"Wu Yifan is my owner and my prey. Wu Yifan is my love and my controller. It's fine even if he coldly cast me away. It's fine even if I'm hurt like this.
Wu Yifan is my pain and my cure. Wu Yifan is my prison and my paradise.
I put my hands up, fre...
"Love is bad. Love is complicated. Love is so sad. Love can be a destroyer. Love can kill and hurt anyone. Love is addicted. Love is-"
🥀
↭ chapter nine;Let me fall in love with you
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kim Nara. Dia adalah istri dari seorang Mentri di Korea Selatan. Menjalin kisah terlarang dengan seorang pemilik restaurant Pizza, dan baru saja kembali dari China, berlibur dengan selingkuhannya itu”
Chanyeol mendengar penjelasan dari Daniel dengan seksama. Dari nama, tinggi badan, bentuk wajah, warna kulit, sikap, dan suara. Ia menatap lekat foto wanita cantik yang masih muda itu.
“Dia kemungkinan besar akan dikawal oleh tujuh pengawal dari sang ayah -yang juga seorang mantan Perdana menteri- begitu pesawatnya mendarat di Bandara. Orang-orang inilah yang mempersulit misi kali ini”
Chanyeol meneguk salivanya lambat. Tapi tetap fokus pada persentasi Daniel.
“Bayarannya adalah 60Kg emas dan uang 7 juta dolar. Jadi- ini adalah target yang besar”
Daniel menatap Kris lekat ketika kini Kris tengah memijat keningnya.
“Orang yang memesan jasa kita adalah suami dari target kita, Boss”
Kris tertawa pelan. Terdengar seperti meremehkan. Lalu bangkit berdiri dan menghampiri Daniel sementara Daniel berpindah duduk disamping anak buahnya.
“Daniel dan Minggyu, kalian kerahkan anak buah kalian sebanyak-banyaknya menyebar bandar udara. Awasi peregrakkan setiap bodyguardnya Nara”
“Siap, boss!”
“Lawan kali ini memang hanya seorang wanita, tapi tempat eksekusi kita adalah bandar udara. Tempat yang ramai dengan ratusan cctv tanpa satupun titik buta. Baku hantam, tembak-menembak bukan tidak mungkin akan terjadi”
Kris mengangkat wajahnya dan menatap lurus pada Chanyeol,
“Kau masih bisa menarik kata-katamu sekarang”
Kris- entah mengapa terselip rasa khawatir dalam hatinya. Menggores hatinya dan membuatnya tak nyaman. Ia seolah merasa-
Takut kehilangan. Takut Chanyeol terluka.
Chanyeol menggeleng pelan. “Aku bukan seorang pecundang. Aku tidak akan mundur”
