Don't hear

101 10 0
                                    

Sorry to typo...












"Sorry,lama ya nunggu nya?" Kataku,sembari menghampiri yoonbin yang sedang duduk diatas motor ninjanya.

Cowok itu tersenyum kearahku lantas menggelengkan kepalanya,"Enggak. Baru sebentar kok. Btw kenapa lama keluar kelasnya? Ada pelajaran tambahan?" Tanya dia beranjak berdiri dihadapanku.

Aku mengangguk pelan sebagai jawaban. Jujur saja,aku sedikit merasa tidak enak dengannya yang sudah menungguku diparkiran selama kurang lebih 25 menit yang lalu.

Iya,yoonbin mengajakku pulang bersama lagi dan lagi. Dan aku,tidak akan bisa menolak tawarannya. Karena percuma saja jika aku menolaknya,dia akan tetap menungguku hingga aku mau pulang bersamanya.

Kulirik wajahnya yang lebam dengan plester disudut dahi nya. Ini pasti ulah berkelahi dikantin tadi.

"Berantem lagi?" Tanyaku dan hanya mendapat anggukan sebagai jawaban darinya.

"Kenapa?"

"Biasa,masalah cowok"

"Udah diobati lukanya?"

"Udah. Tadi diobati Bang sora"

Deg!

Seketika tubuhku membeku setelah mendengar jawaban itu dari yoonbin. Satu nama yang terucap dari bibirnya.

Bang sora. Gadis manis dengan gaya elegan dan modis. Gadis pintar yang jadi incaran para siswa. Juga,gadis yang menyandang gelar sebagai sekertaris PMR disekolah kami. Lalu kenapa aku harus merasa kesal jika tahu sora mengobati luka yoonbin? Kenapa hati ini seakan terasa sesak mendengarnya?

Hey sadarlah nara!

Kamu itu bukan siapa-siapa. Kenapa kamu harus merasa kesal? Oh ayolah.

"O-oh" cicitku,pelan.

Yoonbin menatap aku yang hanya menundukkan kepala setelah mendengar ucapannya tadi. Dia terkekeh lalu mengusak puncak kepalaku yang membuat aku terpaksa mendongak-membalas tatapannya lantas menepis kasar tangannya.

"Hey,kok kasar?" Tanyanya,menelisik wajahku yang sungguh entah seperti apa saat ini. Aku hanya diam tak bergeming-merapihkan kembali rambutku yang sempat ia buat berantakan.

"Cembokur nih ceritanya,hm?"

"A-apaan sih? Enggak ya"

"Kok badmood?"

"Emang dari tadi"

"Boong. Pas gue sebut nama sora kok langsung jutek? Ih cembokur ya"

"Enggak! Ngapain cemburu? Dasar gaje"

Yoonbin hanya tersenyum menatap aku yang salah tingkah. Aku mengutuk diriku yang entah mengapa malah bersikap seperti ini. Tapi apakah benar jika aku cemburu? Pantaskah?

"Aigoo" decaknya,kembali mengusak puncak kepalaku dengan gemas. Aku sudah seperti bocah yang marah karena tidak diperbolehkan membeli es krim saja.

"Hey,rambut aku makin berantakan,bin" kesalku,berusaha memindahkan tangan yoonbin. Anak itu tidak menggubris-dia malah semakin mengusak rambutku dengan gemas sambil terkekeh geli. Bahkan kepalaku terasa pusing saat ini.

"Yak!-"

Plak!

Baik aku maupun yoonbin-kami saling diam dan memandang satu sama lain. Bukan. Bukan karena aku menampar yoonbin atau sebaliknya. Tapi kami sama-sama terkejut ketika merasakan kedatangan orang lain selain kami. Aku bisa merasakan seseorang kini tengah berdiri tepat dibelakangku.

Hidden prince[Hwang Hyunjin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang