The Rain

89 9 0
                                    

Hari ini aku tidak pulang bersama Yoonbin. Entahlah, aku bukan ingin menghindari dirinya. Hanya saja....

.. aku tidak ingin bertemu dengannya dalam dalam beberapa hari ini. Aku butuh waktu untuk menerima kenyataan bahwa Yoonbin menyukai ku. Aku butuh waktu untuk terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Dan Yoonbin pun sepertinya sama.

Sepulang dia dari rumahku kemarin sore, dia tidak menghubungi ku seperti biasanya. Dia juga tidak menemui ku ke kelas untuk mengajak ke kantin bersama atau hanya duduk mengobrol dikelas.

Menghindar. Mungkin.

Sudah hampir satu jam aku duduk di bangku halte dan sampai saat ini bus tidak kunjung datang.

Sengaja aku memilih pulang akhiran, karena aku tidak mau berpapasan dengan Yoonbin atau gengnya.

Kulihat langit mulai mendung dan sepertinya akan turun hujan.

Saat sedang asyik menatap langit, kurasakan kehadiran seseorang disampingku. Begitu kulihat, ternyata dia Hyunjin.

Anak itu memasang wajah datar seperti biasanya, menatap kesembarang arah tanpa berniat untuk membalas tatapan dariku.

"Kenapa belum pulang?" Tanyaku, dia menoleh.

"Lo sendiri? Kenapa belum pulang?" Dia balik bertanya.

"Belum ada bus yang lewat" kataku, sedikit meringis dan tersenyum kecut.

Dia hanya mengangguk sambil membulatkan bibirnya.

Ngomong–ngomong aku juga sedikit canggung dengannya. Apalagi mengingat chat terakhir yang ia kirimkan. Chat yang sama sekali tidak ku balas.

Apa ya, aku juga bingung.

"Mau jalan kaki?" Tawarnya.

Aku berpikir sejenak, membuat dia menunggu jawaban dariku.

Ku anggukkan kepala sebagai jawaban, "boleh" cicitku.

Dia tidak menjawab lagi ucapanku lantas jalan mendahuluiku. Seperti biasa, dia memang selalu begitu.

Kita hanya terus berjalan beriringan, diam tanpa berniat bersuara.

Hyunjin hanya sibuk melangkah dan menatap lurus ke depan. Sedangkan aku hanya menundukkan kepalaku karena merasa canggung.

Dan sungguh. Aku benci suasana ini.

Hingga rintik hujan membuat kami tersadar —saling tatap dengan langkah terhenti. Membiarkan hujan yang awalnya jatuh perlahan kini mulai deras.

Kita berdiri lurus, saling tatap tanpa suara. Dia menatap wajahku dengan intens, membuat banyak tanda tanya di dalam otakku.

Kita terdiam dalam waktu 20 menit, membuatku terhipnotis akan sorot mata elangnya.

Dia mendekatiku, mengikis jarak antara kami hingga hanya berjarak satu jengkal.

Masih menatap wajahku intens anak itu akhirnya bersuara.

"Gue suka banget sama hujan. Dan Lo tau alasannya kenapa?"

Ku gelengkan kepala tanda tidak tahu.

"Karena hujan buat gue tenang, nyaman dan damai" katanya.

Aku hanya diam mematung sambil membalas tatapan matanya yang indah itu.

"Dan itu alasan kenapa gue bisa suka sama lo. Karena setiap gue ada di dekat lo, gue ngerasa tenang, nyaman dan damai" ucapnya, masih menatap wajahku yang kini entah seperti apa.

Hidden prince[Hwang Hyunjin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang