Mereka bertiga kini sedang berkumpul di ruang tamu. Jungkook duduk seraya merangkul satu toples berisi biskuit kelapa dan memakannya. Jimin dan Yoongi duduk bersebelahan di hadapannya dengan tatapan yang masih mengarah pada Jungkook.
"Jangan menatapku begitu. Kalau tidak boleh makan, aku akan mengembalikannya." Gerutu Jungkook seraya menutup toples yang dipegangnya.
"Jadi, bagaimana bisa kamu pacaran dengan Kim Taehyung?" Tanya Yoongi.
Jungkook menghela napas dan menaruh toplesnya di atas meja.
"Aku kan sudah menceritakan sebelumnya. Issh..." Jawab Jungkook. Yoongi mengerjapkan matanya beberapa kali dan kemudian mengalihkan pandang pada Jimin.
"Lalu kamu, bagaimana bisa kamu dan Taehyung bisa bersahabat? Aku bahkan tidak pernah melihatmu bersamanya?" Tanya Yoongi bingung. Memang benar, selama ini Jimin selalu terlihat sendiri. Yoongi tidak menyangka kalau kekasihnya ini adalah sahabat dari orang yang cukup terkenal di kampusnya.
"Kamu tidak pernah bertanya, Hyung. Lagian aku dan Taehyung sudah bersahabat sejak lama. Kamu saja yang tidak tahu. Seharusnya aku yang bertanya, bagaimana kamu dan Jungkook bisa saling mengenal? Kalian kan beda jurusan?" Tanya Jimin balik.
"Kita memang sahabatan sejak lama. Lagi pula apartemen kita sebelahan. Bagaimana kita tidak saling kenal?" Jawab Yoongi.
"Sudahlah tidak usah dipermasalahkan. Seharusnya kita bersyukur karena kita saling berhubungan. Kapan-kapan kita bisa keluar bersama. Bukankah terdengar menyenangkan?" Ucap Jungkook diiringi senyuman khasnya.
"Benar juga. Kita bisa double date kapan-kapan. Pasti menyenangkan!" Seru Jimin dengan wajah bahagianya.
Jungkook berdiri dan merapikan tampilannya.
"Aku pulang dulu, Hyung. Terima kasih cemilannya." Jungkook pun beranjak keluar meninggalkan kedua pasangan mini yang masih menatapnya.
.
.
.Taehyung tersenyum bahagia. Rasanya tidak sabar sekali menunggu kedatangan orang tuanya.
Tok tok
"Tuan muda, Nyonya dan Tuan Kim sudah datang." Ucap salah satu maid. Taehyung langsung beranjak menemui kedua orang tuanya.
"Mama! Papa!" Taehyung merentangkan tangannya untuk memeluk mama dan papanya. Rasanya lega sekali bisa bertemu kembali dengan kedua orang tuanya.
"Tae rindu mama." Ucapnya. Mama Kim hanya tersenyum dan mengecup kening sang bungsu.
"Mama juga rindu sekali sama anak mama yang manis ini." Ucap mama seraya mencubit gemas kedua pipi Taehyung.
"Kamu tidak merindukan papa, Tae?" Tanya sang papa yang sedari tadi menanti sambutan dari putra kesayangannya.
"Tae rindu papa juga." Taehyung langsung menghambur memeluk sang papa. Papa hanya tersenyum seraya mengelus punggung sang anak.
"Putra papa manis sekali." Ucap papa seraya mengecupi pucuk kepala Taehyung.
Namjoon yang sedari tadi berdiri di samping mereka hanya tersenyum. Rasanya bahagia sekali melihat keluarganya bisa berkumpul kembali seperti saat ini.
"Papa, Mama, ayo kita makan. Aku sudah menyuruh bibi memasakkan makanan kesukaan papa dan mama." Ajak Taehyung dan diangguki keduanya.
Saat ini mereka sudah berkumpul di meja makan. Sesekali saling melempar obrolan serta candaan membuat suasana menjadi lebih hangat.
"Namjoon, bagaimana perusahaan? Apakah baik-baik saja?" Tanya papa Kim.
"Iya Pa. Perusahaan dalam keadaan stabil. Kemarin sempat ada problem, tapi sudah aku selesaikan dengan baik." Jelas Namjoon.
"Baguslah. Kamu memang berbakat mengelola perusahaan." Puji sang ayah. Namjoon tersenyum dan melanjutkan makannya.
"Kalau Taehyung, kuliah kamu lancar kan?" Tanya mama.
"Iya dong, Ma. Bahkan nilai IPK-ku hampir sempurna kemarin." Jawab Taehyung penuh percaya diri.
"Baguslah. Mama senang. Em.. Tapi kamu tidak lagi dekat dengan seseorang kan?" Tanya mama setelahnya membuat Taehyung tersenyum.
"Mama dengar katanya kamu akhir-akhir ini dekat dengan seseorang. Mama harap hubungan kalian tak lebih dari sahabat." Ucap mama seraya menghela napas. Senyum Taehyung memudar. Awalnya ia ingin berbagi cerita tentang bagaimana bahagianya ia saat ini. Tapi ucapan sang mama seolah mematahkan niatnya itu.
"Ke..kenapa?" Tanya Taehyung lirih. Ia menunduk dan tak berani menatap mata sang mama.
"Karena kamu sudah kami jodohkan dengan anak sahabat mama. Kita sudah membuat kesepakatan bahkan sebelum kamu lahir. Lusa mama akan mengenalkanmu pada calonmu itu." Jelas sang mama membuat hati Taehyung hancur. Dadanya terasa sesak dan suaranya terasa tercekat. Ia ingin protes dan menolak. Tapi ia tidak cukup berani untuk melakukannya.
"Emm.. Ma,Pa, Tae ke kamar dulu ya? Kepala Tae tiba-tiba pusing." Taehyung beranjak dari duduknya dan segera melangkah menuju kamar.
"Adikmu tidak kenapa-napa kan?" Tanya mama Kim pada Namjoon. Namjoon hanya terdiam seraya menatap punggung sang adik yang semakin menjauh.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental [KV]
Romance[COMPLETE] Percayakah kamu pada sebuah kebetulan? Jika tidak, maka kamu harus melihat bagaimana kebetulan itu telah membantuku menemukan cintaku.