Tinggal 1 hari lagi, pernikahanku dan taehyung akan dilaksanakan.. kami tidak mengundang banyak orang atau bahkan bisa dibilang tidak ada orang yang ingin aku undang ke pernikahanku.
Hari H pernikahanku akhirnya datang. Aku sudah mempersiapkan diriku untuk mengambil sumpah pernikahan.
" aku tidak boleh menangis" kataku menguatkan diriku sendiri.
Akhirnya tepat pukul 10 pagi kami mengambil sumpah pernikahan kami. Dan setelah kami menyematkan cincin dijari masing-masing, taehyung tersenyum licik kepadaku.
Dia mendekati wajahku yang membuatku melotot memandanginya. Aku berbisik padanya untuk jangan macam-macam. Tapi .. dia seperti tidak peduli dengan ancamanku. Dia berbisik di telingaku dan mengatakan " hea-ya .. hadapilah hidupmu sekarang. Aku akan membuat hidupmu menderita bersamaku." Katanya padaku yang membuatku terkejut dan terpaku. Setelah dia berbisik dia mencium keningku dan tersenyum kembali.
Senyum itu lagi pikirku. Senyum menyeramkan seperti iblis.
Acara selesai pada pukul 9malam.. hampir 1 hari aku menahan sakit pada kakiku. Sepatu yang taehyung pilihkan benar-benar menyiksa kakiku satu hari ini.
Setelah acara selesai . Taehyung mengajakku untuk pulang. Ya pulang kerumahnya . Akupun berpamitan pada ibu dan ayahku. Juga orangtua taehyung yang sudah datang jauh-jauh dari jepang. Sebelum pulang orangtua taehyung berpesan padaku untuk selalu sabar menghadapi sikap taehyung. Dan aku hanya tersenyum, sebelum sempat aku mengatakan sesuatu taehyung sudah menarik tanganku untuk mengikutinya.
"Orang ini benar-benar tidak ada sopan santunnya, bahkan keoada orangtuanya sendiri" Pikirku.
"Taehyung-ssi .. tolong lepaskan tanganku" kataku padanya. Tapi dia hanya mengabaikanku dan terus berjalan cepat dengan menarikku. Tanganku rasanya sangat sakit, akhirnya aku memukulnya dengan tanganku yang bebas. Dan itu berhasil membuatnya berhenti dan menoleh padaku.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya padaku dengan tatapan yang menyeramkan. Walaupun tatapannya seperti akan memangsa orang aku tak peduli.
" kau menyakitiku dengan memegang tanganku terlalu erat dan menarikku seperti sedang menarik koper" kataku sambil memandangnya.
Dia tersenyum, senyum itu lagi. Tidak.. ini bahkan lebih menyeramkan.
" kan aku sudah bilang, mulai sekarang aku akan membuatmu menderita. Ah .. aku akan menyiksamu perlahan"
"Menyiksa? Coba saja !! Aku tak peduli!!" Kataku sambil mendorongnya menyingkir.
Aku berjakan melewatinya tapi dia kembali menahanku dengan memegang tanganku lagi.
" kau adalah milikku sekarang. Milik kim taehyung jadi kau harus menuruti apa yang aku perintahkan nyonya kim" taehyung berkata padaku dan tanpa memberiku kesempatan untuk menjawab dia sudah menarikku lagi.
Sungguh menyebalkan. Apakah ini adalah awal nasib malangku??
Dia membukakan pintu untukku dan menyuruhku untuk segera masuk. Setelah aku masuk taehyung duduk dikursi pengemudi dan melajukan mobilnya menuju rumahnya. Rumah taehyung berada di kawasan perumahan elite hannam-dong.
Memasuki gerbang rumahnya aku sudah melihat banyak penjaga yang sudah siap menanti kedatangannya.
Sampai di pintu utama kami di sambut oleh beberapa pelayan. Bukan beberapa namanya jika lebih dari 15 orang seperti ini.
Taehyung berjalan masuk kedalam rumahnya. Tapi tak berapa lama dia berbalik karna melihatku tak mengikutinya sama sekali. Aku yang hanya berdiri dan memandang dingin ke arah taehyung tak tau harus apa saat ini.
Tatapanku dibandingkan dingin pasti lebih terlihat kosong saat ini.
Taehyung yang mulai tidak sabar karna aku tetap mematung tanpa bergerak sedikitpun akhirnya memutuskan menggenggam tanganku. Aku yang kaget berusaha melepaskan gemgamannya tapi itu tak membuahkan hasil. Dia berhasil menarikku berjalan mengikutinya menuju lantai dua dan pada saat di depan pintu kamar dia melepaskan tanganku dan membuka pintu kamar tersebut.
" kenapa kau hanya diam saja .. ini kamar kita jadi cepat masuk" karna aku tetap tidak bergerak dia akhirnya menarikku masuk dan menutup pintu kamar.
" braaak !!" Suara pintu menyadarkanku. Aku sudah didalam dan hanya berdua saja bersama taehyung. Sesaat aku benar-benar merasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destin (SELESAI)
Fanfiction"Bagaimana jika aku dan kamu memang ditakdirkan bersama? Bagaimana bisa aku memungkuri takdir atau melawan apa yang dikendak tuhan padaku? Walaupun kamu tidak mencintaiku? Aku akan membuatmu mencintaiku. Bagaimanapun caranya. Sekalipun dikehidupan...