Krisyeol; My Master, Wu Yifan 🔞 (✔)

↭Chapter XLVIII

‘Pembunuh nomor satu Wu Yifan dinyatakan telah melarikan diri dari Penjara. Pencarian dilakukan secara menyeluruh keseluruh Korea Selatan, China, Jepang dan Taiwan. Dinyatakan bahwa Kris sudah membunuh lebih dari 400 orang bersama dengan organisasi yang dibentuknya. Dia akan diberikan hukuman mati, bagi siapapun yang menemukannya harap----

Klik’

  

Chanyeol menatap TV yang sudah gelap seluruh layarnya itu dengan tatapan kosong sementara Ten -orang yang mematikan televisi itu- menggeleng tak habis pikir.

Ten menatap papan tulis yang sudah penuh dengan coretan rencana yang mereka buat sampai tengah malam. Lalu mengacak rambutnya.

“HELL! PERCUMA SEKALI BEGADANG MEMIKIRKAN RENCANA UNTUK MEMBEBASKAN IBLIS ITU!!”

Yuta tertawa mendengar Ten terus mendumal sebal. Yuta sudah berpikir ini akan terjadi, mengingat bosnya itu bukanlah bos biasa.

Taeyong yang berdiri tak jauh darisana mengerjapkan matanya. Lalu menatap Jaehyun yang justru mengangkat bahunya acuh dan menatapnya lekat dengan penuh cinta.

“Problem solved” ucap Namjoon lalu tertawa kecil. “Aku terkadang sangat kagum dengan Kris. Dia bahkan bisa kabur dari penjara yang notabene dijaga ketat. Dan kabur sendiri?! Wow. Dia sangat pantas disebut sebagai mafia nomor satu” ucapnya lalu berdiri.

“Karna masalah Kris sudah beres, aku akan permisi” ucap Namjoon yang kini memakai mantelnya.

“Tapi Kris hyung belum kembali” ucap Chanyeol dengan sedih.

Namjoon tertawa. “Ya, dia pasti masih sembunyi. Tenanglah, tidak mudah menangkap naga itu, kau tau” ucapnya. Ia mengacak rambut Chanyeol. “Jika ada sesuatu aku akan segera kesini. Jangan khawatir, pengikut kami banyak. Kris bisa jadi bersama mereka”

“Kenapa buru-buru?” tanya Suho dengan sedikit kesal.

“Ya, Seokjin bilang dia hamil”

“Hah?!”

“Doakan laki-laki ya. Akan kuberi nama Jungkook” ucap Namjoon sambil berlalu begitu saja meninggalkan orang-orang disana.

“Aku juga akan terbang ke Cina selama dua hari, lalu akan kembali kesini dengan Lay dan putri kami”

“Oh, kau sudah memiliki seorang putri” ucap Sehun sarkas. Suho tersenyum,

“Ya.. namanya Ziyu” ucapnya lalu berlalu meninggalkan rumah Taeyong dengan senyuman.

Sehun mengernyitkan alisnya. Begitupula dengan Jongin yang tengah memeluknya dari belakang.

“Ayo kita menikah”

“Ha?”

“Dan buat anak” ucap Jongin. “Kau mau kalah? Mereka sudah siap memiliki anak. Ayo buat anak biar anak kita seumuran dengan mereka”