↭ Chapter XXXIV

2.6K 294 41
                                    

🔞

🥀

~ Chapter Thirty four; Regret

Chanyeol menatap Kris yang tengah tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Chanyeol menatap Kris yang tengah tertidur. Ia mendengar semua cerita Kris sampai pagi buta. Baru sempat tidur selama beberapa jam, namun karna ponsel Kris bergetar, ia jadi terbangun dan tidak dapat kembali tidur.

Ia beranjak untuk membersihkan tubuhnya. Ia menatap pantulan wajahnya yang masih tampak babak belur. Namun tak ambil pusing, ia menyelesaikan acara membersihkan tubuhnya.

Setelah beres merapihkan dirinya, ia beranjak menuju dapur dan memasak.

Kris telah bangun, namun hanya diam dan melewatinya begitu saja untuk ke ruangan di halaman belakang tempat Suho menginap semalam.

Keduanya datang memasuki rumah dan lagi-lagi melewati Chanyeol begitu saja. Chanyeol merasa terganggu sekarang.

















"Menurutku, lebih baik-

"Selamat pagi juga tuan Wu, tuan Suho.."

Kris tersenyum. "Pagi, chanyeol..." ucapnya. Ia lupa pada Chanyeol karna membaca pesan dari Jaehyun yang sudah mendapatkan informasi mengenai Ten.

"Tidak ingin sarapan?"

"Nanti saja di markas"

"Aku mau ikut"

Kris menatap Chanyeol lalu menghela nafasnya panjang. "Sana siiap-siap. Ku tunggu di mobil"

Kris berlalu mendahului Suho. Chanyeol menatapnya dengan aneh, sementara Suho mengusap punggungnya dengan lembut.

"Kris masih merasa bersalah denganmu, kau tahu kalau dia itu ambigu kan?"

Chanyeol mengangguk paham. Ia menerima perlakuan Kris yang memberikan jarak. Jika memang Kris membutuhkan waktu untuk memaafkan dirinya karna sudah melukai Chanyeol, ia akan menunggunya.





























"CHANYEOL HYUNG!!"

Chanyeol menoleh. Matanya membulat menatap Taeyong disana, ia berlari menghampiri dan memeluk Taeyong dengan erat.

"Kau- siapa yang memborgolmu? Tuan Kris!! Lepaskan borgol Taeyong!!"

Chanyeol menarik-narik borgol Taeyong yang terkunci dengam sebuah tiang besi diruangan itu. Ia menatap Kris dengan memohon.

"Taeyong tidak jahat, tolong lepaskan tangannya"

Kris menatap Taeyong dengan tajam, lalu menatap Chanyeol yang menatapnya dengan memohon.

"Tuan Wu, kumohon-

"Bukan aku yang menguncinya disana"

"Ne?! lalu siapa?"

"Tuh manusianya datang"

Chanyeol menoleh dan menatap Jaehyun yang muncul dengan kaca mata bacanya. Rambutnya sedikit basah, Chanyeol mengasumsikannya baru saja selesai mandi.

"Hai Chan hyung"

Jaehyun berucap dengan lembut. Ia melepas kaitan borgol Taeyong pada besi lalu mengaitkan pasangan borgol itu pada tangannya. Chanyeol memperhatikan keduanya lekat, tepatnya memperhatikan wajah Taeyong yang memerah, sementara Jaehyun tersenyum tipis.

"Wae hyung?"

"Apa-apaan kau Jung! Kau melukai tangan Taeyong"

"Kau terluka babe?"

"B-BABE??!!"

Jaehyun tersenyum miring dan menarik Taeyong menuju dapur untuk membuat minuman. Sementara itu Chanyeol terdiam dengan bingung.

"Sejak kapaaan?!! Heiii!!"

Ia nyaris berlari menghampiri Jaehyun sebelum Kris menggenggam tangannya dan menariknya agar berhadapan dengannya.

"Jangan pergi dari sini"

"Ne?"

"Aku harus pergi sebentar"

"Kemana?"

"Bisakah kau tidak banyak bertanya? Menurut saja denganku"

Chanyeol mengerjap saat Kris mendorongnya untuk duduk disofa. "Tuan Wu, aku bertanya, kau mau pergi kemana?"

Kris berlalu menuju dapur dan mengambil ice cream yang diletakkan diwadah yang besar. Juga camilan coklat dan susu kotak.

Ia meletakkan ice cream itu dipangkuan Chanyeol dan menarik meja untuk meletakkan beberapa camilan dan susu untuk Chanyeol. Ia lalu memutar badannya dan menekan remote tv. Menyalakan layar tv yang tengah menayangkan sebuah drama favorite Chanyeol.

"Aku hanya tertinggal dua episode. Setelah dramanya habis, aku pasti bos-

"Aku membeli dramanya dari pihak produksi. Mereka memberikanku file drama sampai episode terakhir"

"NE?! JINJJA?!!"

"Ya. Maka dari itu, duduk diam disini. Tonton dramamu dan habiskan camilanmu"

Chanyeol menengadah menatap Kris, dan Kris mendekatinya. Meletakkan tangannya pada bantalan tangan single sofa tempat duduk Chanyeol.

Kris mengecup kening Chanyeol. "Patuhlah denganku, itu akan mempermudah diriku saat menjagamu"

Chanyeol menatap lekat manik itu lalu mengangguk. "Ne" ucapnya patuh.

Kris menegakkan tubuhnya dan mengangguk pada Suho. Ia melangkah menjauh bersama Suho, dan Chanyeol menatapnya dengan lekat.

"Kau akan kembali kan?"

Langkah kaki Kris terhenti. Ia menoleh dan mengangguk. "Tunggu saja, hanya sebentar..."

Chanyeol mengangguk mengerti. Kris kembali melangkah, Chanyeol hanya memandangnya. Entah mengapa hatinya berat melepaskan Kris pergi.




Krisyeol; My Master, Wu Yifan 🔞 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang