"Wu Yifan is my owner and my prey. Wu Yifan is my love and my controller. It's fine even if he coldly cast me away. It's fine even if I'm hurt like this.
Wu Yifan is my pain and my cure. Wu Yifan is my prison and my paradise.
I put my hands up, fre...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Apa Kris Wu benar-benar membeli drama ini?”
Chanyeol menatap Taeyong yang memandangnya tak percaya, ia juga sebenarnya tidak percaya. Tapi buktinya ia sedang menonton drama episode sepuluh padahal di tv baru saja tayang sampai episode enam. Ia hanya dapat mengangguk untuk merespon Taeyong.
“Hebat, kan?”
“Ne.. jinjja daebakk!!”
Taeyong dan Chanyeol kembali fokus pada layar datar dihadapan mereka. Jaehyun menatap layar tv dengan malas. Drama Korea itu terlalu klise menurutnya.
“Jika aku memintamu membelikan drama dari rumah produksi, kau akan membelikannya?”
Taeyong mengerjap pada Jaehyun, dan Jaehyun mengangguk tanpa berpikir dua kali.
Well, Jung Jaehyun juga kaya raya.
Chanyeol menggembungkan pipinya menatap kedua namja yang tengah menatap dengan lekat itu. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Sialan sekali. Belum ada tiga jam dan dia sudah sangat menginginkan masternya kembali-
Brak!!
Ketiganya menoleh. Alis dan kening Jaehyun mengerut. “Yuta-
“K-kita harus pergi. NIS sudah tahu tempat ini”
“YE?!”
Chanyeol menatap tak percaya, tapi belum sempat ia merespon, Yuta sudah menariknya lebih dulu kesebuah ruangan yang berisikan mobil mewah diikuti dengan Jaehyun dan Taeyong.
Chanyeol memasuki mobil mewah itu tepat dikursi penumpang samping kursi kemudi. Sementara Yuta duduk dibalik setir kemudi dengan Jaehyun dan Taeyong duduk dibelakang.
Mobil mereka melaju dengan cepat meninggalkan bangunan tua itu. Anak buah Kris yang lain kabur dari pintu gerbang depan sementara mereka memilih gerbang belakang untuk pergi.
“Bagaimana NIS bisa tahu?!”
Jaehyun menatap nyalang pada Taeyong, tetapi Taeyong hanya menggeleng dengan menunduk. Takut.
“Taeyong, mereka memasang alat pelacak pada tubuhmu-
“Annie, annieyo”
“Lalu-
Yuta membaca situasi. Ia mengenal Jaehyun dengan baik. Pemuda itu memang tampak polos dan manis dengan lesung pipinya itu. Tapi Jaehyun sangat mengerikan jika sudah kesal.
“Ini pasti kerjaan Suzy. Kau tau dia agent paling hebat di NIS”
Jaehyun menggeram kesal. Ia mengeluarkan ponselnya, mencoba untuk mendial nomor ketiga boss besar. Namun tidak ada yang menjawab. Sementara Taeyong masih menunduk menangis, Yuta mengemudi dengan kecepatan diatas rata-rata, Chanyeol hanya terdiam memproses semua yang terjadi.
