↭ Chapter XLII

2.1K 286 61
                                    

Jaehyun terpental kebelakang, kepalanya membentur dinding lalu terjatuh. Ia melihat lawannya yang masih berdiri kokoh dihadapannya seolah tak terpengaruh sama sekali dengan pukulannya sebelumnya.

"Kami tak ada urusan dengan bocah-bocah seperti kalian. Mana Suho dan Namjoon?"

Yuta juga sama lelahnya. Ia malah sudah berdarah perutnya sebab tertusuk dengan pisau. Ia mengatur nafasnya. Rencana. Rencana awal adalah; Yuta Jaehyun dan sepuluh orang bawahan Daniel mengurus Seulgi dan Daehyun. Tapi lihat saja, hanya Jaehyun dan Yuta yang masih tersisa.

Bugh!!

Satu bogem mentah melayang memukul Jaehyun hingga ia kembali jatuh tersungkur. Bibirnya berdarah. Ia meringis pelan, lalu mengangkat wajahnya kearah pintu yang Kris masuki.

Ia harus bertahan. Mengalahkan dua kutu sialan dihadapannya ini, lalu membantu Kris.

"Kau sangat keras kepalaㅡ

"Disini, Jung Daehyun"

Jaehyun menatap kearah pintu utama. Matanya bertemu pandang dengan Taeyong. Mata pemuda mungil itu tampak merah.

"Jaehyun!!!"

Taeyong tidak mau menunggu. Ia berlari begitu saja melewati Seulgi dan Daehyun. Ia berhamburan kedalam pelukkan Jaehyun. Jaehyun hanya dapat meringis kecil karna pelukkan yang dapat dibilang kasar itu.

"Kenapa kesini?"

"Hiks.. Apa kau baik-baik saja? Kau tidak sekarat kan? Apa yang harus aku lakukanㅡ

"It's okay, Kau ada disini... Sudah lebih dari cukup"

Taeyong semakin menangis terisak, Jaehyun merangkulnya kedalam pelukkannya dan membiarkan Taeyong menangis diatas dadanya. Tangannya sibuk mengusap punggung Taeyong, bermaksud menenangkan pemuda mungil itu.

π_π

"Ya Tuhan... Kenapa nasibku mengenaskan~"

Yuta menatap adegan romantis itu. Lalu pasrah berbaring menatap langit-langit gudang itu. "Kirimkan aku malaikatmu"

Eh!
Yuta langsung duduk dan memukul kepalan tangannya pada kepalanya, lalu pada dinding disampingnya.

"Amit-amit" ucapnya berkali-kali. Ingat do'anya yang ambigu, meminta kiriman malaikat.

Takut kalau yang datang malaikat pencabut nyawa =„=

"Yuta masih perjaka, ya Tuhan..." do'anya lagi, lalu berucap amen.

Bugh!!

Pukulan pertama Namjoon layangkan pada Daehyun dan keduanya sibuk adu jotos. Sementara itu Suho menatap Seulgi. Sungguh mereka hanya saling menatap tajam. Belum ada yang melayangkan pukulan, atau mungkin karna Suho menjaga sikap gentle-nya dengan tidak memukul wanita terlebih dahulu.

"Oppa"

Yuta mengerutkan alisnya mendengar Seulgi memanggil Suhu dengan sebutan oppa.

"Kenapa kau lebih memilih Irene daripada aku?"

"Ha?"

Oh itu suara Yuta. Ia benar-benar tidak bisa tidak memberikan reaksi apapun. Lagipula ia penasaran kenapa Seulgi -wanita menyeramkan itu- memanggil Suho dengan sebutan oppa.

"Aku lebih cantik dari Irene kan?"

Suho menghela nafasnya. "Itu sudah sepuluh tahun yang lalu. Aku bahkan lost contact dengan Irene, seulgi-ya"

"What The Fuck"

Oh, itu Yuta lagi yang bereaksi. Ia seperti menonton drama. Kakinya bahkan sudah bersila dan menatap keduanya dengan lekat.

Krisyeol; My Master, Wu Yifan 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang