↭ Chapter XXXVII

2.4K 284 38
                                    

🔞

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   

Sejak ia paham apa itu arti pergi dan meninggalkan yang sesungguhnya, sejak dulu ia mengenal dunia underground yang penuh dengan orang jahat dan kejam. Sejak dulu ia biasa memukuli seseorang sampai sekarat dan bahkan tak segan membunuhnya. Sejak dulu ia menjadi buron oleh organisasi NIS dan memiliki musuh yang penuh dengan dendam untuknya. Ia tak pernah takut dan ingin mundur.

Tapi kali ini, dengan Chanyeol disisinya membuatnya merasa enggan untuk muncul keluar dan menghadapi mereka.

“Mmh.. Hyung?”

Chanyeol merasakan usappan pada wajahnya hingga akhirnya ia terbangun. Tubuhnya sakit luar biasa. Apalagi bekas cambukkan yang tampak sangat merah pada kulit tubuhnya. Namun ia menahan ringisan sakitnya dan mempersembahkan senyuman yang sangat manis pada Kris.

“Tidurlah lagi”

“Huh? Aku baru bangun dan kau menyuruhku untuk tidur lagi?”

Tidak ada jawaban dari Kris. Ia sendiri sedang sibuk dengan pipi Chanyeol dan rambutnya yang hitam dan lembut. Chanyeol memperhatikan Kris dengan lekat, lalu menyunggingkan senyuman.

Dengan alis mengerut menahan sakit, ia bangkit untuk menaiki pinggul Kris dan duduk diatasnya. Ia tersenyum begitu sensual dan mengusap otot perut Kris yang keras dan sexy.

“Kau kenapa, master?”

Kris tersenyum miring. Ia bangkit duduk dan memeluk Chanyeol, lalu menarik bokongnya agar bersandar pada kepala ranjang.

“Kau mencintaiku, Chanyeol?”

Alis Chanyeol mengerut. Namun ia menyamankan posisi bersandarnya pada dada bidang Kris yang tidak tertutup sehelai benangpun.

“Bunuh aku jika itu satu-satunya cara membuatmu yakin”

Pelukkan Kris mengerat. Ia menyandarkan dagunya pada bahu Chanyeol yang terbuka. Keduanya masih telanjang bulat saat ini. “Membunuhmu saja membunuhku, Chanyeol” ucapnya dengan nada frustasi dan nafas yang menghela panjang.

“Pergilah keluar negeri dan-

“Annie. Aku akan tetap disisimu” Chanyeol memotong perkataan Kris dan melepaskan pelukkannya. Namun sepasang tangannya masih bersandar memeluk tengkuk Kris dan memainkan rambut belakangnya.

“Sayang, kau bisa terbunuh-

“Kau akan menjagaku”

Krisyeol; My Master, Wu Yifan 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang