Bab 1

13.8K 829 53
                                    

Suasana pagi mansion keluarga Kim tidak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Para maid sudah berjajar rapi membawa pakaian, sepatu, hingga tas yang akan dikenakan oleh bungsu Kim. Salah satu maid mendekat ke sisi ranjang dan mencoba membangunkan tuannya.

"Tuan, ini sudah pagi. Tuan Namjoon sudah menunggu Anda di bawah. Ayo bangun." Ucap maid itu lembut.

Mata cantik itu perlahan terbuka. Iris coklatnya menyesuaikan cahaya yang masuk melalui retinanya. Ia perlahan bangkit dan menuruni ranjang. Salah satu maid langsung sigap memakaikan alas kaki pada sang tuan.

"Apakah Hyung akan mengantarkanku ke kampus hari ini?" Tanya sang tuan muda.

"Maaf Tuan, Tuan Namjoon harus menghadiri rapat pagi ini. Anda akan diantar oleh supir hari ini." Jawab salah satu maid senior.

"Selalu seperti itu." Ucapnya dan kemudian berlalu menuju kamar mandi.
.
.
.

Setelah selesai berganti, bungsu Kim segera turun untuk sarapan bersama dengan sang kakak. Kesibukan Namjoon membuatnya jarang menghabiskan waktu berdua dengan sang adik. Hanya saat seperti inilah mereka dapat bertemu dan ngobrol bersama.

"Selamat pagi, Hyung!" Sapa sang adik dan kemudian mengecup pipi sang kakak.

"Selamat pagi juga Tae." Balas sang kakak dibarengi senyum manisnya.

Taehyung duduk di sebelah sang kakak dan mulai memilih makanan yang akan dimakannya.

"Hari ini Hyung tidak bisa mengantarku lagi ya?" Tanyanya seraya mempoutkan bibirnya.

"Maafkan Hyung, Tae. Hyung harus menghadiri rapat penting perusahaan. Lain kali Hyung akan mengantarmu." Namjoon mengelus surai lembut Taehyung.

"Baiklah." Jawab Taehyung seraya mulai memakan sarapannya.
.
.
.

Di tempat lain, pemuda Jeon mulai terjaga dari tidur nyenyaknya. Ia mendudukkan tubuhnya dan mengambil handphone yang selalu ia letakkan di atas nakas tempat tidurnya. Ada beberapa panggilan tak terjawab di dalamnya. Pemuda itu hanya berdecak dan berlalu menuju kamar mandi. Dia ada kuliah pagi hari ini.

Setelah semuanya siap, ia keluar dari apartemen dan mengambil motor kesayangannya. Ya, meski dia adalah orang yang kaya, ia lebih suka gaya hidup yang sederhana.

"Jungkook, bolehkah aku ikut bersamamu?" Tanya gadis berwajah manis itu pada Jungkook. Anggukan Jungkook membuat senyum gadis itu melebar.

"Aku selalu melihatmu sendiri. Apakah keluargamu tidak pernah menemuimu?" Tanya gadis itu setelah mendudukkan dirinya di motor Jungkook.

"Aku memang tinggal sendiri." Jawab Jungkook cuek dan kemudian melajukan motornya menuju kampus.
.
.
.
Taehyung berjalan di koridor fakultas. Semua mahasiswa menatapnya penuh kekaguman. Gaya pakaiannya yang elegan dan juga raut wajahnya yang sempurna membuat siapapun terpana saat melihatnya.

Taehyung sudah terlampau biasa dengan situasi yang seperti ini. Ia akan tersenyum pada setiap orang yang menatapnya. Ia tak ingin terkesan sombong di pandangan semua orang. Demi apapun sesungguhnya ia ingin diperlakukan biasa seperti yang lainnya.

"Kook, lihat deh orang itu. Aku heran, kenapa sih semua orang mengaguminya? Apa karena dia kaya?" Tanya Eunha seraya menunjuk sosok yang dimaksudnya.

Jungkook mengarahkan pandangnya pada sosok yang dimaksud itu. Ia hanya tersenyum dan kemudian menunduk.

"Ih kok diam aja sih? Gimana menurutmu?" Tanya Eunha lagi saat dirasa tidak mendapatkan jawaban dari sahabatnya ini.

"Dia memang pantas diperlakukan begitu." Jawab Jungkook dan kemudian berlalu. Mengabaikan Eunha yang masih menatap tak percaya pada dirinya.

"Tae!" Taehyung menghentikan langkahnya dan tersenyum.

"Kamu baru datang?" Tanya Taehyung pada sahabatnya.

"Iya. Wah.. Kamu terlihat cantik hari ini." Puji Jimin saat melihat tampilan sahabatnya.

"Jangan berlebihan, aku memang selalu seperti ini." Ucap Taehyung dan kemudian terkekeh.

"Aissshh... Dasar narsis kamu. Nyesel deh muji-muji kamu barusan." Gerutu Jimin yang malah membuat senyum Taehyung melebar.

"Cantik sekali."
.
.
.

Perkuliahan selesai, Taehyung berjalan menuju perpustakaan untuk menyelesaikan tugasnya. Tempat perpustakaan dan fakultasnya tidak terlalu jauh, oleh karena itu ia memilih untuk berjalan kaki saja.

"Aduh!" Seseorang tak sengaja menyenggol bahunya, membuatnya sedikit limbung. Untung saja sepasang tangan kekar dengan sigap menyangga tubuhnya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya pemuda itu. Taehyung mengerjapkan matanya dan menegapkan tubuhnya.

"Aku tidak apa-apa. Terima kasih." Ucap Taehyung. Pemuda itu mengangguk dan kemudian berlalu.

Tatapan Taehyung masih tertuju pada pemuda itu. Dapat Taehyung lihat pemuda itu menoleh dan tersenyum padanya saat jaraknya mulai menjauh.

"Siapa pemuda itu?" Gumam Taehyung.

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung...

Hallo...
Bagaimana menurut kalian?
Jangan lupa vomentnya ya? 🤗

Accidental [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang