Bagian 16

130 10 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku karna terganggu dengan suara berisik didepan kamarku. Pintu kamar yang tadi tertutup tiba-tiba terbuka dan menampakan siluet orang berbadan besar dan tinggi. Orang tersebut mengunci pintu kamar dan berjalan ke arahku. Aku yang merasa takut menghidupkan lampu tidur disamping ranjang. Dan aku melihat taehyung berjalan dengan sempoyongan. Matanya merah, rambut dan pakiannya sangat berantakan. Dia terus berjalan mendekatiku sambil meracau sesuatu yang tidak jelas.

"Aapaa yang terjadi denganmu taehyung-ssi?" Tanyaku sedikit terbata-bata. Tetapi dia tidak menjawab apa yang aku tanyakan dan tetap berjalan mendekatiku. Dia menaiki ranjang dan mengelus wajahku.

"Apa yang kau lakukan?" Aku tetap bertanya padanya sambil berusaha menepis tangannya.

"Hea-ya. Bukankah kau istriku? Kita kan sudah menikah. Bukankah kau harus melakukan kewajibanmu?" Katanya sambil memegang daguku.

"Apa yang kau katakan? Taehyung... apa kau habis minum? Hentikan omong kosongmu. Kau sedang mabuk sekarang. Aku akan memanggilkan pelayan untukmu" kataku menepis tangannya dan besiap untuk turun dari ranjang.

"Yaaa!! Apa yang kau lakuka.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, taehyung sudah mendorongku kasar dan mencium bibirku kasar. Aku berusaha melepaskan diri dengan mendorong atau memukulnya. Tapi dengan mudahnya dia menahan kedua tanganku dengan tangannya.

Tidak ada selah bagiku untuk kabur ataupun melawan.

"Hea-ya.. ayo kita lakukan apa yang seharusnya suami istri lakukan." Katanya.

" tidaa..hmmmpp" lagi.. belum selesai aku berbicara dia sudah menciumku lagi. Bau alkohol yang sangat keras tercium jelas. Tiba-tiba dia menggigit bibirku yang berhasil membuatku memekik kecil.

Kesempatan yang tidak disia-siakan taehyung. Dia mencium dengan sangat ganas. Seperti singa yang akan memakan mangsanya. Dia memainkan lidahnya didalam mulutmu dan terkadang salivanya tertelan olehmu. Wajahmu sangat merah karna tidak bisa bernafas. Puas mencium bibirmu, taehyungpun menciumin lehermu dan kraak.. dia merobek baju tidurmu dengan sekali tarikan. Melihat kulitmu yang halus dan dadamu yang besar dia menjadi sangat ganas.

"Taehyung.. aku mohon hentikan" hea berteriak. Dia terus berteriak sejak ciuman tadi dilepaskan.
Taehyung yang hilang kesadarannya dan hanya menginginkan hea pun terpancing amarahnya. Setelah merobek baju tidurnya tehyung membuka bajunya sendiri. Dan setelahnya dia membuka pantiesmu dan celana miliknya dengan tetap menahan tubuhmu.

"Tidak mungkin kau tidak pernah melakukan ini dengan mantan kekasihmu dulu kan hea-ya. Jangan menjadi wanita munafik dan layani suami mu dengan benar." Katanya lalu mulai menciumi dada hea.

"Aku tidak pernah melakukan hal seperti yang kau tuduhkan." Kataku dengan sangat marah. Air mata mulai mengaliri pipiku. Tapi taehyung tetap tak memperdulikannya.

Dia tetap menciumi dadaku dan meninggalkan jejak kemerahan disana. Aku tentunya menggertakan gigiku dan mengatupkan bibirku, agar tak ada sedikitpun suara yang keluar dari bibirku.

Setelah puas bermain dengan tubuh bagian atasku, dengan segera dia turun ke tubuh bagian bawahku. Aku yang kehabisan tenaga dan sudah tidak sanggup untuk berteriak lagi hanya mengatupkan bibirku. Apakah benar dia sedang mabuk? Dia benar-benar tak mendengarkanku.
"Arggghh!!" Aku berteriak kecil karna merasa tubuh bagian bawahku ditekan dengan paksa. Dia menggoyangkan pinggulnya dengan tempo yang sangat cepat sambil sesekali mencium atau bahkan mengggigit telingaku.

Aku yang merasa sangat sakit pada bagian yang ditekan keras olehnya hanya bisa menangis tanpa bersuara. Setelah selesai melepas nafsunya dia berbaring di sebelahku dan tertidur. Aku yang masih merasakan sakit hanya bisa terus menangis dalam diamku. Aku tak ingin ia tau bahwa aku menangis. Bahwa aku lemah. Tanpa sadar karena sangat lelah akupun tertidur saat hari sudah menjelang pagi

Keesokan paginya taehyung bangun dengan kepala yang sangat terasa berat. Dia baru ingat bahwa pulang dari pesta rekan bisnisnya ia pergi minum sendiri dengan amarah di hatinya karna penolakan hea menemaninya kepesta. Saat membuka matanya dengan sungguh-sungguh dia melihat pemandangan yang sangat tidak terduga. Dia semalaman tertidur dengan memeluk hea tapi yang paling tidak dia duga adalah melihat punggung hea tanpa baju tidurnya. Dia memejamkan matanya lagi sambil mengingat apa yang terjadi semalam, karna taehyung bukan tipe orang yang gampang melupakan sesuatu. Sekalipun ia dalam keadaan mabuk.

Ia mengingat semuanya sekarang. Ia mengingat bagaimana ia mencium hea dengan kasar dan memaksanya melakukan hal yang mungkin tidak diinginkannya. Taehyung perlahan melepas pelukannya dan menyentuh punggung hea.
"Mungkin aku juga sudah mengatakan hal yang menyakiti perasaanmu hea-ya" katanya dalam hati.

Hea yang merasa seperti ada yang menyentuhnya kemudian membalikan badannya dan ia melihat taehyung yang bertelanjang dada. Tentu saja hea tau bahwa dibawah selimut dia mungkin belum mengenakan celananya.

Destin (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang