Bagian 31

159 5 0
                                    

Aku tidak akan marah tapi bisakah kau berhenti menciumi le... akhh..." aku memekik pelan karna taehyung yang dengan tiba-tiba menghisap leherku kuat.

"Ahh.. taehyung-ah.. hentikan" kataku sambil memukul pelan dadanya tapi bukannya berhenti dia malah membuka resleting gaunku dan melumat bibirku.

"Hmmmm..." aku mendesah saat tangannya mulai meremas dadaku. Tak ingin berlama-lama, ia langsung  menggiringku keranjang dan melakukan pekerjaannya.

Aku membuka mataku yang terasa sangat berat dan juga tubuhku yang terasa teramat lemas karna semalam taehyung baru mau berhenti saat jam menunjukan pukul empat pagi. Pemandangan pertama saat aku membuka mataku adalah pahatan sempurna wajah taehyung yang sedang tertidur. Aku menyentuh wajahnya perlahan dengan jariku. Hidungnya yang mancung, bulumatanya yang lumayan lentik, rahangnya yang tegas dan juga bibir yang sangat kusukai. Aku tersenyum saat jariku berhenti untuk menyentuh bibir milik taehyung.

"Apa kau ingin ciuman dariku?" Taehyung menahan tanganku yang berada dibibirnya.

"Aniyo.."

"Lalu kenapa kau memegang bibirku?"

"..."

"Apa istriku sekarang semakin terpesona karna wajahku yang tampan?"

"Aishhh.. memangnya tidak boleh menyentuh wajah suami sendiri?"

"Tentu saja boleh. Bukan hanya diwajah saja. Kau boleh menyentuh dimanapun bagian tubuhku yang ingin kau sentuh" ia mengerlingkan matanya padaku.

"Hahaha.. apa-apaan.." aku tertawa sangat keras karna apa yang taehyung katakan.

"Ohhh.. atau istriku ingin menambah waktu permainan?"

"Yaak!!" Aku memukul tangan taehyung yang dibalas dengan gelak tawanya dan setelahnya ia menarikku semakin dekat dalam pelukannya.












"Kemana?" Taehyung bertanya saat aku mulai melepaskan pelukannya

"Aku ingin mandi. Kita sudah lebih dari tigapuluh menit berada diatas tempat tidur."

"Hari ini hari untuk bermalas-malasan"

"Tidak mau!! Taehyung-ah aku lapar"

"Kruuyyuukk.. ah.. ternyata aku juga lapar" taehyung tertawa mendengar suara perutnya sendiri.

"Aku akan mandi duluan.. kyaaa!!!" Aku berteriak karna taehyung yang menggendongku dengan tiba-tiba

"Tidak.. kita akan mandi bersama." Katanya sambil melemparkan senyum penuh arti padaku.












Setelah mengisi perut, taehyung mengajakku berjalan-jalan disekitar villanya.

"Ta daaa....." aku memberikan ekspresi bingung pada taehyung yang dengan senyum sumringahnya menunjukan sebuah sepeda padaku.

"Ayo kita bersepeda"

"Apa? Aku... aku tidak mau"

"Kenapa?" Taehyung bertanya kebingungan karna aku menjawabnya dengan dingin.

"Akuu.. aku tidak bisa mengendarai sepeda." Aku berkata dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Hahahaha... kau benar-benar tak bisa bersepeda?"

"Jangan menertawaiku!!"

"Haha.. baiklah.. kau tidak perlu mengendarai sepeda. Kau tinggal duduk manis disini" kata taehyung sambil menunjuk bagian depan sepedanya untuk kududuki.

"Benarkah? Apa aku tidak akan jatuh jika duduk disana?"

"Tidak akan. Aku sangat mahir dalam mengendarai sepeda kau tahu? Didepan sana tidak jauh dari sini ada sebuah danau yang sangat indah. Kau mau melihatnya bersamaku?" Taehyung yang sudah siap diatas sepedanya menjulurkan tangannya untuk kuraih.

Destin (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang