Bab 19

3.7K 313 25
                                    

Kediaman keluarga Kim telah diubah menjadi tempat yang indah dan nyaman. Beberapa sudut ruang terlihat segar dengan hiasan bunga beraneka ragam. Beberapa orang dengan setelan mewah sudah memenuhi ruangan. Mereka tersenyum seraya menatap kedua pasangan yang terlihat serasi di depan.

"Hyung, mereka terlihat sangat serasi." Ucap Jimin seraya merangkul lengan Yoongi erat.

"Kamu benar Jim, aku tidak menyangka kalau Seojin Hyung ternyata adalah kekasih dari Namjoon Hyung. Tapi mereka memang serasi." Jawab Yoongi dengan senyum yang terpatri sedari tadi.

"Taehyung juga terlihat cantik. Aku tidak menyangka dia akan tunangan secepat ini." Mata Jimin berkaca-kaca kala mengingat segala kebersamaan bersama sahabatnya itu.

"Aku juga tidak menyangka jika bajingan kecil itu sudah menemukan pasangannya." Yoongi tersenyum mengingat kenangan konyolnya bersama Jungkook.

"Ah, kenapa jadi emosional." Jimin menghela napas dan menghapus lelehan air mata yang jatuh membasahi pipinya.

Semua tamu bersorak kala menyaksikan bagaimana sulung keluarga Kim menyematkan cincin berlian ke jari pasangannya. Mereka tersenyum kagum pada pasangan tersebut. Pasangan teesebut begitu manis dan serasi. Lihatlah bagaimana sang dominan memberikan rangkaian bunga dan kemudian membubuhkan ciuman tepat di kening submisifnya. Seluruh undangan bertepuk tangan bahagia.

"Saya sangat berterima kasih kepada kerabat serta sahabat semua yang sudah bersedia hadir di acara pertunangan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya sangat berterima kasih kepada kerabat serta sahabat semua yang sudah bersedia hadir di acara pertunangan kita. Kehadiran serta doa dari kalian semua sangat berharga bagi kita. Terima kasih semuanya." Ucap Seokjin diakhiri senyum manis di akhirnya.

"Saya juga sangat berterima kasih kepada orang tua serta undangan sekalian. Hari ini saya sangat bahagia karena langkah saya untuk menjadikan Kim Seokjin sebagai pendamping hidup saya tinggal selangkah lagi. Saya sangat bersyukur dapat mengenal dan memilikinya. Dia adalah orang yang sangat saya cinta. Tolong berikanlah doa terbaik untuk masa depan kita. Terima kasih." Namjoon tersenyum dan menatap Seokjin yang kini tengah menunduk menyembunyikan rona merah di kedua pipinya.

Seluruh undangan tersenyum dan bertepuk tangan. Hanya dengan melihat saja mereka tahu jika pasangan itu memang saling mencinta.

Setelah Namjoon dan Seokjin beranjak, kini MC memanggil pasangan Jungkook dan Taehyung untuk maju. Seluruh undangan mengalihkan pandangannya kepada pasangan yang terlihat manis di depan. Semua mata melihat bagaimana pemuda Jeon tersenyum seraya mengulurkan tangannya pada Taehyung yang terlihat malu di depan. Semuanya terlihat gemas dengan pasangan yang terlihat menggemaskan dengan segala keromantisan yang mereka suguhkan.

"Kookie, aku malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kookie, aku malu." Cicit Taehyung saat berada di hadapan Jungkook.

Jungkook hanya tersenyum gemas melihat rona merah serta tatapan cemas dari wajah Taehyung. Sungguh Taehyung terlihat imut dan manis jika dalam mode yang seperti ini.

Tangan Jungkook terulur untuk menggandeng sang kekasih. Mereka pun berjalan menuju tempat berlangsungnya acara tukar cincin pertunangan mereka. Di depan sana sudah ada gadis cantik yang membawa baki berisi cincin untuk keduanya.

Jungkook melangkah bersama Taehyung yang mengapit lengannya. Mereka berhenti dan tersenyum kepada para undangan sebelum Jungkook mengambil cincin dan memasangkannya ke jari manis Taehyung.

"Baby, aku mencintaimu." Ucap Jungkook setelah menyematkan cincin itu di jari manis Taehyung.

Taehyung mengambil cincin dan memasangkannya di jari manis Jungkook.

"Aku juga mencintaimu." Ucapnya setelah cincin itu tersemat di jari Jungkook.

Keduanya tersenyum saat tatapan mata keduanya bertemu. Rasanya begitu lega dan bahagia saat langkah menuju jenjang selanjutnya tinggal selangkah lagi.

"Selamat malam semuanya! Hari ini saya sangat bahagia karena akhirnya saya dapat bertungan dengan kekasih cantik saya. Saya sungguh merasa bersyukur dan bahagia karena Tuhan telah mempertemukan saya dengannya. Saya juga sangat berterima kasih kepada kerabat dan sahabat semua yang bersedia hadir dan menyaksikan pengikatan cinta kita. Terima kasih banyak. Taehyung, aku mencintaimu." Jungkook berucap diiringi sorak dan tepuk tangan meriah dari para undangan. Jungkook tersenyum menghampiri Taehyung yang tersenyum manis dengan rona merah di pipinya.

Perlahan Taehyung ke depan dan menggapai mikrofon yang tersedia di depan.

"Selamat malam para sahabat dan keluarga semua. Emm.. Saya tidak tahu harus berkata apa. Tapi, saya sangat bahagia. Terima kasih kepada semuanya karena bersedia hadir malam ini untuk menyaksikan pertunangan antara saya dan Jungkook. Saya juga sangat bahagia karena Jungkook selalu asa di sisi saya. Saya sangat bersyukur untuk semuanya. Sekali lagi terima kasih dan Jungkook, aku juga mencintaimu." Sambutan berakhir dan Taehyung kembali ke arah Jungkook. Keduanya tersenyum dan beranjak untuk menemui para undangan.

"Selamat ya Jungkook, Taehyung." Ucap Eunha seraya memberikan rangkaian bunga kepada Taehyung.

"Terima kasih." Ucap Taehyung seelah menerima bunga itu dari Eunha.

"Terima kasih ya Na. Oh iya, kamu bersama siapa?" Tanya Jungkook setelah tak menemukan seseorang di sebelah sahabatnya.

"Oh? Aku datang bersama Sehun. Dia masih ke toilet barusan. Oh itu dia!" Eunha tersenyum saat melihat Sehun berjalan mendekatinya.

"Maaf lama dan selamat untuk kalian." Sehun tersenyum ramah dan menyalami kedua pasangan itu.

"Terima kasih." Ucap Jungkook dan Taehyung diiringi senyum kebahagiaan.
.
.
.

Acara selanjutnya adalah berdansa. Seluruh pasangan sudah berdansa mengikuti irama. Seokjin dan Namjoon juga turut berdansa. Di sebelahnya ada pasangan Jungkook dan Taehyung dan juga beberapa pasangan yang lainnya. Jimin dan Yoongi menatap pasangan-pasangan itu dengan segelas anggur yang diapit oleh tangannya.

"Hyung, haruskah kita berdansa?" Tanya Jimin.

"Kamu ingin mencobanya?" Tanya Yoongi dengan tatapan berbinarnya.

"Aku tidak bisa berdansa." Ucap Jimin dengan raut sendunya.

"Aku akan mengajarinya." Jawab Yoongi. Ia menaruh minumannya dan meraih tangan Jimin.

"Tapi Hyung?" Jimin berucap ragu. Yoongi menarik tangan Jimin dan bersiap untuk melangkah sebelum sebuah suara menginterupsinya.

"Yoongi?" Suara itu sangatlah familiar di pendengaran Yoongi. Perlahan ia berbalik diikuti Jimin. Tatapan keduanya menjadi risau saat bertatapan dengan netra orang itu.

"Ayah?"

Bersambung...


Accidental [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang