#38

1.6K 209 32
                                    

Alat detak jantung itu, tiba-tiba saja lurus dan tidak terdengar suara detakan lagi.

Lampu yang berada di atas ruangan itu berkedip-kedip menandakan bahwa kondisi pasien sedang gawat.

Mark,yuta, jaemin dan haechan membelalak kaget dan sangat panik melihat itu.

" dok... dok... ada apa dengan temanku..." teriak mark memukul pintu ruangan itu.





Dokter dengan sigap segera mengambil pemacu jantung dan memacu jantung jaehyun.


1

2

3


.....




Pemacu pertama tidak membuat jaehyun sadar...

Dokter kembali melakukannya...



1

2

3





....




Detak jaehyun masih belum kembali...

" sekali lagi..." tegas dokter itu.







1

2

3





...






Detak jantung jaehyun masih saja tidak kembali, dokter menghentikan apa yang dia lakukan.

" catat waktu kematiannya" ucap menyesal dokter itu.

Jaehyun tidak bisa terselamatkan lagi, dokter tidak mampu melakukan hal itu. Dokter itu keluar dari ruangan dengan perasaan bersalah dan menyesalnya.






Ceklek...






" ada apa dok?" Pekik mark.

" maafkan kami tuan... pasien tidak dapat kami selamatkan" ucap menyesal dokter itu.

Mereka semua membelalak kaget dan tanpa sadar air mata mereka keluar bersamaan dari mata mereka.

" jangan bicara omong kosong dok" teriak mark.

" maafkan kami tuan" ucap menyesal dokter itu dan pergi meninggalkan tempat itu.

Mark terduduk di lantai dengan menangis terisak...

" aaaarrrrrgghhhhhh...." teriak terisak mark.

Haechan segera memeluk erat tubuh mark yang menangis terisak. Haechan juga menangis tapi dia masih berusaha menenangkan mark.

Jaemin tidak mampu bergerak ataupun berkata sedikit pun, dia seperti merasa jantungnya berhenti beberapa saat mendengarkan hal itu sedangkan yuta dia hanya bisa menangis seperti mark tapi tanpa suara sama sekali.

JJ BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang