"Sepertinya aku benar-benar tak bisa lepas darinya." Aku menghembuskan nafas berat dan membereskan kekacuan semalam. Mengumpulkan berkas yang robek dan juga kain yang sudah tak terbentuk yang semula adalah bajuku.
Aku tak tau harus melakukan apa disini. Aku memutuskan turun kebawah untuk meminum air. Taehyung sepertinya dia sudah pergi. Aku sebenarnya ingin pergi dari sini. Tapi hati kecilku tidak mengijinkanku untuk meninggalkan rumah ini.
Beberapa minggu kulewati tanpa bertemu dengan taehyung. Dia benar-benar memegang janjinya untuk tidak muncul dihadapanku. Dia benar-benar melakukannya. Pertama aku merasa tak masalah dengan ini. Tapi lama kelamaan aku merasa jengah. Aku duduk diruang tamu menunggu kepulangannya dari kantor. Saat dia masuk kedalam dia terkejut melihatku yang tengah duduk diruang tamu. Menyadari kedatangannya aku yang tengah membaca pun menoleh padanya. Dengan gerak cepat ia membalikan badannya hendak keluar lagi.
"Yaa!!! Taehyung-ah!!! Berhenti disana!!" Kataku berteriak.
"Apa yang kau lakukan. Kenapa kau menghindariku? Kau yang menyuruhku tetap tinggal tapi kau malah menghindariku."
"Karna kau mau tetap tinggal disini sesuai keinginanku, aku menghargai itu. Maka dari itu aku berusaha untuk tak memperlihatkan diriku dihadapanmu." Katanya masih membelakangiku. Aku berjalan mendekatinya dan ..
"PLAAAKKK!!" Aku memukul keras punggung taehyung yang membuatnya akhirnya berbalik dan memandangku dengan bingung. Aku menjijitkan sedikit kakiku dan menangkup kedua pipinya dan mendekatkan wajahku padanya yang membuatnya membulatkan matanya.
"DUUKK!!" Aku membenturkan dahiku pada dahinya yang membuatnya kaget
"Pabo!!! Menyebalkan!" Kataku berbalik berjalan menuju kamar.
"Jika kau masih ingin aku tinggal disini jangan menghindariku. Aku tak ada meminta hal seperti itu. Jangan seperti orang bodoh" kataku sambil tetap berjalan.
Senyum terukir dibibir taehyung. Ia berjalan menyusul istrinya kekamar. Saat dikamar ia sudah melihat hea duduk diatas ranjang sambil membaca bukunya tanpa memperdulikan kehadiran taehyung. Taehyung tersenyum memandang kearah hea.
"Jangan tersenyum seperti itu. Lebih baik bersihkan dirimu dan cepatlah tidur." Kataku masih tetap fokus pada bukuku. Taehyung yang mendengarnya pun langsung bersiap untuk mandi.
Saat taehyung sudah selesai mandi, lampu kamar sudah sepenuhnya padam. Ia perlahan berjalan menuju ranjang tempat hea tidur. Duduk ditepi ranjang memperhatikan hea sesaat yang tengah tertidur lelap dan segera mengambil posisi untuk tidur disamping istrinya.
"Gomawo" taehyung sedikit berbisik ditelinga hea sampai akhirnya ia pun ikut terlelap.
Pagi hari ia merasakan ada seseorang yang memeluk badannya. Siapa lagi jika bukan suaminya kim taehyung. Senyum tipis terukir diwajahnya. Perlahan ia memindahkan tangan taehyung agar bisa bangun dari posisinya sekarang. Ia segera membersihkan dirinya dan saat telah selesai membersihkan dirinya, dilihatnya taehyung yang masih tertidur sangat lelap.
Dengan masih berdiri ditepian ranjang, hea memperhatikan wajah taehyung yang sedang tertidur. Ada perasaan hangat yang merasuk kedalam hatinya. Apa aku benar sudah tidak membencinya lagi? Atau aku sebenarnya tidak pernah sungguh-sungguh membencinya? Berbagai pertanyaan muncul didalam kepalanya. Sampai dia tak sadar jika taehyung sudah bangun dan sedang memperhatikannya.
Aku menutup wajahku karna merasa sangat malu pada taehyung yang memergokiku sedang memperhatikannya diam-diam saat sedang tertidur.
"Bagaimana ini?" Batinku dalam hati.
Taehyung bangun dari ranjang dan bersiap untuk berdiri. Aku yang mengintip dari celah jariku dengan segera membalikan badan ingin meninggalkan ruangan ini. Tapi tangan taehyung dengan cepat menahan tanganku yang membuatku tak bisa untuk melanjutkan aksi melarikan diriku. Wajahku sekarang pasti sudah sangat merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destin (SELESAI)
Fanfiction"Bagaimana jika aku dan kamu memang ditakdirkan bersama? Bagaimana bisa aku memungkuri takdir atau melawan apa yang dikendak tuhan padaku? Walaupun kamu tidak mencintaiku? Aku akan membuatmu mencintaiku. Bagaimanapun caranya. Sekalipun dikehidupan...