Jungkook berjalan dengan diikuti Eunha di belakangnya. Jungkook menghela napas jengah karena sedari tadi Eunha terus saja mengekorinya. Meskipun sahabat, tetap saja Jungkook merasa sedikit risih. Dia juga butuh privasi dan waktu bersama sahabatnya yang lain.
"Jungkook, tungguin! Kok jalan cepet banget sih?" Gerutu Eunha setengah berlari mengikuti Jungkook.
"Ada apa lagi sih, Na? Aku ingin sendiri. Jangan ikuti aku dulu ya?" Jungkook menghela napas frustasi. Eunha mempoutkan bibirnya dan memasang ekspresi merajuknya.
"Kamu kok gitu sih sekarang? Udah males sahabatan sama aku lagi ya?" Tanyanya. Jungkook menghela napas lagi entah untuk keberapa kalinya.
"Jangan seperti ini, Na. Aku bukannya malas bareng sama kamu. Tapi aku juga butuh waktu sendiri, butuh waktu buat kumpul dengan yang lainnya. Aku mohon kamu mengerti." Jungkook berujar dan kemudian melenggang pergi. Eunha hanya bergeming di tempatnya.
"Eunha!" Eunha berbalik menatap pemuda yang memanggilnya.
"Sehun?" Matanya mengerjap. Sejak kapan pula pemuda ini ada di belakangnya.
"Kamu ngapain diam di sini? Ikut aku aja yuk?" Ajaknya. Sehun menarik lengan Eunha dan membawanya pergi.
"Kita mau ke mana?" Tanya Eunha bingung.
"Makan. Aku lapar sekali." Jawab Sehun dan pada akhirnya Eunha hanya bisa pasrah mengikuti kemana arah pemuda ini pergi.
.
.
.Jungkook berjalan di taman depan fakultas. Kebetulan di depan sana ada pohon besar yang rindang. Di bawahnya ada meja dan bangku yang cukup nyaman untuk menenangkan diri. Langkah Jungkook semakin dekat pada pohon itu. Tapi langkahnya kemudian terhenti saat melihat entitas pemuda yang telah memenuhi hati dan pikirannya belakangan ini.
Jungkook tak langsung mendekatinya. Ia memutuskan untuk memperhatikanya terlebih dahulu. Perlahan senyumnya mengembang saat menatap perubahan ekspresi pemuda itu yang tampak menggemaskan dengan bibir yang mengerucut.Jungkook melangkahkan kembali kakinya menuju pemuda itu.
"Hai!" Sapanya dan kemudian mengambil tempat duduk tepat di samping pemuda cantik itu.
"Oh? Kamu?" Pemuda itu mengerjapkan matanya beberapa kali saat menyadari jika pemuda yang kini tepat berada di sampingnya adalah pemuda yang beberapa waktu tetakhir membuatnya hampir gila.
"Kamu sedang apa, Taehyung?" Tanya Jungkook. Taehyung mengalihkan pandangnya dan menunduk.
"Lagi sebel. Dosenku membatalkan kuliah untuk sore nanti. Aku lagi malas pulang, tapi bingung mau ngapain. Jimin juga memilih pergi dengan kekasihnya. Jadilah aku sendirian." Adunya. Jungkook hanya terkekeh mendengarnya. Bagaimana bisa Taehyung menceritakan semuanya pada orang yang baru dikenalnya tanpa canggung. Jangan lupakan juga ekspresi menggemaskannya saat mengadu. Jungkook mati-matian menahan diri untuk tidak mengkhilafi pemuda cantik di hadapannya ini.
"Kamu gak sendiri kok." Ucap Jungkook yang membuat Taehyung mengalihkan pandang padanya.
"Masih ada aku." Imbuhnya. Tanpa sadar Taehyung menyunggingkan senyum tipis saat mendengar ucapan pemuda Jeon itu.
"Kebetulan aku udah tidak ada jadwal nanti. Aku bisa menemanimu kalau kamu mau." Tawarnya. Taehyung menunduk dan kemudian mengangguk. Jungkook semakin gemas saat melihat rona merah yang mulai terlihat di kedua pipi Taehyung. Manis sekali.
"Kamu ingin ke suatu tempat?" Tanya Jungkook.
"Andai aku tau suatu tempat yang ingin aku kunjungi. Sayangnya aku tidak tau tempat manapun." Cicitnya lirih. Jungkook mengerutkan dahi, kurang paham akan maksud perkataan pemuda cantik itu.
"Aku gak pernah ke mana-mana sebelumnya. Jadi, ke manapun itu, aku mau." Taehyung tersenyum manis membuat Jungkook ikut tersenyum. Jungkook kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya pada Taehyung.
"Ayo jalan-jalan." Ajaknya. Taehyung dengan senang hati menerima uluran tangan Jungkook. Merekapun berjalan beriringan menuju tempat yang akan Jungkook tunjukkan padanya.
Bersambung...
Maaf sedikit... Hehe...
Semoga kalian suka.
Ditunggu vomentnya... 🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental [KV]
Romance[COMPLETE] Percayakah kamu pada sebuah kebetulan? Jika tidak, maka kamu harus melihat bagaimana kebetulan itu telah membantuku menemukan cintaku.