Taehyung turun setelah membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan baju kantor. Saat melewati ruang tamu taehyung melihat hea tertidur disofa dengan nyamannya. Taehyung mendengus kasar. Wajahnya sedikit memerah karna marah. Taehyung merasa tak suka melihat hea tidur disembarang tempat dengan masih menggunakan gaun tidurnya pun menggendong hea kekamar.
"Wanita keras kepala dan dingin" kata taehyung sambil tetap menggendong hea ke kamar.
Sampai dikamar taehyung meletakan hea dengan lembut diranjang agar ia tak terbangun. Dan setelahnya taehyung menyelimuti hea dan meninggalkannya ke kantor.
Aku yang terbangun dan mendapati diriku sudah dikamar.
"tadi sepertinya aku tidur di sofa ruang tamu" pikirku.
Aku yang tak mau ambil pusing dengan semuanya segera pergi untuk membersihkan diriku. Tentu saja aku harus pelan-pelan agar lukaku bisa secepatnya sembuh.Setelah selesai membersihkan diriku, aku turun kebawah untuk mengisi perut dan aku akan pergi mengelilingi rumah ini.
Aku mulai mengelilingi rumah taehyung yang cukup besar dengan dibantu oleh satu pelayan. Rumah yang besar dengan berbagai fasilitas lengkap didalamnya.
3hari terlewati, taehyung yang pergi ke makau untuk mengurus bisnisnya dan aku yang melakukan aktifitas membosankan dirumah sebesar ini.
Hari ini dokter datang memeriksa lukaku yang sudah sembuh. Dan setelahnya aku ingin pergi jalan-jalan ke luar rumah. Kemanapun, asalkan keluar dari rumah yang membosankan ini.
Akhirnya setelah dokter selesai memeriksaku, aku pergi untuk mengganti bajuku. Aku akan pergi ke toko buku dipusat perbelanjaan paling terkenal di distrik ini.
Dengan diantar oleh supir aku pergi ketoko buku. Sampai ditempat yang dituju, akupun turun dan menuju toko buku yang berada di lantai4 mall ini.
Diperjalanan menuju toko buku aku melihat kai. Ya.. kai, mantan kekasihku. Dia berjalan dengan wanita lain di sampingnya. Aku yang melihat pemandangan itu hanya tersenyum getir. Kenapa dari ribuan tempat aku harus bertemu dengannya ditempat ini. Kai menoleh dan ia pun menemukanku. Ekspresinya tak kalah kaget denganku.
Aku yang menyadarinya segera menghindar. Aku segera berjalan cepat menuju toko buku yang letaknya tak jauh dari tempatku melihat kai. Segera aku masuk kedalam dan menjelajahi rak demi rak yang ada di toko ini. Tapi pikiranku tetap tak bisa berhenti memikirkan dia.
Saat sedang melamun sambil memegang buku, tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahuku yang membuatku menoleh."Kai.." kataku tak bisa menahan nada kaget pada suaraku.
"Ah .. ternyata benar kau hea-ya" katanya sambil tersenyum.
"Ahh.. kenapa kau bisa disini kai" kataku sambil menghindari tatapannya.
" aku melihatmu tadi berada disana" katanya sambil menunjuk tempatku berdiri tadi.
" tapi kau tiba-tiba berjalan cepat seolah tak melihatku, padahal tadi kau melihatku kan hea-ya?" Lanjutnya lagi.
" ah... aku hanya takut kau merasa tidak nyaman bertemu denganku. Apalagi kau tadi juga bersama seseorang kan kai? Dimana perempuan tadi?" Kataku langsung
"Dia teman produserku.. kami sedang mencari sesuatu yang kami butuhkan untuk pekerjaan kami. Hea-ya.. bagaimana pernikahanmu? Apa kau bahagia disana? Dan kenapa kau tidak mengundangku saat hari pernikahanmu?" Seperti biasa, dia selalu saja bicara to the point padaku.
"Sangat baik. Suamiku sangat baik dan aku sangat bahagia" kataku sambil tersenyum.
"Ah.. baguslah jika kau merasa bahagia. Aku senang mendengarnya" katanya sambil mengelus kepalaku.
Degh .. perasaanku ternyata masih ada untuknya. Karna jantungku berdetak tak karuan saat dia mengusap kepalaku.
"Ahh .. kai, aku harus pergi dulu. Aku takut jika suamiku mencariku" kataku.
Aku harus menemukan, setidaknya sedikit saja kewarasanku. Aku tak ingin kai menjadi bermasalah jika taehyung tau tentang ini.
"Baiklah.. lain kali jika kita bertemu lagi, ayo kita berbicara lebih banyak lagi. Bukankah kita teman?" Katanya padaku.
"Tentu saja.. sampai bertemu lain kali kai" kataku tersenyum sambil melambaikan tangan. "Aku harus cepat pergi." Pikirku
KAMU SEDANG MEMBACA
Destin (SELESAI)
Fanfiction"Bagaimana jika aku dan kamu memang ditakdirkan bersama? Bagaimana bisa aku memungkuri takdir atau melawan apa yang dikendak tuhan padaku? Walaupun kamu tidak mencintaiku? Aku akan membuatmu mencintaiku. Bagaimanapun caranya. Sekalipun dikehidupan...