak denganku.

Hyunjin... Sebenarnya kamu ini kenapa?  Batinku menunduk berusaha menyembunyikan rona diwajahku.

"Thanks" gumamnya santai sambil berlalu pergi.

Aku mengumpat dalam hati merutuki kebodohanku tadi. Tapi aku kembali tersenyum senang, tidak menyangka bahwa seorang hwang hyunjin memberiku sebuah bingkisan. Astaga meleleh aku ini.



To be continued...

Hidden prince[Hwang Hyunjin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang