Bagian 24

125 8 2
                                    

"Sebenarnya aku tidak tau.. bukankah kita menikah karna kau yang memaksa ingin menikah denganku?" Aku melepas tangannya dan berjalan melewatinya memasuki kamar. Tak lama ia menyusulku dan menarik tanganku.

"Yaaa!! Kenapa kau mengatakan hal seperti itu? Kau benar-benar.." dia menarikku ke dalam pelukannya dan meletakan dagunya diatas kepalaku.

"Walaupun kau belum mencintaiku sekarang. Nanti.. tunggulah.. aku akan membuatmu mencintaiku."

"Baiklah... aku akan menunggunya.." dia menarikku dari pelukannya, menangkup pipiku dengan kedua tangannya. Pandangan kami yang bertemu menciptakan suasana aneh didalam dadaku. Pandangan matanya yang sayu dan sangat dalam seperti menembus kedalam hatiku. Sangat hangat. Disaat aku fokus memandang matanya, ia tiba-tiba menarikku dan mencium bibirku. Mataku membulat ketika ia menciumku dengan tiba-tiba. Aku memang belum terbiasa dengan ini, tapi entah kenapa aku menyukainya. Aku mulai memejamkan mataku dan melingkarkan tanganku dipinggangnya.

Ciuman yang ia berikan padaku begitu lembut dan memabukan. Selalu seperti ini. Ini seperti candu buatku. Walaupun bibirku mengatakan tidak tau apa aku mencintainya atau tidak, tapi hati kecilku sudah mengatakan bahwa aku mulai mencintainya. Aku sudah tidak membencinya. Dia melepaskan ciumannya dan tersenyum padaku.

"Ayo kita lakukan yang tadi sempat tertunda" ia mengeluarkan seringai khasnya. Ia menarikku yang masih kebingungan ke arah ranjang dan mendorongku.

"Yaaa!!! Taeh... hmmpppp" dia menciumku dengan sangat ganas. Menggigit bibirku dan memainkan lidahnya didalam bibirku. Wajahku memerah karna hampir kehabisan oksigen. Ia lalu menurunkan ciumannya ke arah leherku. Menjilat dan menghisapnya dalam-dalam juga terkadang menggigitnya pelan.

"Hmmmm." Satu desahan kecil meluncur keluar dari mulutku. Ia mulai membuka semua bajuku dan juga bajunya. Yang tersisa dibadanku hanyalah dalamanku begitupun juga dia. Ia kemudian melepas pengait braku dan mulutnya yang sedari tadi bermain dileherku, turun perlahan kearah gunung kembarku. Tangannya yang bebas meremas gunung kembarku tersebut dan mulutnya menghisap kuat salah satu gunung kembarku, membuatku menggeliat merasakan geli tapi juga nikmat secara bersamaan. Puas melakukan foreplay, ia lalu menuntaskan apa yang sudah tertunda tadi saat dirumah.

Setelah beristirahat sebentar taehyung menyuruhku mengenakan pakianku lagi karna taehyung mengajakku untuk makan malam romantis yang telah ia siapkan ditengah laut. Pemandangan dari tempat kami makan malam sangatlah indah. Hanya ada kami berdua disini dan juga hamparan laut luas yang sangat indah. Pemandangan langit malam yang dipenuhi bintang dan juga angin laut yang menerpa wajah kami. Kami melakukan makan malam sambil berbincang, tersenyum dan tertawa bersama. Juga untuk lebih saling mengenal satu sama lain.

Setelah menyelesaikan makan malam, kami berjalan kembali menuju kamar. Aku memutuskan untuk mandi karna merasa badanku sangat lengket, juga rambutku yang kusut tertiup angin laut walaupun aku sudah mengikatnya. Sebelum masuk kekamar mandi taehyung memberikanku sebuah kotak yang katanya berisi pakian untuk aku kenakan saat tidur.

"Yaaa!!! Taehyung-ahhh!!!" Kataku sedikit berteriak sambil keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandiku. Taehyung tentu saja dia sudah mandi lebih dulu dariku. Katanya agar tak menungguku yang selalu lama berada didalam kamar mandi. Melihatku keluar dari kamar mandi ia pun menyeringai.

"Yaa!! Kenapa kau tersenyum aneh seperti itu? Ini? Kenapa kau memberiku lingerie yang sangat terbuka seperti ini?" Kataku sambil menunjukan kotak yang kupegang.

"Tidak ada bedanya dengan baju tidur yang kau milikki dirumah kan?" Ia berkata seperti orang bodoh.

"Aku tak mau memakainya. Apa tidak ada baju lain? Kenapa kau menyiapkan pakian seperti ini untukku?"

"Tidak ada. Kau benar tidak ingin memakai ini? Jadi sekarang kau tidak menggunakan apapun didalam jubah mandimu? Kau ingin menggodaku? " Ia melihatku dari bawah hingga keatas dan menyeringai.

Wajahku memerah dan aku menunduk untuk mengeratkan jubah mandiku. Aku teringat, aku memang belum mengenakan apapun karna ia memberiku lingerie yang sangat aneh. Itu jelas berbeda dengan milikku dirumah. Lagipula semua bajuku adalah pilihannya kan? Tapi pilihannya yang ini benar-benar aneh.

Taehyung yang semula duduk diatas sofa tiba-tiba bangkit dari duduknya dan mendekatiku.

"App..appaa?" Tanyaku terbata-bata karna ia terus berjalan mendekatiku. Aku perlahan-lahan mundur hingga punggungku akhirnya menyentuh tembok. Sekarang aku terpojok. Saat ia mendekat aku mendorongnya dengan satu tanganku karna satu tanganku memegangi jubah mandiku.
ia menepis tanganku dan maju mendekat padaku lalu berbisik ditelingaku.

"Round 2 honey" ia berbisik ditelingaku yang membuatku merinding.

"Tapi kita baru saja hab.. ahhhhhhhsss... tae..." aku mendesah karna tangannya sudah mulai meremas dadaku dan membenamkan kepalanya dileherku. Tanpa kusadari tanganku yang tadinya memegang jubah tidurku, kini sudah beralih membelai rambut taehyung. Merasakan responku, iapun mengecup bibirku lembut. Memandangku intens lalu mengangkatku, aku yang reflekpun langsung melingkarkan kakiku pada pinggangnya. Kami kembali berciuman lebih dalam lagi. Ia berjalan kearah ranjang dan membaringkanku. Tak ingin membuang-buang waktu ia melepas jubah mandiku dan membuangnya asal. Kemudian ia kembali membuat tanda lagi ditubuhku.

"Saranghae.." bisiknya ditelingaku.





Bulan madu kamipun berakhir dan kami kembali pulang kekorea. Taehyung terus menerus memasang senyum diwajahnya dan menggenggam tanganku erat. Entah itu dipesawat, dimobil ataupun saat kami sudah tiba dirumah.

Setiba dirumah kepala pelayan dan juga pelayan lainnya juga anak buah taehyung yang ada dirumah menyambut kedatangan kami. Kami turun dari mobil dan berjalan menuju kamar kami.

"Ahhh.. akhirnya.. rumah.." kataku menghempaskan diriku diatas sofa. Taehyung yang melihatku hanya tersenyum

"Apa kau tidak menyukai bulan madu kita? Sepertinya kau sangat senang kembali kerumah daripada menghabiskan waktu bulan madu denganku hmm?"

"Aku menyukai keduanya" kataku terkekeh.

"Jadi kau menyukai permainanku juga kan?" Ia menaik turunkan alisnya.

"Yaaa!!! Dasar mesum!!" Kataku sambil melempar bantal kearahnya yang langsung ditangkap olehnya yang tertawa.

Hari-hari pernikahan kami selanjutnya terasa sangat menyenangkan. Saat 1tahun pernikahan dia memberiku sebuah hadiah, yaitu memasukan namaku diperusahaannya sebagai salah satu pemegang saham.

2bulan berlalu setelah ulang tahun pernikahan kami. Taehyungku, semakin lama semakin hangat. Ia memperlakukan dengan sangat manis. Ia selalu membeli bunga saat akan pulang kerumah. Dan setelahnya kami selalu makan malam bersama-sama dirumah ataupun diluar. Berbicara dan bercanda bersama sebelum tidur. Terasa sangat menyenangkan. Seperti mimpi. Yaa.. karna awal mula pernikahan kami yang tidak mengenakan, ini terasa seperti mimpi bagiku, yang membuatku tak ingin terbangun.

Satu bulan berlalu dengan cepat. Seperti terbangun dari mimpi. Taehyung, belakangan sikapnya sedikit aneh. Walaupun ia tetap memperhatikanku, aku merasa bahwa ia menyembunyikan sesuatu dariku. Ia yang dulu selalu pulang tepat waktu agar bisa makan malam bersamaku, sekarang selalu pulang terlambat. Dia selalu pulang saat aku sudah tertidur. Saat aku menanyainya, ia akan mengatakan bahwa ia sedang ada banyak pekerjaan dikantor yang harus diselesaikan secepatnya dan lalu mengalihkan pembicaraan.

Pagi ini seperti biasa, ia pergi kekantor pagi-pagi setelah kami sarapan bersama. Aku mengantarnya hingga pintu utama dan ia mengecup keningku seperti kebiasaan kami, lalu pergi berangkat menuju kantor dengan mobilnya.

Aku yang biasanya berada didapur membantu kepala pelayan sekarang lebih memilih berada di ruang baca dan membaca beberapa buku. Belakangan daya tahan tubuhku sangat buruk. Dan juga perutku yang terasa mual mendadak dan kepalaku yang pening. Saat sedang asik membaca buku ada pesan masuk kehandphoneku. Dari nomor tak dikenal. Aku membuka pesan itu yang ternyata berisi beberapa foto. Foto yang membuat tanganku bergetar, foto-foto taehyung dengan wanita lain. Apa ini alasannya selalu pulang terlambat? Karna dia mengahabiskan waktunya dengan wanita ini? Tak terasa air mataku menetes, aku meremas bajuku karna merasa sesak didadaku. Apa aku sudah terbangun dari mimpiku? Ternyata selama ini hanyalah mimpi kan ? Dan ini kenyataannya. Aku memandang foto-foto tersebut sebentar. Lalu berdiri dan berjalan menuju kamarku.

Destin (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang