07.

64 9 7
                                    


Pertandingan sedang berlangsung, penonton semakin histeris. Bagaimana tidak pemainnya sangat tampan, bahkan saat berkeringat.

"Nam, mantan tuh nam ganteng banget yah" Ucap Dongpyo sambil menyenggol Nami.

"Unnie, gimana rasanya melihat mantan yang makin ganteng?" tanya Cejov kepada Kariel.

Yap, Kariel mempunyai mantan dan mantannya sedang bertanding bersama teman - temannya. Jika kalian bertanya siapa mantan Kariel? Jawabannya yaitu
























































































Author gak tau

.gggg

Mantan Kariel adalah Jaemin teman dari mantan Nami yaitu Jeno, Kariel tidak menanggapinya dia hanya menonton pertandingan. Beda dengan Nami yang sejak tadi di ganggu oleh duo Cabe.

Melihat Jeno melihat ke arahnya begitupun dengan Nami, Jeno langsung tersenyum.

"ELAH NAM, DIA SENYUM KE LO TUH" Teriak Dongpyo.

"NAM TUH DIA NGEWINK" Teriak Daehwi.

"Malu maluin banget sih" Ucap Nami pelan.

Pertandingan babak pertama telah selesai, Nami mencoba keluar dari kurungan duo cabe itu dan berhasil. Dia pun berjalan meninggalkan duo cabe yang melongo karenanya.

"Malu maluin banget duo cabe, untung bisa keluar" Ucap Nami pelan.

Saat berjalan, dia tidak memperhatikan jalan hingga akhirnya dia menabrak seseorang dan hampir terjatuh. Untungnya, orang tersebut berhasil menangkapnya otomatis Nami mengalungkan tangannya ke leher orang tersebut. Saat melihat siapa orang yang menangkapnya itu, dia terkejut berbeda dengan orang yang menangkap Nami dia menatap lekat ke arahnya.

"J-jeno" Ucap Nami dengan wajah terkejutnya.

Mereka berdua sedang berada di koridor sekolah yang sangat sepi. Nami ingin melepaskan diri dari Jeno, tapi Jeno semakin mengeratkan pegangan tangannya di pinggang Nami. Dia bahkan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Nami, mereka saling bertatapan satu sama lain. Sampai akhirnya Jeno memeluk tubuh mungil Nami dengan sangat erat.

"I miss you" Bisik Jeno tepat di telinga Nami.

Nami terdiam, dia tidak tau harus bagaimana dalam keadaan seperti ini. Disisi lain, dia sangat senang. Namun, disisi lain dia juga sedih.

Kenapa disaat gini lo baru bilang gitu Jen? - Nami

***

Pertandingan babak kedua telah berlangsung posisi Jeno di gantikan oleh Mark. Teman2 Nami mulai berpikir bahwa ada yang aneh.

"Bentar deh, kok gue gak lihat Jeno?" Ucap Dongpyo sambil melihat kesana kemari.

"Nami juga gak keliatan" Ucap Daehwi sambil mengikuti Dongpyo melihat kesana kemari.

"JANGAN JANGAN MEREKA --

"Udah, Nami mungkin ke toilet gegara kalian ngompor-ngomporin soal mantan, terus Jeno mungkin lagi istirahat ketempat lain" Ucap Cejov sambil menatap kesal ke duo cabe.

"Gak mungkin, gue gak percaya" Ucap Daehwi sambil melihat Kariel.

"Bener gak mungkin banget, masa kebetulan banget mereka berdua gak keliatan" Ucap Dongpyo tidak percaya.

Mereka bertiga melanjutkan berdebatan, Kariel tetap percaya Nami sedang ke toilet dan Jeno sedang istirahat ketempat lain. Sedangkan Daehwi dan Dongpyo tetap ke pendapat mereka yang awal. Tidak lama, ponsel mereka berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Cejov
Guys, gue ngeliat Nami dipeluk sama Jeno di koridor sekolah.

Mereka bertiga terkejut, Daehwi dan Dongpyo bersorak karna apa yang mereka pikirkan terjadi sedangkan Kariel hanya menatap datar mereka berdua.

***

Nami sedang terdiam, pasalnya akibat kejadian di koridor tadi dia selalu merutuki dirinya. Setelah Jeno membisikan sesuatu, Nami awal nya diam tapi setelah itu dia mencoba melepaskan dirinya. Setelah lepas dari dekapan Jeno, Nami pun berlari meninggalkan Jeno yang tersenyum senang.


Sedari tadi, para sahabat nya mencari Nami. Mulai di lapangan outdoor sampai bawa kayu pun di cari, pertandingan basket telah selesai. Final nya akan di lanjutkan besok dengan acara terakhir yaitu perlombaan nyanyi.

"Ini Nami dimana dah?" tanya Dongpyo.

"Tau nih Nami" Ucap Daehwi yang masih mencari di bawa kayu.

"Heh cabe, lo ngapain nyari di bawah kayu? Bego anjir" Ucap Cejov ngegas.

"Ampun dah, gak usah ngegas juga kali" Ucap Daehwi lalu berjalan kedepan.

Beberapa lama mereka mencari, akhirnya Nami di temukan juga. Mereka menemukan Nami yang ketiduran di toilet.

"Lo ngapain tidur di toilet Nam?" tanya Zeline.

"Hehehehe"

"Malah nyengir si banana" Ucap Chennie kesel.

"Yaudah kuy ke ruang Osis Nam, dari tadi Yohan ngechat gue" Ucap Kariel sambil melihat ponselnya.

Nami dan Kariel pun berjalan beriringan meninggalkan teman2nya tersebut. Saat mereka sampai di ruang Osis, Junho dan Yohan pun melihat ke arah mereka.

"Jadi gimana pertandingannya?" tanya Nami.

"Besok final sekolah kita sama SM High School" Jawab Junho.

"Btw lo abis dari mana Nam?" tanya Yohan.

"Dia di toilet tadi abis cuci muka" Jawab Kariel

"Lah kok gak ada yang basah?" tanya Yohan.

"Emang kalo cuci muka harus basah semua?" tanya Kariel balik.

Yohan hanya memperlihatkan cengirannya, sedangkan Junho sedang terdiam memikirkan sesuatu.

***

"Akhirnya sampai rumah juga" Ucap seseorang.

"Gimana pertandingannya?" tanya seorang pria yang baru saja melihat anaknya pulang.

"Besok final pa" Jawabnya.

"Mau appa datang buat nyemangatin?" tanya sang appa.

"Entar appa malah recokin, mending gak usah" Ucapnya dengan kata penolakan.

"Yasudah terserah kamu saja Jeno, mending kamu ganti baju terus turun kebawah makan" Ucap sang appa.

"Siap pak bos" Jawab Jeno lalu berjalan ke kamar mandi.

"Oh ya, kamu ketemu sama Nami tidak?" Tanya Appa Jeno.

Mendengar pertanyaan Appa nya itu, Jeno hanya tersenyum lalu masuk ke kamar mandi. Sang appa tau arti dari senyuman itu.


Senang dah gue ketemu dia - Jeno

Jantungku jantungku - Nami

Kayaknya ada yang aneh - Junho

Napa dah gue kena marah mulu ama Cejov - Daehwi

Jalan lagi gue asek - Dongpyo

Aneh - Kariel, Chennie, Cejov

Mereka mikirin paan sih? - Azeline

•••

Okey segitu saja yah
Maaf baru update

True Love - Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang