"Wu Yifan is my owner and my prey. Wu Yifan is my love and my controller. It's fine even if he coldly cast me away. It's fine even if I'm hurt like this.
Wu Yifan is my pain and my cure. Wu Yifan is my prison and my paradise.
I put my hands up, fre...
"Sometimes.. Love can make someone be stupid and- different."
🥀
↭ chapter twenty nine; Love makes you stupid
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol membuka kelopak matanya pelan. Alis dan keningnya mengernyit, ia mau bangun duduk, tapi tangan Kris memeluknya erat.
“Tuan wu, ini sudah siang-Uh”
Kris menarik Chanyeol semakin erat dalam pelukkannya. Tidak mengizinkan Chanyeol bergerak barang satu inchipun darinya.
Chanyeol tersenyum. Pipinya bersemu merah sebab rasa hangat pada punggung telanjangnya yang menyentuh dada Kris yang juga sama telanjang.
Oh, jangan tanya kegiatan apa yang baru saja mereka lakukan. Chanyeol bisa pingsan, mengingat jika ia masih dalam keadaan telanjang dengan tangan Kris memeluknya posesif saja sudah membuatnya sesak nafas dengan wajah semerah kepiting rebus.
“Tuan wu, aku harus segera bangun dan membuatkanmu kop-ahh!”
Chanyeol membekap mulutnya saat lenguhan itu terdengar pelan. ia memejamkan matanya dan memukul pelan ranjang empuknya.
“Kau mendesah?”
“A-anniya...”
“Kenapa? Karna penis besar dan gagahku menyentuh bokong sintalmu, hm?”
Kris tersenyum. Tangannya masih meremas bokong Chanyeol, sementara bibirnya sudah bekerja pada bahu Chanyeol yang putih dan harum.
“Mau coba menunggangiku?”
Blush’
Habis sudah pipi Chanyeol memerah, namun Kris tak menunggu jawaban Chanyeol dan memilih menarik Chanyeol, duduk diatas pahanya sementara ia menarik tubuhnya pelan agar bersandar pada headboard ranjang.
Chanyeol meneguk salivanya lambat melihat penis besar Kris yang mengacung dengan tegak dan keras. Terlihat berurat dan tampak sangat kuat.
Kris meraih tangan Chanyeol dan membawanya keatas penisnya. Membimbing tangan itu agar memijat pelan dan mengurut pelan penisnya, dan Chanyeol menurut.
Dengan wajah merah dan mata yang mengerjap bingung, namun tetap terpaku pada penis Kris yang sangat sempurna dibandingkan miliknya. Ia menggerakkan penis itu pelan, dengan kedua tangannya.
“Hmm.. seperti itu”
Chanyeol mendengar suara Kris yang memberat. Lalu menatap wajah Kris. Kris tampak memejamkan matanya, kali ini... Chanyeol dapat melihat dengan jelas ekspressi seksi nan sensual milik Kris. Dengan nafas dan suara yang memberat.
