"We generate fears while we sit. We overcome them by action." – Dr. Henry Link
Klimaks perjuangan persiapan seminar yang telah berjalan selama enam bulan terakhir berlangsung hari ini. Pagi-pagi sekali, bahkan sebelum jarum jam benar-benar menunjuk pukul enam pagi, seluruh panitia sudah tiba di balai seminar dan melakukan pengecekan akhir sebelum briefing final.
Kami melakukan cross-check seluruh persiapan dan koordinasi prakegiatan selama sekitar setengah jam. Dan sebagai tanda berakhirnya sesi pengecekan, semuanya berkumpul di depan panggung, berdiri dalam dua sampai tiga lapis setengah lingkaran besar. Mulai memasuki sesi briefing final, kami membiarkan Jaehyun berdiri di tengah sebagai pusat setengah lingkaran sementara yang lainnya menjadi pagar batas yang seolah-olah melindungi Jaehyun dari serangan luar.
Jaehyun meletakkan sebelah tangannya ke dada. Tangan yang satunya memegang walkie-talkie dan beberapa lembar kertas yang kontennya berupa rundown, jobdesc, dan alur mobilisasi. Meskipun berusaha untuk terlihat tenang, aku yakin di dalam dirinya itu ada gemuruh besar yang sedang mencoba mengguncangkan pertahanannya.
"Hari ini akhirnya tiba, teman-teman," kata Jaehyun, mengawali sesi briefing final pagi ini. "Sebelumnya, gue mau bilang makasih buat kalian semua yang udah berjuang sampai sejauh ini. Makasih atas semua pengorbanan kalian, misalnya mengurangi waktu tidur, membagi fokus kuliah dan seminar, sampai ada yang rela skip kuliah demi nyelesaiin kerjaan seminar yang mendadak dan mepet deadline."
Aku melihatnya menatapku sebentar, tetapi dia kembali mengedarkan pandangannya ke seluruh panitia di depannya.
"Kita semua nanggung beban fisik dan mental yang sama di sini. Lo capek, temen-temen yang lain juga capek," katanya. "Buat adik-adik yang masih semester awal, gue harap kalian nikmatin momen-momen ini sebagai pengalaman kalian. Dan buat teman-teman semester akhir, kalian perlu tau, capek dan segala hal yang kalian rasain dalam persiapan seminar ini bisa jadi fenomena hectic kepanitiaan terakhir yang kalian alami dalam perjalanan kuliah kalian. Setelah ini, kita tinggal fokus skripsi dan sidang. Jadi, gue harap semuanya bisa bekerja maksimal di puncak perjuangan kita hari ini."
Jaehyun menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah lengkungan indah yang muncul di wajahnya. Lesung pipinya muncul dengan malu-malu, menghiasi wajah lelahnya yang bahkan belum terlihat membaik sejak dia sakit dua hari yang lalu. "Kalian semua hebat, dan gue bangga bisa kerja bareng kalian. Sukses buat acara hari ini!"
Ada perasaan haru yang menelisik rongga dadaku setelah Jaehyun mengangkat tangannya yang terkepal, mengisyaratkan kami semua untuk semangat. Dan selang beberapa detik kemudian, dia menyingkir dan berjalan ke sebelahku. Keberadaannya di tengah sana digantikan oleh para koordinator seksi yang menempatkan diri secara serentak untuk menyampaikan alur koordinasi selama seminar berlangsung.
Aku menepuk bahunya pelan. "Jangan dijadiin beban," kataku.
Dia tersenyum. "Engga, gue cuma... kepikiran aja. Agak ngeri juga kalau nanti ada kendala teknis selama seminar."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Seminar ✔
Fanfiction[TERBIT DI PENERBIT NARATAMA - SEBAGIAN CERITA DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] [eduseries] Semua tentang Jaehyun Arin dimulai dengan surat keputusan dan diakhiri oleh surat pemberitahuan. Start: July, 2019 End: Dec, 2019