Bab 15

4.2K 404 22
                                    

Setelah acara pertemuan berakhir, Jungkook meminta izin untuk mengajak Taehyung keluar. Tentu saja orang tua mereka mengizinkan.

"Sekarang, kita mau ke mana?" Tanya Jungkook seraya tersenyum.

"Ke apartemen saja. Aku ingin bertanya banyak hal padamu." Jawab Taehyung. Dia masih merasa sedikit kesal ngomong-ngomong.

"Oke." Jungkook melajukan motornya.
.
.
.

Kini sampailah mereka di apartemen Jungkook. Sepanjang jalan sampai saat ini, Taehyung masih diam. Jungkook menghela napas panjang dan duduk di sebelah Taehyung.

Taehyung masih menunduk tanpa berkata apapun. Jungkook menatap Taehyung lama dan kemudian tersenyum.

"Taehyung, tau tidak? Aku sangat bersyukur sekali memiliki kekasih sesempurna dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Taehyung, tau tidak? Aku sangat bersyukur sekali memiliki kekasih sesempurna dirimu." Ucap Jungkook. Taehyung masih menunduk. Tapi dapat Jungkook lihat ada sekilas senyum di bibirnya.

"Sejak pertama kali melihatmu, kamu selalu memenuhi pikiranku." Taehyung melirik Jungkook sekilas dan kemudian menunduk lagi.

"...dan kamu tau? Kamu selalu begitu, setiap hari." Lanjut Jungkook dan tersenyum. Taehyung menoleh dan menatap Jungkook.

"Selalu begitu bagaimana?" Tanyanya.

"Memenuhi otakku." Jawab Jungkook dan total membuat pipi Taehyung merona.

"Gombal ih!" Taehyung memukul tubuh Jungkook dengan bantal sofa.

"Udah gak ngambek nih?" Tanya Jungkook setelah menangkap bantal yang dipukulkan padanya. Taehyung langsung melepaskan bantal itu dan berpaling dari Jungkook.

"Masih." Ucap Taehyung. Jungkook yang gemas langsung memeluk Taehyung dari belakang.

"Maaf Baby. Aku tidak cerita apapun tentang keluargaku padamu. Tapi jujur, aku sama sekali tidak tau menau tentang perjodohan itu." Jungkook membalik badan Taehyung hingga kini mereka saling berhadapan.

"Jangan marah lagi ya?" Jungkook mengecup kening Taehyung sayang.

"Katanya mau tanya banyak hal? Ayo sekarang bertanyalah. Aku siap menjawabnya." Jungkook membawa tubuh Taehyung untuk bersandar di sofa.

Taehyung terdiam sembari tangannya memainkan ujung bajunya. Jungkook masih menatap sang kekasih, menunggu pertanyaan yang akan dilontarkan Taehyung padanya.

"Kookie, hmm.. Itu, kenapa kamu memilih hidup sendiri di apartemen sederhana ini? Kenapa juga kamu seolah menutupi identitas aslimu?" Tanya Taehyung dan kemudian menatap Jungkook.

"Hmm.. Itu? Aku hanya bosan dengan kehidupan mewahku. Kamu tahu? Dulu banyak orang yang dekat denganku hanya karena memanfaatkan hartaku. Aku bahkan tidak bisa merasakan ketulusan dari orang-orang terdekatku. Selain itu, aku juga ingin hidup mandiri. Maka dari itu aku meminta izin untuk tinggal sendiri. Untung saja mama dan ayah menyetujui. Jadi, inilah kehidupanku sekarang." Jelas Jungkook. Taehyung hanya mengangguk paham.

"Mau bertanya apa lagi?" Tanya Jungkook setelahnya. Taehyung kembali berpikir.

"Emm.... Kalau misal orang yang dijodohkan denganku itu bukan kamu. Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Taehyung.

"Aku akan berusaha keras untuk meyakinkan orang tuamu agar memilihku dan jika perlu, aku akan buktikan ke mereka kalau hanya aku yang pantas mendampingimu. Bukan yang lain." Jungkook tersenyum. Taehyung kemudian memeluk tubuh Jungkook dan bersandar di dadanya.

"Tapi sekarang aku merasa lega. Jika dari awal aku tau bahwa yang dijodohkan padaku itu adalah kamu. Aku tak akan berpikir dua kali lagi untuk menerimanya." Ucap Taehyung dan kemudian mengecup pipi sang dominan.

"Benarkah? Sesayang itukah kamu padaku?" Tanya Jungkook dan mendapat cubitan sayang dari Taehyung.

"Aw! Iya iya, aku juga sayang padamu. Jangan menganiayaku." Ucap Jungkook seraya meringis kesakitan. Demi apapun cubitan Taehyung tidaklah main-main.

"Jungkook menyebalkan!" Taehyung beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar.

"Baby, mau ke mana?" Tanya Jungkook.

"Ke kamarmu." Jawabnya membuat Jungkook tersenyum menyebalkan.

"Cieee udah berani nih masuk ke kamar aku?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.

"Bodo ih! Aku mau pulang aja. Kamu menyebalkan!" Pipi Taehyung memerah. Dengan cepat ia berbalik dan berniat pergi. Jungkook dengan sigap berdiri dan menahan kepergian Taehyung.

"Aku hanya bercanda, Baby. Kamu memiliki hak atas seluruh apartemen ini. Toh kamu akan jadi calon pendampingku." Ucap Jungkook dan makin membuat pipi Taehyung memerah.

"Sana ke kamar. Mandi dan istirahatlah. Aku akan izin ke mama Ji Won jika kamu ingin menginap sekalian." Taehyung langsung melepas pelukannya.

"Siapa yang bilang mau menginap?" Tanya Taehyung panik.

"Aku." Jawab Jungkook tersenyum. Melihat ekspresi Taehyung yang seperti ini sangat menyenangkan baginya. Kekasihnya ini terlihat semakin lucu dan menggemaskan.

"Aku bercanda, Baby. Tidak usah panik begitu." Jungkook terkekeh melihat ekspresi cemberut Taehyung. Ia pun menarik tubuh Taehyung dan mendekapnya.

"Sayang sekali kepadamu." Ucap Jungkook seraya membubuhkan beberapa kecupan di pucuk kepala Taehyung.

"Udah ih, geli." Pekik Taehyung dan keduanya terkekeh.

"Sayang juga dengan Kookie."

Bersambung...

Ciee... Ada yang nunggu gak nih? 😂
Akhirnya selesai juga revisinya dan bisa kembali up cerita ini.
Semoga menghibur. Jangan lupa vomentnya ya teman-teman...

See you 🤗🤗

Accidental [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang