Bab 10

4.4K 448 36
                                    

Perasaan bahagia melingkupi hati Kim bersaudara. Namjoon dan Taehyung sedang duduk berdua di meja makan. Namun, kali ini berbeda. Jika biasanya mereka akan saling berbicara, kini keduanya hanya tersenyum dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Namjoon tersenyum beberapa kali di sela-sela makannya, begitu juga dengan Taehyung. Para maid yang melihat tingkah kedua Kim ini juga ikut tersenyum. Lucu dan jarang sekali mereka melihat tuannya seperti ini.

"Ekhem!" Salah satu maid berdehem untuk menyadarkan tuannya.

Namjoon dan Taehyung menghentikan senyumannya. Kembali fokus dengan makanan yang ada di depannya.

"Oh iya, Tae.." Ucap Namjoon terjeda. Taehyung menatap sang kakak dan menantikan lanjutan ucapannya.

"Besok papa dan mama datang. Kita harus menyambut kedatangan mereka."

Taehyung mengembangkan senyumnya.

"Benarkah? Yeeey!" Sorak Taehyung. Sudah hampir dua bulan ia tak bertemu orang tuanya. Tentu saja hatinya merasa rindu.

"Besok mereka akan sampai sekitar pukul 3 sore." Jelas Namjoon.

"Baik, Hyung. Aku akan menyiapkan segalanya. Tolong siapkan makanan kesukaan mama dan papa." Pinta Taehyung kepada para maidnya.

"Baik, Tuan." Para maid menjawab dengan serempak.

"Ya udah. Ayo Hyung antar kamu ke kampus." Ajak Namjoon dan diangguki semangat oleh Taehyung.
.
.
.

Sesampainya di kampus, Namjoon mengecup kening sang adik untuk memberinya semangat. Setelah itu ia pun bergegas berangkat ke kantor.

"Hati-hati, Hyung!" Taehyung melambaikan tangannya. Namjoon tersenyum dan melambaikan tangannya juga.

Taehyung berbalik untuk memasuki fakultas. Senyuman kembali tersemat di bibirnya saat mengingat status barunya. Reflek ia menghentikan langkahnya dan menengok ke arah parkiran. Matanya memicing dan senyumnya memudar saat mendapati Jungkook tengah berdiri di dekat motornya bersama seorang gadis.

Taehyung melangkahkan kakinya mendekati Jungkook.

"Kookie?" Panggil Taehyung. Jungkook lantas tersenyum dan mendekat padanya. Mengabaikan pandangan bingung Eunha yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Senang sekali pagi-pagi begini bertemu dirimu." Ucap Jungkook seraya merangkul pundak sang kekasih. Taehyung tak meresponnya, tatapannya masih lurus pada gadis yang tadi ada di samping kekasihnya.

"Itu siapa?" Tanya Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya.

Jungkook menatap arah pandang Taehyung dan kemudian tersenyum.

"Oh dia? Eunha kemarilah!" Jungkook menyuruh Eunha mendekat. Eunha yang masih bingung pun melangkahkan kakinya mendekat.

"Kenalkan, ini Jung Eunha. Dia adalah sahabatku. Kebetulan apartemenku dan dia cukup dekat. Jadi kami biasa berangkat bersama." Jelas Jungkook. Taehyung tersenyum lega dan mengulurkan tangannya.

"Kim Taehyung." Ucapnya. Eunha tersenyum dan menjabat tangan Taehyung.

"Jung Eunha." Ucapnya.

"Jungkook, kamu belum mengenalkan Taehyung padaku." Ucap Eunha seraya menatap Jungkook.

"Maaf. Dia Kim Taehyung, kekasihku." Ucap Jungkook seraya mengecup pelipis Taehyung.

Senyum Eunha memudar sedangkan Taehyung menunduk malu.

"Maaf belum cerita padamu. Eum.. Aku mengantarkannya dulu." Pamit Jungkook dan kemudian menuntun Taehyung kembali ke fakultasnya.

"Kookie?" Cicitnya lirih.

"Tumben kamu menghampiriku. Apa kamu sedang cemburu?" Goda Jungkook saat melihat pipi Taehyung yang semakin memerah.

"Tidak! A..aku..." Taehyung sibuk mencari alasan. Dia malu untuk mengakui bahwa benar jika ia sedang cemburu.

"Kamu menggemaskan sekali." Jungkook mencubiti pipi Taehyung gemas.

"Lepas, Kookie!" Ucapnya seraya berusaha melepas cubitan Jungkook pada pipinya.

"Baby dengar! Jangan malu untuk bilang kalau kamu cemburu atau marah padaku. Aku gak akan marah. Karena apa? Dengan kamu yang cemburu dan marah seperti itu padaku, aku menjadi tahu kalau kamu benar-benar mencintaiku.

Satu lagi. Jangan ragukan cintaku padamu. Aku sangat mencintaimu dan aku gak akan berpaling darimu." Jelas Jungkook. Taehyung tersenyum dan mengangguk.

"Iya Kookie. Aku akan bilang apapun yang aku rasakan padamu." Jawab Taehyung.

"Terima kasih, Baby." Jungkook mengecup kening Taehyung.

"OMO! TAEHYUNG!"

Suara menggelegar itu mengintrupsi kegiatan Jungkook dan Taehyung. Taehyung menatap jengah sahabat bocelnya itu.

"Jangan berbuat keributan sepagi ini, Jim!" Protes Taehyung.

Jimin mendekat dengan tatapan lurus ke arah Jungkook. Jungkook hanya menatapnya bingung.

"Dia?" Tatapannya beralih ke Taehyung dengan jari yang masih menunjuk pada Jungkook.

"Dia kekasihku." Ucap Taehyung yang membuat Jimin menjatuhkan rahangnya.

Bersambung...

Accidental [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang