13.

65 8 2
                                    

Suasana ruangan sangat sunyi, Junho yang terdiam dengan pikiran dan hatinya. Sedangkan Nami yang hanya diam dengan tatapan kosong.

Flashback on

"Minju" Ucap Junho pelan.

"Junho" Ucap Minju lalu berlari memeluk Junho.

"Aku kangen," Ucap nya di sela - sela pelukannya.

Teman - temannya yang melihat kejadian itu hanya terkejut, sedangkan Nami hanya diam tanpa ekspresi sambil memandai Junho dan Minju yang berpelukan. Junho tidak membalas pelukan dari Minju, matanya menatap lurus ke arah Nami.

Flashback off

Merasa suasananya mencengkam, Jungmo mencari cari agar bisa mencairkan suasana.

"Sunyi amat, nih rumah ada penghuninya atau gak sih?" tanyanya.

"Iya tuh, berasa ada di rumah hantu gue" Ucap Dongpyo.

"Ini mah, lebih serem dari rumah hantu" Ucap Daehwi.

"Juno, kamu dah makan? Aku bawain bubur nih" Ucap Minju dengan halus.

Jungho hanya menggeleng lalu menatap Minju, setelah itu kembali melihat kebawah. Eunsang merasa aneh dengan hal ini begitu pula dengan Yuvin, mereka pum saling kode - kodean.

"Jun, gue, Eunsang, sama Nami pulang duluan yah" Pamit Yuvin.

"Iya Jun, soalnya bang Wooseok nyuruh balik cepet" Ucap Eunsang sambil melihat Junho.

"Yaudah, kalian hati - hati yah" Ucap Junho sambil melihat Eunsang dan Yuvin bergantian.

"Guys, gue duluan yah" Ucap Nami berpamitan dengan teman - temannya tanpa melirik ke arah Junho.

Mereka bertiga pun berpergi meninggalkan rumah Junho, satu persatu teman - temannya pulang ke rumah mereka masing - masing. Tinggal Junho, Minju, dan teman Minju.

"Lo ngapain masih disini?" tanya Junho.

"Aku kan mau nemenin kamu" Jawab Minju.

"Gak usah nemenin gue" Ucap Junho dengan kesal.

Hari mulai gelap, Junho terlihat kesal dengan Minju. Minju belum pulang sama sekali walaupun Junho telah menyuruhnya untuk pulang. Tak lama, suara bell berbunyi.

*Ting nong*

Minju berjalan membukakan pintu, ia melihat bahwa gadis yang pulang bersama Eunsang dan Yuvin tadi datang ke rumah Junho.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Minju.

"Mau ambil sesuatu" Jawab Nami.

"Kan bisa besok" Ucap Minju sinis.

"Maaf, gue gak ada keperluan sama lo gue punya keperluannya sama pemilik rumah" Ucap Nami dengan kesal.

Junho mendengar ada keributan di depan, dia pun berjalan untuk melihat siapa yang sedang berbicara dengan Minju.

"Eh Nami, ada apa?" tanya Junho.

"Itu Jun, mau ngambil *itu* dari lo" Jawab Nami.

"Oh itu, masuk dulu sini" Ucap Junho mempersilahkan Nami untuk masuk.

Mereka pun masuk kedalam meninggalkan Minju di depan pintu, Minju merasa kesal lalu menyusul Junho dan Nami ke dalam.

"Tunggu yah Nam, gue ambil dulu" Ucap Junho lalu berjalan ke kamarnya.

Sementara Minju, dia tidak menyukai kehadiran Nami disini. Dia merasa Nami menganggu momen nya dan Junho, dia pun berjalan dan menyenggol Nami. Nami hampir saja terjatuh, untungnya kakinya bisa dengan mudah menjaga keseimbangannya.

"Cantik sih, tapi ... aneh" Ucap Nami dalam hati.

Junho turun membawa beberapa map yang cukup besar, lalu dia tersenyum ke arah Nami.

"Ini berkasnya banyak loh Nam, lo pulang gimana?" tanya Junho.

"Naik grab aja gapapa kok" Jawab Nami.

"Gue anter aja" Ucap Junho spontan membuat Minju berdiri.

"Kok kamu anter dia sih, mending anter aku aja" Ucap Minju sambil berjalan ke samping Junho.

"Gapapa kok Jun, gue bisa pulang sendiri" Ucap Nami dengan senyumnya.

"Anjir, gimana gue mau biarin lo pulang sendiri kalo lo aja senyum manis kek gitu" Ucap Junho dalam hati.

"Lo kan bisa pulang sama teman lo tuh, kasian dia kalo lo suruh pulang sendiri" Ucap Junho sambil melirik teman Minju.

"Tapikan --

"Udah mending lo pulang, udah gelap gak baik cewe main di rumah cowo malem - malem" Ucap Junho menyindir Minju.

"Terus gimana sama dia tuh, datang ke rumah kamu malem - malem" Ucap Minju sambil melihat sinis ke Nami.

"Dia kan cuma mau ambil berkas buat osis, beda sama lo" Ucap Junho kesal.

Minju terlihat kesal, dia pun berjalan keluar rumah Junho di ikuti oleh temannya yang menatap sinis ke arah Nami.

"Gue jadi gak enak Jun, tuh dia jadi pergi kan" Ucap Nami sambil melihat kepergian Minju.

"Gapapa Nam, udah yuk gue anter pulang" Ucap Junho lalu mengambil Jaketnya.

"Tapi, emang lo udah gapapa?" tanya Nami.

"Gue mah udah gapapa, kan obatnya udah datang buat gue" Ucap Junho sambil tersenyum lalu berjalan mendahuli Nami.

"Lah, obat? Minju?" tanya Nami dengan suara kecil tapi masih di dengar oleh Junho.

"Males gue kalo obatnya dia, mending obat gue mah lo" Jawab Junho membuat Nami bingung.

"Gue? Obat? Hah?" tanya Nami yang mulai lemot.

Tanpa dia sadari, Junho telah berada di depannya dengan motor sportnya. Nami pun menutup pintu rumah Junho, lalu berjalan mendekat. Junho memberikan helm kepada Nami dan Nami pun menerima dan memakainya, setelah itu Nami naik ke jok motor Junho yang tinggi itu. Junho langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, Nami terpaksa memeluknya karena takut di terbangkan angin.

Jika kalian bertanya dimana berkas yang tadi Nami minta, berkas itu ada di bagasi motor Junho. Maklum modus - modus club Junho mah.




















••••
Halo guys aku kembali
Ada yang kangen dengan update ku?
Moga aje😃😃
Ada kabar baik, aku bakal update 2 kali
Tungguin aja

True Love - Cha JunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang