Bab 18

3.6K 344 27
                                    

Mereka saling menatap satu sama lain sebelum Seokjin mengapit lengan Jungkook sembari tersenyum.

"Ini Jungkook, saudara yang aku ceritakan padamu. Dia adik sepupuku." Jelas Seokjin.

"Dan Jungkook, ini Namjoon, kekasihku." Lanjutnya.

Ketiga orang tadi masih menampilkan muka blanknya. Mereka masih terkejut dengan apa yang Seokjin ucapkan. Mereka tak menyangka jika kebetulan ini membuat mereka saling berhubungan satu dengan yang lain.

"Wah daebak!" Pekikan Taehyung menyadarkan Jungkook dan Namjoon dari raut blanknya.

"Berarti Hyung cantik ini akan menjadi kakak iparku? Ah, senang sekali." Taehyung langsung menarik lengan Seokjin dan memeluk lengan itu erat.

Kelakuan itu membuat ketiga orang itu terkekeh gemas.

"Aku tidak menyangka kalau calon adik iparku adalah sepupumu, Hyung." Ucap Namjoon diiringi senyum manisnya.

"Jadi yang dijodohkan denganmu itu adik Namjoon?" Ganti Seokjin yang sekarang menatap Jungkook meminta penjelasan.

Jungkook tersenyum dan mengangguk.

"Iya Hyung, Taehyung adalah calonku." Jawab Jungkook.

"Wah kebetulan ini, aku tak dapat berkata-kata lagi."

Mereka berempat pun tertawa, kebetulan ini terlalu ajaib menurut mereka. Bukan hanya Jimin dan Yoongi yang ternyata merupakan sahabat dari Taehyung dan Jungkook, tapi Seokjin dan Namjoon juga saling terikat. Sungguh takdir yang mengejutkan.
.
.
.

Jimin dan Yoongi masih asik bersantai di apartemen Yoongi. Semalam Jimin menginap dan hari ini terasa enggan sekali untuk kembali ke rumah.

Yoongi menggenggam jemari Jimin dan sesekali dikecupnya mesra.

"Aku sangat bahagia, Hyung." Ucap Jimin seraya tersenyum menatap Yoongi.

"Aku juga bahagia karena kamu ada di sisiku." Yoongi berucap dan kemudian mengecup kening Jimin.

"Tapi Hyung, mau sampai kapan kita kucing-kucingan seperti ini dengan ayahmu?" Tanya Jimin. Raut wajahnya berubah sendu saat mengingat bahwa mereka belum mengantongi restu dari ayah Yoongi.

"Aku akan berusaha meyakinkan ayah untuk mau menerimamu. Aku yakin suatu hari nanti kita bisa bersatu. Mohon bersabarlah.." Yoongi mendekap tubuh Jimin erat.

"Aku akan sabar menanti, Hyung." Jimin membalas pelukan itu tak kalah erat.

"Terima kasih." Bisik Yoongi seraya kembali mengecup kening Jimin.
.
.
.

Jungkook dan Taehyung memutuskan kembali ke apartemen setelah selesai berkeliling mall bersama Namjoon dan Seokjin. Niat awal Seokjin yang ingin memberikan hadiah kejutan berubah menjadi hadiah dadakan. Dari pada repot memilih, Seokjin menyuruh Jungkook langsung mengambil apapum yang ia mau dan Seokjin yang akan membayarnya. Hal itu lebih praktis dari pada harus memilih sesuatu yang sekiranya disukai anak itu.

"Baby, kenapa wajahmu cemberut begitu?" Tanya Jungkook setelah keduanya sampai di apartemen.

Taehyung hanya diam menunduk membuat Jungkook mengernyitkan dahi. Perlahan Jungkook duduk di sebelah Taehyung dan meraih jemarinya untuk digenggam.

"Kamu kenapa? Ada masalah hm?" Tanya Jungkook. Perlahan Taehyung mendongak dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Baby, kenapa?" Jungkook menjadi bingung dan panik kala melihat mata Taehyung yang mulai berkaca-kaca.

"Kookie, maaf..." Cicitnya yang malah membuat Jungkook bingung.

"Hei, kamu tidak salah apa-apa By." Ucap Jungkook menenangkan. Jemarinya bergerak untuk menghapus tetesan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Maaf, aku bahkan belum memberi kado apapun padamu. Aku kekasih yang buruk." Ucapnya. Jungkook tersenyum dan menarik tubuh Taehyung untuk di dekap.

"Kata siapa kamu belum memberi kado? Semua yang kamu lakukan saat memberi kejutan padaku kemarin itu sudah melebihi kado. Lagian, kehadiranmu di hidupku saat ini merupakan kado terindah yang pernah aku dapat di dalam hidupku. Jangan bersedih begitu." Jungkook mengusap punggung sang kekasih agar lebih tenang.

"Dan satu lagi, jangan bilang kalau kamu kekasih yang buruk. Kamu adalah kekasih terbaik yang Tuhan anugerahkan padaku. Jangan berpikiran macam-macam Baby. Kamu sudah membuatku bahagia hanya karena kehadiranmu." Ucapan Jungkook barusan malah membuat Taehyung menangis tersedu-sedu. Jungkook semakin panik dan bingung harus bagaimana.

"Baby, udah jangan menangis." Ucap Jungkook sembari mengecupi pucuk kepala Taehyung.

"Aku terharu. Huwaaa!!" Taehyung mengeraskan tangisnya. Jungkook yang bingung hanya dapat mempererat pelukannya.

"Aku cinta Jungkook 5000." Ucapnya membuat Jungkook terkekeh gemas.

"Aku cinta Taehyung 10.000." Ucapnya. Taehyung menarik tubuhnya dari dekapan Jungkook dan menatapnya tak terima.

"Ih, banyakan aku. Aku 100.000." Ucap Taehyung dengan bibir yang di pout menggemaskan.

"Aku satu juta." Jawab Jungkook menggoda.

"Aku satu milyar." Ucap Taehyung tak mau kalah.

"Aku tak terhingga." Ucap Jungkook dan total membuat Taehyung terdiam.

"Huwaaaaa Jungkook nyebelin! Pokok cinta Taehyung lebih besar!" Ucapnya gak terima. Jungkook terkekeh dan mendekap kembali tubuh Taehyung.

"Iya, iya, cinta kita tak terhingga. Jangan menangis lagi, Sayangku." Ucapan Jungkook membuat Taehyung merona. Dia menenggelamkan wajahnya di dada Jungkook. Biar untuk hari ini saja, Taehyung ingin bermanja dengan kekasihnya.

Bersambung...

Accidental [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang