↭ Chapter XXXIX

1.8K 263 83
                                    

Kris menghisap batang rokoknya dengan alis yang mengerut. Ia mendengarkan penjelasan Suho dengan serius. Namjoon dibelakang mereka juga mendengarkan, dengan tangan yang memainkan pisau tajamnya.

“Luhan ditahan oleh NIS. Dia disiksa disana, karna NIS menuntut Luhan untuk mengungkapkan semua yang dia tau tentang kita”

Jaehyun dan Yuta juga disana. Mendengarkan dalam diam. Karna meskipun mereka ingin menyelamatkan Luhan sekalipun, kalau Kris mengatakan tidak, maka keputusan finalnya tetap tidak.

“Apa perintahmu, Kris?”

Jaehyun melihatnya, meskipun Kris terlihat tidak peduli dan dingin, tapi jelas sekali ia menyembunyikan rasa khawatirnya. Karna bagaimanapun, Luhan adalah orang pertama yang mengerti Kris. Orang pertama yang mengerti dan menerima pengertian cinta dari Kris.

Cinta adalah rasa sakit; hal yang sangat dipercayai oleh Kris. Semua orang takut dan segan padanya, tapi Luhan tidak. Luhan menganggap Kris hanyalah lelaki biasa yang sama dengannya. Luhan selalu berada disisinya dan menerima semua sikap dan sifat Kris. Luhan adalah orang pertama yang mengatakan ‘Semuanya akan baik-baik saja’ pada Jiaheng yang dulu sempat mengambil alih Kris.

Li Jiaheng. Masa lalu Kris itu, dia sangat sering muncul bersama Luhan. Ia tampak nyaman dengan Luhan, karna setiap saat Luhan selalu mendukungnya melampiaskan rasa emosinya yang dikiranya benar. Luhan juga senang saja disakiti oleh Jiaheng. Membuat sikap dan sifat Jiaheng lebih dominan daripada sifat dan siikap Yifan.

“Kau harus fokus pada salah satunya Kris” Namjoon bersuara tegas. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Kris dan Suho. “Chanyeol atau Luhan. Karna kau tidak akan bisa melindungi keduanya”

Kris sangat mencintai Chanyeol. Lebih dari hidupnya, ia begitu sangat menginginkan Chanyeol. Chanyeol berbeda dengan Luhan. Dalam hidup Kris yang gelap, hadirnya Luhan memang menjadi teman baginya. Mengerti akan dirinya dan selalu ada disisinya setiap saat ia membutuhkan seseorang untuk mendengarkannya.

Dan Chanyeol-

Dia adalah senyuman dalam hidup Kris. Orang asing yang mengulurkan tangan pada Kris meskipun mereka belum saling mengenal. Orang asing yang memapah tubuhnya menuju tempat hangat, membuatkannya minuman hangat, dan mengobati lukanya.

Seseorang yang tidak dikenalnya, yang ditemuinya dalam keadaan terburuknya, yang dtemuinya saat ia begitu ingin mati. Orang asing yang tampak lemah dimatanya. Namun dengan berani menghampiri orang asing yang tersungkur sekarat karna banyaknya luka pada tubuhnya hari itu.

Chanyeol hanyalah orang asing bagi Kris. Mereka tidak saling mengenal. Namun bagaikan takdir, hujan deras hari itu, gemuruh dan kilat hari gelap itu, luka yang menyakitkan disekujur tubuh Kris seakan mempertemukan keduanya.

‘Kau habis berkelahi?’

Kris ingat suara itu mengalun dengan lembut ditelinganya. Seketika dunianya menjadi hening. Suara tetesan air hujan tak lagi dapat didengarnya.

‘Apa kau menang?’

Kris ingat senyuman hangat yang pertama kali dirasakannya. Senyuman hangat yang membuatnya terpaku. Senyuman hangat yang mampu membuat matanya meneteskan air mata.

“Kris?”

“Aku tidak akan mengambil resiko membahayakan Chanyeol. Chanyeol lebih penting dari Luhan”

Jaehyun, Yuta, Suho dan Namjoon mengerti. Meskipun keempatnya ingin menghampiri Luhan dan menyelamatkannya, karna bagaimanapun Luhan adalah teman mereka. Mereka pernah berjuang bersama.

Jaehyun menengadahkan kepalanya. Lalu matanya menemukan Chanyeol berdiri dilantai atas, menatap mereka dengan lekat.

“Hyung, Chanyeol hyung sepertinya ingin bicara denganmu”

Krisyeol; My Master, Wu Yifan 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang