I Love You

174 12 3
                                    

"Mama gue. Disana tempatnya"

Hah?

Mataku melotot menatap wajah Hyunjin yang terlihat datar tanpa ekspresi. Tapi aku bisa melihat disana ada guratan kesedihan yang tergambar jelas.

Kita sama-sama diam, hanya terdengar suara gemercik air hujan yang berlabuh di aspal. Jujur saja, aku merasa tidak enak hati telah mengungkit soal mama Hyunjin. Dan... Aku merasa bersalah telah membuat dia bersedih.

Sumpah, aku tidak tahu bahwa mama nya sudah... Meninggal dunia.

"Hujannya udah lumayan reda. Lo mau pulang enggak?"

Hingga suara Hyunjin menyadarkanku.

Aku mendongak menatap langit yang lumayan terang. Hujan pun sudah reda. Hanya tersisa rintikan kecil saja. Mataku beralih melihat Hyunjin yang sudah jalan santai mendahuluiku. Menunggang tas ranselnya dengan sebelah punggungnya.

Ku lihat punggung tegapnya dari belakang. Dia anak baik. Hanya saja dia kurang bergaul. Apa dia menjadi anti sosial karena kehilangan ibunya?

"Woi!!! Mau pulang enggak?!" Teriaknya dari ujung sana. Melambaikan tangan kearahku yang masih setia berdiri ditempat.

"Buruan" lagi dan lagi dia berteriak. Aku segera mengangguk, menyambar payung yang sengaja ia letakkan di dekat kakiku berdiri sekarang.

Langkah kecil ku berubah menjadi lari. Berlari menghampiri dia yang berdiri diujung sana. Menunggu diriku dengan senyum tipis.

"Lama!!" Sarkasnya, menatapku dihadapan nya yang berusaha mengatur nafasku.

Ku pandang wajah tampan itu. Menatap betapa sempurnanya pahatan wajahnya dengan mata indah yang penuh akan rahasia disana.

"Hyun, aku boleh ketemu mama kamu?"

Hyunjin menatapku dengan kedua alis menyatu. "Buat apa?" Dia bertanya.

"Aku cuma mau kenalan sama mama kamu. Sekalian bilang kalo kamu sukanya berantem" kekehku.

Pletak

Dia baru saja menyentil dahiku. Mendorong wajahku dengan jari telunjuknya. Dia menatap aku yang mengusap dahiku sambil menggerutu pelan.

Dan...

Chu~

... Dia baru saja mencium pipiku sekilas. Membuatku seketika membeku dengan kedua mata melotot menatap dirinya.

Anak bermarga Hwang itu hanya tersenyum tipis. Mengusak puncak kepalaku dengan gemas.

"Ayo. Sekalian gue juga mau kenalin Lo sama mama. Biar mama tahu cewek yang berhasil buat gue gila tanpa alasan cuma karena lihat tingkah nya. Cewek yang buat gue gak bisa tidur karena ingat senyum manisnya" ucapnya santai.

Degup jantung ku berdetak tidak karuan mendengar ucapan darinya beberapa detik yang lalu. Berarti selama ini Hyunjin selalu menceritakan diriku kepada mama nya?

Dan apa katanya tadi? Aku adalah gadis yang membuat dia gila?

Jadi selama ini Hyunjin...

Hidden prince[Hwang Hyunjin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang