"Love isn't something you find. Love is something that finds you." — Loretta Young
"Proposal seminar sama sponsorship udah tembus," katanya, lalu disusul suara petir yang menyambar dengan keras.
"Hah? Tunggu—lo ke sini cuma buat ngasih tau kabar proposal?"
Jaehyun menyeka wajahnya yang masih basah karena air tak kunjung berhenti mengalir dari rambutnya. Kemudian, ia mengangguk cepat.
"Hape gue mati seharian, ngga sempet nge-charge. Ini gue baru banget balik dari rumah bu Hana minta acc beliau. Proposal dua-duanya gue titipin bu Hana, soalnya tadi pas gue mau balik udah mulai gerimis."
Aku memandang Jaehyun skeptis sambil mencoba memahami situasinya.
"Lo ujan-ujanan dari rumah bu Hana, malem-malem gini, terus ke rumah gue, cuma mau ngasih tau kalo proposal udah tembus?" tanyaku keheranan diikuti oleh anggukan pelan Jaehyun.
"Kan lo bisa pulang dulu, bersih-bersih, nge-charge hape lo, terus nge-chat gue," lanjutku. "Lagian kalo orangtua lo nyariin gimana?"
Jaehyun menggeleng. "Orangtua gue ngga bakal nyariin. Gue udah ngasih penjelasan dari tadi pagi pas gue mau berangkat."
"Ya tapi ngapain coba lo ke sini dulu? Lo tinggal lurus sampe blok sebelah juga udah sampe rumah lo, Jae!"
Jaehyun lagi-lagi menyeka wajahnya perlahan, lalu menyibakkan rambutnya. Dia menatapku selama beberapa detik, baru menjawab, "Gue cuma mau mastiin dengan mata kepala gue sendiri kalo lo baik-baik aja."
Aku tertegun mendengarnya.
Lah, dia kenapa?
"I-iya gue udah mendingan. Lagian hape lo pake mati segala sih. Gue nelpon seharian niatnya mau ngabarin lo, tapi ngga bisa-bisa. Mana anak-anak juga ngga ada yang tau lo ke mana. Bikin pikiran aja tau, ngga!"
Jaehyun yang semula terlihat kaku, kini jauh lebih rileks dengan ulasan seringai kecil yang muncul mendadak di wajahnya. "Jadi, seharian lo mikirin gue?"
Ah, mampus deh, salah ngomong kan.
"Bukan gitu, maksud gue-tau ah, capek gue ngomong sama lo!"
Aku bersedekap sambil mengalihkan pandanganku ke arah hujan yang masih belum berhenti turun. Butir-butirnya pasti sangat dingin. Aku bisa menebaknya dari tingkah Jaehyun yang mulai memeluk dirinya sendiri.
"Beneran lo udah mendingan, Rin?"
Aku mengangguk sambil memukul-mukul lenganku sendiri pelan. "Jangan khawatir, bentar lagi juga gue udah bisa maraton persiapan seminar di kampus."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Seminar ✔
Fanfiction[TERBIT DI PENERBIT NARATAMA - SEBAGIAN CERITA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] [eduseries] Semua tentang Jaehyun Arin dimulai dengan surat keputusan dan diakhiri oleh surat pemberitahuan. Start: July, 2019 End: Dec, 2019